"Wang YiBo!! Kau anak sialan!!"
"Maafkan kami Nyonya, tapi Presdir Wang memaksa."
'Tap!'
Sepatu mahal itu mengetuk daun pintu kamar dengan santai, ia menatap kosong kearah sang Ibu yang berdiri tak jauh dari depannya dan tertawa kecil. "Apa yang kalian lakukan? Usir dia. Ruangan ini akan kuganti jadi gudang saja. Oh, jangan sampai lupa ya kalau dia hanya boleh keluar dengan tubuhnya saja. Tak boleh ada yang dibawa." Ujarnya tenang sembari menatap lama kearah sang Ibu sebelum berjalan pergi menjauhi ruangan yang menghadap kearah matahari terbenam itu.
"Anak brengsek!! Kalau saja tak kulahirkan kau!!"
Ia sudah menutup telinganya rapat-rapat, tidak ada lagi suara yang mau ia proses untuk masuk ke dalam gendang telinganya. Intinya yang dia mau sekarang hanya sekedar duduk sendirian di dalam ruangannya dan merencanakan bagaimana caranya ia bisa membuat lelaki itu pulang ke rumahnya. Tak peduli harus mengusir siapapun itu, yang penting dia bisa membawa lelaki itu aman ke dalam dekapannya.
"Tuan Wang, anda memanggil?"
Seorang lelaki dengan kaos putih dan celana hitam polos berdiri di sudut ruangan kamarnya dan disusul oleh YiBo yang langsung menghempaskan tubuhnya dan menghela nafas panjang . YiBo mengangguk dan menyuruh lelaki itu untuk mendekat kearahnya.
"Boss?"
YiBo menyerahkan sebuah amplop putih yang tampak tipis dan diambil oleh lelaki yan ber-title bodyguard pribadi milik lelaki bermarga Wang ini yang sudah bersumpah rela melakukan apapun dengan kontrak tertulis diatasnya. Lelaki itu membuka amplop itu dan dua buah kertas yang satunya adalah kertas foto dan satunya ada dua kertas biasa yang berwarna putih bersih dengan ukuran horizontal yang cukup panjang.
"Boss.. saya tidak pantas menerima ini. Kau tau aku tak perlu menerima imbalan apapun dengan semua permintaanmu."
"Kenapa kau menolak?"
Lelaki itu menundukkan kepalanya dan menjawab dengan tenang, "Cukup gaji yang kau berikan menjelaskan semua hal bahwa semua perintahmu adalah bagian dari pekerjaanku. Untuk apa aku menerima lebih?"
YiBo tersenyum, ia beranjak naik lagi ke kasurnya dan berbaring dengan posisi lebih nyaman. "Duduklah disana." dan tentu saja dituruti tanpa pikir dua kali, bodyguard itu duduk di kursi yang menghadap kearah kasur dan sekarang keduanya terlarut dalam kesunyian yang pekat.
Diluar sedang hujan lebat, pemandangan hutan kecil yang menghiasi taman luas yang masih berada di lingkup tanah milik Wang YiBo terlihat begitu hijau dan begitu dingin. Walau ruangan ini tidak mempunyai ventilasi apapun tetapi hanya dengan memandanginya dari sudut ini melewati dinding kaca ini semua orang entah kenapa bisa merasakan dingin dan sejuknya diluar sana.
Suara rintikan hujan terdengar sedikit karena teredam oleh struktur ruangan ini. Ini bagian kesukaan Wang YiBo, saat dimana ia bisa merasakan kenyamanan dan ketenangan yang begitu dalam dan pekat ketika diluar sana ada keributan yang dibuat dari alam yang bisa memekakkan telinga sekuat yang ia bisa. Bagaikan ia mengeluarkan amarah dan emosi yang tertahan sekian lama.
Ruangan yang dibentuk oleh kayu dan kaca dan beton ini terasa dingin, Wang YiBo benci rasa hangat maupun panas. Ia merasa pikirannya sama sekali tidak bisa berjalan kalau suhu udara tinggi itu berada di tubuhnya, karena itu walau diluar sudah hujan maka YiBo tak akan meninggikan suhu udaranya melainkan ia tetap biarkan di angka rendah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Stand Your Pheromone
FanficCOMPLETED. Wang YiBo, Alpha terkuat dan sangat dihormati oleh banyak orang, tetapi ia sudah menikah dengan Omega yang juga bernama baik, tapi ada satu kekurangan hidup YiBo, dia belum dikaruniai keturunan setelah menikah 4 tahun. Xiao Zhan, Omega bi...