EPILOG

9.2K 303 12
                                    

5 Tahun Kemudian . . .

“. . . Wa in taj-har bil-qouli fa innahuu ya'lamus-sirro wa akhfaa. Allahu laaa ilaaha illaa huw, lahul-asmaaa'ul-husnaa. Wa hal ataaka hadiisu muusaa. Iz ro'aa naaron fa qoola li'ahlihimkusuuu inniii aanastu naarol la'alliii aatiikum min-haa biqobasin au ajidu 'alan-naari hudaa*. Shadaqallahul ‘adzhim.

Syifa tersenyum menatap wajah Putera kesayangannya yang baru saja menyelesaikan hafalannya yang baru.

Alhamdulillah, anak Ummi sudah bertambah hafalan suratnya,” puji Syifa.

Arfi pun memeluk Syifa usai mencium tangannya.

Insya Allah besok hafalanku akan bertambah Mi…, Alfi janji akan menghafalkan Al-Qur’an seperti Abi,” ujarnya menggemaskan, karena tak bisa menyebutkan huruf ‘r’ dengan benar.

Amiin…, Insya Allah semua itu akan terwujud jika Arfi terus berikhtiar dan bertawakkal. Allah akan selalu menunjukkan jalan yang lurus bagi umat-Nya yang berjuang,” ujar Syifa.

Rahman keluar dari dalam kamar dan segera disambut pelukan oleh Arfi yang sudah berlari menuju ke arah Abi-nya. Syifa tersenyum melihat kebahagiaan yang begitu lengkap di hadapannya. Rahman pun balas menatapnya dengan penuh cinta, Syifa mendekat dan ikut memeluk Pria itu dengan sepenuh hati.

Allah takkan memisahkan hamba-hamba-Nya yang terus bersyukur terhadap nikmat yang berlimpah. Dan Insya Allah…, kamu akan selalu menjadi Imam pilihan-Nya yang akan menuntunnku hingga ke Jannah-Nya. Amiin.’

(TAMAT)

*Q.S. Taa Haa : 7 - 10

Imam Pilihan Allah [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang