Malam hari nya, Kim Chaewon pulang dari bandara International Baghdad setelah mengantarkan Yujin. Chaewon tersenyum menatap cincin yang tersenat dijari manisnya.
Minju yang setia mengikuti Chaewon hanya bisa tersenyum melihat itu. Kebahagiaan Chaewon, pelan pelan menjadi kebahagiaannya juga.
Minju berusaha melepas Yujin dan move on dari semuanya karena Minju tau, Yujin bukanlah untuknya, bukan takdirnya dan semuanya sudah terlambat untuk kembali.
"Semua kesalahanku, jadi aku akan terima konsekuensinya. Bukan karena aku merasa bersalah, tapi aku hanya tidak mau siapapun terluka karena diriku lagi" prinsip Minju hanyalah itu saat berhadapan dengan Ahn Yujin.
Tiba di barrack, Minju langsung pergi kekamar dan menidurkan dirinya. Minju ingin melupakan apapun yang terjadi, sakit hati dan semua yang ia sesali karena hidupnya tidaklah tenang.
Bohong kalau Minju mengatakan dirinya sudah melepas Yujin, karena sampai kapanpun Yujin masih membayangi dirinya. Bahkan sebelum kedatangan Yujin kembali, Minju bersama Minkyu dan Yujin lah yang selalu menjadi orang yang Minju fikirkan.
Air mata Minju mengalir dari sudut matanya saat ia berusaha memejamkan matanya. Suara pintu membuat Minju langsung berbalik menghadap ke tembok agar orang lain tidak dapat melihat air matanya mengalir.
"Minju? Oh sudah tidur" kata seseorang dengan lembut. Kim Chaewon masuk dan naik keranjangnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Wanita itu tidak langsung tidur dan masih memandangi cincin di jarinya. Raut wajah bahagia, hatinya senang karena apa yang ia takutkan tidaklah benar.
Yujin mencintai dirinya dan benar benar melupakan Minju, Yujin serius dan tidak menjadikannya hanya sekedar pelampiasan. Chaewon terus memandangi cincin dijari manisnya lalu menatap kearah langit langit.
"Minju-ya, sayang kamu udah tidur. Eonnie mau cerita kalau eonnie sangat bahagia. Jujur eonnie masih ragu pada Yujin, tapi bagaimana Yujin menatap dan menunjukkan ketulusannya, sudah membuktikan banyak hal"
"Banyak hal itu semuanya menjadi satu menjadi cinta. Yujin menunjukan itu, dan eonnie percaya sekarang, maafin eonnie Minju-ya kalau kamu sedih. Eonnie hanya akan melepas Yujin, jika Yujin yang meminta itu"
"Bahagialah Minju, eonnie menyayangimu karena kamu adik eonnie. Eonnie akan selalu mendukungmu, eonnie janji jadi jangan takut dan mari hadapi semuanya, karena eonnie akan melepaskan semuanya nanti hanya padamu dan Yujin" kata Chaewon berbicara pada Minju yang tertidur lalu memejamkan matanya untuk mengistirahatkan tubuh.
Minju yang mendengar semuanya menitikan kembali air matanya. Minju tau bahwa Yujin melamar Chaewon lagi, karena cincin yang dibeli Yujin dipilihkan oleh Minju, dan Minju adalah wanita pertama yang melihat cincin itu dibeli untuk Chaewon.
Minju wanita pertama yang memegang cincin itu, Minju yang pertama tersenyum melihat cincin itu, dan Minju lah yang terluka dan menahan tangis saat Yujin mengatakan cincin itu akan cantik untuk dipakai Chaewon.
Minju memejamkan matanya berusaha tertidur walaupun sangat berat dan sulit karena apapun bukan hal mudah untuk Minju sekarang, istirahat atau apapun semuanya sudah tidak berarti.
"Yujin... Aku minta maaf, aku mencintaimu..."
Pagi harinya, Chaewon pergi ke medical cube dan membantu Nako dan Hitomi untuk mendata anak anak. Minju membantu juga untuk mengurus dan membersihkan lab dan medical cube.
Minju berhenti dari kegiatan menyapu nya dan menatap sekitarnya. Minju melihat jas dokter milik Yujin dan pelan pelan mendekati jas dokter itu.
