p.s :
Silahkan baca sambil dengar dengan lagu ini, karena feel cerita ini bukan pahit banget, bittersweet tepatnya.
There u go!
Enjoy~♧
"Xiao-Laoshi*! Xi-Ao-Lao-Shi!" Seorang anak kecil menarik-narik pakaian pria muda yang sedang menjahit sebuah pakaian di pangkuannya itu, menyadari kegiatannya terusik ia memandang ke sebelah kirinya dan didapatinya seorang anak lelaki sedang berbaring di sampingnya, saat kedua mata mereka bertemu anak kecil itu tersenyum lebar menampakkan deretan giginya yang tidak rata itu.
*Laoshi = Guru ; Xiao Laoshi = Guru Xiao
Pria muda yang dipanggil Xiao Laoshi itu tersenyum dan mengusak surai sepekat malam hari itu, "Ada apa? Bukankah aku menyuruhmu membacanya sampai habis? Apa kau menyerah?" Tanya Xiao Laoshi seraya ia meraih buku dengan cover sederhana tetapi tertulis disana bahwa itu adalah buku anak-anak yang mempunyai sedemikian banyak cerita dengan moral tersendiri.
Anak muda itu tersenyum dan menggangguk, "Xiao Laoshi, dibanding Xiao Laoshi menyuruh kami membaca cerita kuno begini, ceritakan saja hidup Xiao Laohsi waktu Laoshi di kota sana!"
Mendengar itu Xiao Laoshi hanya menggelengkan kepalanya seraya ia menelan semua ekspresi wajahnya. Ia membuka sembarangan halaman dan ketika ia mendapatkan satu halaman tentang cerita anak-anak ia mulai membacanya tetapi anak muda di sampingnya langsung berlari keluar secepat mungkin, tapi ia tak lupa merampas buku dari tangan Xiao Laoshi sebelum itu, seakan-akan dia sangat takut anak muda itu berteriak dari jauh, "Xiao Laoshi! Sampai jumpa besok!! Selamat malam!"
'Blam!'
Begitulah hari belajar mengajar Xiao Laoshi, ketika anak muda dengan panggilan Min itu menyelesaikan tugas dari Xiao Laoshi.
Min bukannya benci dengan Xiao Laoshi membacakan mereka cerita, tetapi Xiao Laoshi kalau sudah membacakan cerita maka dia akan sengaja memperlamakan temponya membaca sampai-sampai semua murid bisa pulang malam karenanya. Ia melakukan itu bukan karena begitu cara bacanya tetapi dia sengaja menghukum anak-anak yang malas membaca dan sering kali mengeluh untuk membaca. Karena itu ia sengaja membacakannya dengan penuh perasaan dan intonasi supaya mereka mau tak mau mendengarkan bacaan itu. Tetapi Xiao Laoshi tidak sesederhana itu, walau semua anak mengaku mereka membacanya tetapi ia akan mengajak mereka berdiskusi tentang cerita yang mereka baca ketika mereka mengembalikan buku yang mereka baca.
"Nah, dengan ini pakaian Xiu juga sudah selesai." Gumamnya ketika ia mengangkat pakaian hanfu berukuran kecil itu. Corak dan warnanya tidak begitu spesial karena ini adalah pakaian yang ia buat sendiri dengan tangannya secara diam-diam untuk memberikan hadiah bagi salah satu muridnya yang bernama Xiu itu.
Anak muda yang terlahir dengan kedua orang tuanya yang sudah tidak bisa aktif lagi bekerja, jadinya ia harus hidup berjuang sendiri bersama dengan kedua saudaranya. Tapi diam-diam anak itu ternyata sering mengintip Xiao Laoshi mengajar di pavilliun di belakang gereja milik Xiao Laoshi. Suatu hari kegiatannya diketahui dan akhirnya Xiu akan datang setiap pagi mengikuti anak-anak lain belajar dan terpaksa pulang lebih cepat demi mencari sesuap nasi lagi untuk orang tuanya.
"Nah, saatnya merapikan semua ini." Ia beranjak dari tempat duduk bantal itu dan mulai merapikan semua barang-barang kembali kepada tempatnya.
Hasil kerjanya mendisiplinkan anak-anak itu berbuah manis, di minggu awal dia membuka Ruang Membaca ini ia harus merapikan semua buku itu sendirian sampai besok akan diberantakan lagi, demi menghindari semua itu akhirnya Xiao Laoshi mengajarkan semua anak-anak didiknya untuk mengambil dan mengembalikan barang sesuai bagaimana mulanya. Akhirnya setelah 1 minggu penyesuaian itu, semua anak mendengar dan mengikuti apa yang diajarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Stand Your Pheromone
FanfictionCOMPLETED. Wang YiBo, Alpha terkuat dan sangat dihormati oleh banyak orang, tetapi ia sudah menikah dengan Omega yang juga bernama baik, tapi ada satu kekurangan hidup YiBo, dia belum dikaruniai keturunan setelah menikah 4 tahun. Xiao Zhan, Omega bi...