"Nnggh.. aku.. aahh.."
Hentakan demi hentakan, suara bunyi persatuan tubuh yang begitu intens menguasai ruangan berukuran luas ini. Sinar matahari mulai menyelinap masuk ke dalam ruangan, angin semilir yang berusaha merampok masuk ke dalam ruangan ini membuat gorden berwarna hitam itu terhembus maju dan mundur dengan pergerakan kecilnya.
Warna hitam pekat dari gorden itu juga perlahan tidak sepekat dan sehitam malam hari lagi, berubah menjadi hitam kilat yang ditemani warna barunya yaitu warna keemasan yang bagaikan bintang diatasnya.
Pagi ini begitu hangat dan begitu nyaman untuk dihabiskan sekedar menghirup dan menghembuskan nafas lega setelah istirahat panjang semalam. Prediksi cuaca hari ini pun dikabarkan akan cerah seharian tanpa awan gelap yang siap membuat setiap umat manusia membuka pelindung ajaib mereka, yaitu payung dengan berbagai macam warna dan pola diatasnya.
Hanya saja pagi ini, untuk kamar yang biasanya sudah akan menyambut sinar matahari dengan eloknya, memberi sambutan pagi hari melalui tubuh kekar yang akan berolahraga di teras apartemennya. Lalu akan dibarengi dengan lelaki itu sarapan di terasnya, itu yang selalu terjadi setiap pagi. Tapi sayangnya, pagi ini gorden hitam itu tidak mau menyambut sinar matahari pagi.
Bunyi decitan yang mulai melambat, suara desisan dan desahan rendah yang semakin rendah, tetapi yang semakin intens adalah bunyi persatuan yang basah semakin kuat terdengar. Kedua insan diatas kasur besar itu sedang menyatukan tubuh mereka, baik di bagian bawah maupun di bagian atas. Mereka hanya bisa saling menghirup aroma tubuh satu sama lain, kedua mata tertutup rapat, dan kaitan tangan keduanya tidak terlepas sama sekali.
Keduanya enggan menghentikan ini.
"Aahh.. aku.. tak bisa.."
YiBo membuka matanya saat suara itu semakin lemah dan kalimatnya itu entah kenapa membuat dirinya jadi agak khawatir. Ia menghentikan pergerakan tubuhhya, menatap wajah lawan mainnya yang mengambil nafas sebanyak yang ia bisa, setelah itu ia membalas tatapan YiBo. Di dalam wajah itu, seolah-olah apinya yang sudah terpadamkan, tetapi masih menyisakan sumbu api yang sangat panas dan bisa kembali terbakar walau tidak ada lagi yang bisa ia bakar di dalam sana.
Xiao Zhan menyentuh perutnya sendiri, ia meringis dan tertawa kecil, "Kau tau.. mungkin besok kau akan ditelfon perusahaan kondom.." ia melirik kearah sekeliling mereka, karena di atas kasur ataupun di bawah kasur sudah dihiasi berbagai berkas kondom yang terlempar begitu saja, "Heh.. lihat.. betapa tidak go-green nya kau.."
Wang YiBo hanya bisa mendecih, ia menarik lembut leher Xiao Zhan. Sudah cukup ia bermain kasar, karena kalau dia sedikir kasar saja mungkin lelaki ini bisa dibawa ke ruang opname setelah ini. Kedua bibir mereka kembali bertemu, sudah cukup satu malam yang panjang keduanya saling mengecup, menjilat, menandai, memberikan sensasi hangat nan basah di setiap sudut tubuh mereka.
Lidah keduanya sudah begitu mengenali rasa dan tekstur satu sama lain, baik Xiao Zhan maupun YiBo keduanya sudah sangat mengenal itu. Bahkan mereka sudah hafal. Bagaikan tak cukup, Xiao Zhan yang bisa merasakan sekujur tubuhnya tidak terasa lagi masih mengumpulkan tenaganya untuk membawa kedua tangannya melingkar di leher milik lelaki yang sudah membobol tubuhnya seharian tanpa jeda.
YiBo menyesapi bibir bawah Xiao Zhan, setelah merasa saliva keduanya kembali tercampur dan menjadi satu, YiBo menarik wajahnya tapi entah kenapa ia masih enggan melepaskan tubuh ini.
Wajah Xiao Zhan berantakan, wajahnya terlalu berantakan tetapi di mata YiBo garis tubuh dan wajah Xiao Zhan saat ini tak henti-hentinya membakar seluruh amarahnya. Surai lembutnya yang sudah acak-acakkan, kedua matanya yang sembab dengan jejak air mata yang mengering, ditambah kantung mata yang menebal, bibirnya yang membengkak bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Stand Your Pheromone
FanfictionCOMPLETED. Wang YiBo, Alpha terkuat dan sangat dihormati oleh banyak orang, tetapi ia sudah menikah dengan Omega yang juga bernama baik, tapi ada satu kekurangan hidup YiBo, dia belum dikaruniai keturunan setelah menikah 4 tahun. Xiao Zhan, Omega bi...