Yujin menatap jas yang tergantung itu dan melihat nama Yujin tertera dibagian dada kiri. Dengan lembut Minju mengusap jas itu dan merasakan jas lembut itu membuat Minju merindukan Yujin.
Minju mengambil jas itu dan menatap lekat jas putih itu. Ada bercak darah di lengan jas, pasti Yujin sudah bekerja keras sebagai dokter dengan jas itu, fikir Minju.
"Jas ini pasti sangat berharga untuk kamu, Yujin. Kamu belajar dengan giat dan keras untuk menjadi dokter, kamu mencapai semuanya dan berhasil..." kata Minju lalu terdiam menjeda kalimatnya.
Minju menghembuskan nafas beratnya dan meneteskan air matanya sambil memeluk jas yang beraroma kan tubuh Yujin itu.
"...semuanya kamu capai saat kamu bersama dengan Chaewon. Sedangkan, aku adalah orang yang menghancurkan mimpi kamu. Aku menghambat kamu, dan akhirnya kamu hancur dan aku menyakiti kamu"
"Aku memang tidak pantas untuk kamu, Ahn Yujin..." kata Minju lagi melanjutkan perkataannya. Minju mengeratkan pelukannya pada jas Yujin dan menangis menyesali segala perbuatannya dahulu.
Tanpa Minju sadar, seorang wanita memperhatikan Minju yang memeluk jas Yujin sambil menangis. Wanita itu ikut sedih melihat Minju yang terpuruk dan dirundung rasa bersalah terus menerus.
"Kalau saja Yujin memilih kamu, Minju-ya..."
"...eonnie akan melepaskan dia dengan senyuman untukmu. Karena eonnie sudah bilang, hanya karena kamu adik eonnie, eonnie rela melepaskan semuanya..."
"...karena asalkan eonnie punya keluarga, semuanya akan eonnie lepaskan. Bahkan kebahagiaan eonnie sendiri, dan kamu keluarga eonnie satu satunya, Minju-ya walaupun kita tidak sedarah" kata wanita itu pelan agar Minju tidak mendengar.
Kim Chaewon berjalan meninggalkan ruangan lab dan berjalan pergi ke halaman utama untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Minju yang sudah selesai menangis langsung memakai jas Yujin lalu berjalan keluar mencari Chaewon untuk meminta ijin memakai jas. Setidaknya dirinya ingin memakai jas itu sekali saja.
Minju berjalan mencari Chaewon ke barrack dan ruang utama tapi tidak menemukan wanita itu. Minju kembali berjalan menuju medi cube tapi tidak menemukan wanita itu.
Sampai akhirnya dirinya mencari ke halaman utama dan mencari keberadaan Chaewon. Tapi saat mencari Chaewon, matanya melihat seorang laki laki berjalan keluar dengan pucat dan mata semunya.
Terlihat kebingungan, Minju berinisiatif mendekati laki laki itu untuk menolong, kali saja laki laki itu bingung dengan letak medicube atau sedang membutuhkan sesuatu.
"Excuse me? Do you need any help?" tanya Minju pada laki laki itu. Laki laki itu menatap Minju lekat lalu beralih pada jas dokter yang melekat pada tubuh Minju.
"Ahn Yujin? The main doctor?" kata laki laki itu pada Minju. Minju tidak mengerti maksud dari laki laki itu sehingga berjalan lebih dekat agar mudah mengerti.
"Sorry? You need doctor?" tanya Minju. Laki laki itu langsung mengeluarkan pisaunya dan menggores tangannya sendiri membuat Minju langsung bergerak menahan namun terlambat.
Pisau ditangan laki laki itu sudah penuh darah dan dengan tatapan benci laki laki itu mendekati Minju.
"I don't want to die alone! Everyone here, have to die with me! Feel what I feel! Nobody understand!" kata laki laki itu berteriak pada Minju membuat Minju mundur ketakutan.
Dengan cepat laki laki itu menerjang Minju membuat Minju terjatuh dan tidak sadarkan diri...
Mungkin alasan Tuhan tidak menyatukan kita kembali setelah apa yang terjadi pada kita, agar aku tidak menyakitimu lebih dalam lagi
- Kim Minju
To be continued...
Near the end....
Vomments and happy reading! 🐱🐱🐱