Atmosfer di dalam tempat ini terlalu dingin, begitu sunyi dan begitu mencekam. Suara hujan yang begitu intens juga menjadi teman untuk semakin terpuruk dan merenung begitu dalam tanpa siapapun yang menganggu. Suara rintik-rintik yang lembut mengetuk-ngetuk seluruh material yang bisa ia ketuk, udara dingin dari luar dengan lentur memasuki setiap celah yang bisa ia masuki untuk berdiam diri di dalamnya.
Tapi kalau saja angin dan rintikan hujan itu bisa memilih, mereka enggan untuk menyelinap dan mengetuk mengetuk ruangan ini. Berada di lantai 25, berada di posisi hook dimana ruangan ini berada di posisi tersudut di gedung mewah dan menjulang tinggi sampai membelah langit. Ruangan dengan interior berwarna hijau lumut yang lembut tidak membawa efek tenang apapun lagi bagi penghuni di dalam sini.
Tidak berguna apapun.
Lelaki bersurai hitam pekat itu memeluk lututnya sendiri, dengan selimut tebal yang menyelimuti tubuhnya, ia sama sekali tidak mau bergerak lagi. Sekujur tubuhnya terasa sangat sensitif saat ini, dimulai dari ujung rambut sampai ujung jemari kakinya, ia terlalu sensitif.
Wajahnya sangat serius berpikir, keningnya terus bertautan satu sama lain hingga tidak bisa lagi menggapai posisi normalnya. Jemari lentiknya berada di antara ambang dunia bebas dan dunia dalam mulutnya yang hangat, ia menggigit-gigit kecil jemarinya sendiri dan sesekali ia juga akan menutup matanya erat lalu membukanya lagi. Ia terlalu serius berpikir.
'Cleck!'
Suara pintu itu mengacaukan acaranya berpikir, tidak lagi duduk dan memeluk kedua lututnya ia mengubah posisinya dengan berbaring diatas kasur besar itu. Ia tak lupa menarik selimut tebal berwarna hitam ini sampai menutupi puncuk kepalanya, menyisakan sedikit lubang supaya ia masih bisa bernafas.
Langkah kaki itu mengitari kasurnya, tempo berjalan itu cukup lembut dan berakhir berada di belakang punggungnya sekarang. Tidak ada percakapan, sungguh, tak ada apa-apa dan itu malah memperparah keadaan! Terlalu sunyi dan terlalu mencekam! Pria yang berbaring di kasur itu bahkan tak bisa menggerakkan jemari kakinya sedikit saja.
Suara desahan panjang yang terdengar menyedihkan menjadi pemecah keheningan, tapi bukan berarti akan ada percakapan setelahnya. Langkah kaki itu menjauhi pinggir kasur dan bisa didengar lelaki itu menarik kursi dan ia duduk tenang setelahnya.
Bunyi kaki panjang jam dinding yang menjadi instrumen baru membuat keduanya sama sekali tak nyaman. Baik lelaki yang hanya memakai bathrobe dan lelaki satunya yang hanya memakai kemeja putih tipis dengan selimut tebal itu menjadi zona amannya.
Mereka berdua sungguh tak menginginkan hal ini, mereka jauh dari kata ingin melanjutkan hal ini tapi apa pilihan lain selain mereka diam? Kejadian sebelum ini sudah berhasil membuat seribu kata pun tak bisa diucapkan keluar.
Tapi Xiao Zhan ogah, ia bangkit dari kasurnya dan menatap dalam kearah lelaki yang kaget bukan main karena ia tiba-tiba bangkit dari tidur bagaikan mayat hidup yang lompat keluar dari kuburnya. Wajah lelaki itu sangat kesal, tapi juga ada ekspresi iba, entah apa yang ia mau ekspresikan sebenarnya. YiBo menghembuskan nafas panjang, ia menggerakkan kepalanya kearah kursi kosong di depannya, memberikan kode supaya ia duduk disana.
"Aku belum selesai heat, dan kau.. kau masih rut. Kau kira aku akan berjalan seenak itu memperlihatkan pantat ini di hadapan alpha rut? Aku tak berniat hamil.. tidak lagi.."
YiBo beranjak dari kursinya, ia menuangkan segelas air putih di gelas kaca dan menyodorkannya untuk Xiao Zhan yang sangat anti untuk bahkan melihat ujung kulitnya. "Aku sudah tenang.. justru kau yang belum." Gelas itu diambil dan YiBo berjalan kembali untuk duduk tenang sambil menatap kearah pemandangan kota yang luar biasa indah dari atas sini.
Tentu saja Xiao Zhan kehausan, sejak terakhir YiBo menggigit sendiri lengannya. Mereka berdua langsung menghentikan semua kegiatan mereka, Xiao Zhan menarik tubuh YiBo, mendorongnya untuk duduk di lantai sambil ia mencari kotak P3K. Untung saja hotel ini menyediakannya, kalau tidak maka bisa-bisa YiBo harus pergi ke RS dengan keadaan rut seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Stand Your Pheromone
FanfictionCOMPLETED. Wang YiBo, Alpha terkuat dan sangat dihormati oleh banyak orang, tetapi ia sudah menikah dengan Omega yang juga bernama baik, tapi ada satu kekurangan hidup YiBo, dia belum dikaruniai keturunan setelah menikah 4 tahun. Xiao Zhan, Omega bi...