Mellifluous - 26

4.1K 479 58
                                    

p.s :
Baca sambil dengarin dua lagu ini ya :

DAN!

have a good luck ya baca chapter ini
🥰






Xiao's Zhan POV

Hangat, rasanya benar-benar hangat. Ini bukan hanya sebatas kelegaan atau hanya sekedar merasakan semua masalah yang terikat pada diri kita selesai dan menghilang karena teruap begitu saja, tidak tidak, ini lebih daripada semua itu karena perasannya sangat teramat melegakan serta juga sebuah rasa aneh yang menggelitik tubuh, menjalar naik keatas kulitku dan berkemah disana. Perasaan itu memelukku dengan sangat erat, membawaku seperti dipeluk kembali oleh kedua orang tuamu yang sangat merindukanmu setelah kau pergi melancong selama beberapa bulan.

Tapi aku tidak pernah sekalipun merasakan kehangatan keluarga, saudara, ataupun orang tua selama ini. Aku hanya seorang anak kecil yang tinggal lama di kaki gunung bersama dengan pastor yang sudah melayani gereja itu lebih dari 30 tahun ia hidup, kedua kakinya sudah tidak kuat lagi untuk aktif seperti ia masih pertama kali melayani di gereja itu. Ah.. kakek, apa kabarmu disana? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, apa dia kesepian sejak aku pergi bersekolah di kota? Mengingat tentangnya entah kenapa membuatku semakin merasakan rasa hangat yang menusuk seluruh tubuhku ini. Apa ini? Kenapa rasanya menyenangkan tetapi juga sangat menyiksa hatiku?

Aku tidak pernah merasakan rasanya diinginkan sebelum aku bertemu dengan Kakek pastor, aku hanya seorang anak bayi yang dibuang di tepi sungai tanpa siapapun yang mengenalku atau melihat bagaimana kedua rupa orang tuaku, bagaikan anak yang tak diinginkan bahkan saat seseorang menginginkanku tidak ada yang mau bertanggung jawab atasku.

Tidak kecuali Kakek.. dia membawaku pulang ke gereja yang bahkan tidak mendapatkan banyak sumbangan bantuan dana dari pusat. Senasib, kakek itu dan aku hampir sama sengsara hanya saja yang membedakan dia dan aku adalah dia tak mau pusing apakah aku hanya akan jadi masalah untuknya atau tidak, itu perbedaan kami.

Dia merawatku, mengajariku, memberiku makan dan minum 3 kali sehari, memberiku selimut terbaik yang pernah kurasakan sampai sekarang aku hidup, memarahiku ketika aku bermain sendirian dan akan memaksaku bermain dengan anak-anak sebaya di desa itu, sebaik itu dia. Bahkan saat semua orang yang ada di desa mencoba membuangku karena katanya aku hanya membawa sial untuk desa itu, kakek tetap ada disana tanpa sedikitpun ia ragu untuk melindungiku. Ini perasaan yang sama.. perasaan hangat ini, rasa aman ini, rasa cinta ini, teksturnya yang lembut dan membuat wajahku menghangat.. aku bisa merasakannya di dirimu YiBo, kau memperkenalkan rasa ini lagi kepadaku.

Aku tidak mengharapkan ini, aku tidak pernah mengharapkan bahwa aku boleh setidaknya satu kali saja disayangi-diinginkan oleh orang lain, aku tidak pernah pantas menerimanya karena bahkan sejak aku lahir pun tidak ada yang mengharapkan aku ada YiBo.. tapi kau menginginkanku.

Dia masih tertidur dengan wajah yang sangat bahagia itu, memeluk erat pinggangku seperti ini dan mengikat kedua kaki kita, hei bukankah kau terlihat sangat serakah sekarang YiBo? Ekspresinya benar-benar tenang dan lega bagaikan semua bebannya lepas daripadanya, tubuhku semakin menghangat melihatnya karena akhirnya aku bisa pulang ke rumah yang kupikir tidak pernah ada.

Can't Stand Your PheromoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang