Kebenaran

5.8K 326 23
                                    

Kenzie menatap Acelin sedari mereka selesai menikmati indahnya bulan purnama atau lebih tepatnya Kenzie yang menikmati sedangkan Acelin hanya menerima apa yang dilakukan Kenzie. Kenzie terlalu agresif hingga tanpa sadar jika Acelin telah pingsan. Tetapi Kenzie tidak merasa bersalah sedikitpun namun sebaliknya ia merasa sangat bahagia. Ia mengusap wajah Acelin yang masih terdapat keringat sesekali mengecup pipi chubby Acelin.

"Aku ingin melakukannya lagi tetapi aku tidak mau membuatmu lelah." Ucap Kenzie sembari memberi kecupan hangat di tanda mate milik Acelin.

Kenzie melangkah setelah memakai jubahnya ke arah jendela kamar yang menampilkan pemandangan malam yang indah. Kenzie mengingat kembali kejadian ketika ia melihat orang tua Aqila terbunuh.

Flashback on

"KALIAN AKAN MATI!!!"

Arghhh

Sebenarnya Kenzie hanya berniat mengancam mereka tetapi belum sempat orang tua Acelin menjawab rumah mereka telah diserang oleh rogue yang berdatangan tanpa henti. Kenzie yang merupakan seorang King tentu dengan mudah melawan berbeda dengan kedua orang tua Acelin yang hanya memiliki kekuatan wolf biasa tetapi  campuran witch. Karena kekuatan witch mereka telah digunakan untuk mengamankan Acelin maka mau tidak mau mereka melawan dengan kekuatan seadanya. Kenzie pun yang melihat itu berniat membantu tetapi Kenzie berada satu langkah dibelakang rogue yang bersiap mengoyak tubuh orang tua Acelin.

Amarah Kenzie terpancing, melihat kedua tubuh paruh baya tersebut tergeletak bersimbah darah. Kenzie dan Leo dengan sekali tebas membuat para rogue yang masih berjumlah banyak pun mati mengenaskan.

"Maafkan aku yang tidak bisa menjaga mereka mate." Gumam Kenzie menatap nanar mayat kedua paruh baya tersebut. Kenzie me-mindlink para warriornya agar membawa tubuh orang tua Acelin untuk dimakamkan dengan hormat. Sedangkan untuk para rogue Kenzie menyuruh untuk membakar habis mereka.

"Persiapkan diri kalian! Kita akan melakukan penyerangan terhadap pemimpin rogue yang dengan beraninya menyerang orang yang sangat berarti bagi Queen kalian!!" Ucap tegas Kenzie sembari melangkah dengan aura kejam tanpa lupa bola matanya yang berkilat marah.

Bisa ditebak pasukan Rogue yang menyerang kedua orang tua Acelin tersebut mati tanpa sisa dengan tubuh yang terkoyak bahkan terpisah. Para warrior hanya bergidik ngeri melihat hal tersebut walaupun mereka telah terbiasa tetapi tetap saja mereka masih tidak percaya dengan kebrutalan Kenzie.

Flashback off

Kenzie mengalihkan tatapannya ke arah Acelin yang tertidur dengan nyaman atau mungkin pingsan dengan tubuh tanpa satu helai pun dengan tertutup selimut tebal yang memperlihatkan pundak putih Acelin ke atas.

Kenzie juga menatap pakaiannya begitupun pakaian Acelin yang bersebaran di lantai kamarnya. Bahkan bisa dikatakan kamar mereka seperti terkena magic veinto (angin). Kenzie perlahan mendekat, duduk di tepi ranjang dekat Acelin.

Tangan Kenzie bergerak menyingkirkan anak rambut Acelin. Kenzie juga menghapus jejak air mata di wajah Acelin. Ia meringis saat tatapannya turun di pundak Acelin yang terlihat tanda yang ia berikan.

"Leo apakah aku keterlaluan?" Mindlink Kenzie pada Leo.

"Tidak! Menurutku itu masih kurang Ken." Jawab Leo santai membuat Kenzie ingin sekali mencabuti bulu-bulu Leo.

"Apakah ia akan meninggalkan kita setelah ia bangun?" Tanya Kenzie membuat Leo terdiam sesekali mengeram marah.

"Jika memang ia akan pergi meninggalkan kita. Kau dan aku juga tidak akan membiarkannya."

Acelin (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang