Ahn Yujin sedang dalam rapat besar soal keputusan rumah sakit mengirim dokter bantuan rumah sakit menuju Irak dan Iran selama seminggu.
Ternyata rapat besar lebih serious dari yang dipikir oleh Yujin. Karena bukan hanya dokter, jendral besar dan pendana Mentri Korea Selatan juga ada dan perwakilan dua negara juga hadir dalam rapat ini.
Yujin menyandarkan tubuhnya dikursi rapat sambil menatap layar monitor soal keadaan di Irak. Perang dan ledakan senjata banyak terjadi di daerah itu atas penyerangan dari Amerika Serikat.
"Our prime minister Hassan Mansur has been shots and it's indicated that he's murdered by US radical. Our country has decided a war and a revenge to the US (Pendana Mentri Hassan Mansur terlah ditembak dan diindikasi bahwa dia dibunuh oleh orang radical America Serikat. Negara kita memutuskan sebuah perang dan sebuah balls dendam kepada Amerika Serikat)" kata perwakilan Iran pada dokter dan jendral besar Korea Selatan.
"Irak and Iran need helping hands and we're feeling so blessed to be here today in front of you guys (Irak dan Iran membutuhkan pertolongan dan kami merasa sangat diberkati untuk berada disini hari ini di hadapan kalian)" tambah perdana mentri Irak.
Semua anggota rapat keluar dari ruangan setelah rapat selesai. Yujin mencatatkan beberapa hal yang ia butuhkan dan akan ia cari tau dan pelajari soal keadaan sekitar tempatnya bertugas dan keadaan alam Timur Tengah.
Yujin mengaktifkan ponselnya dan terdapat dua panggilan tidak terjawab dari Chaewon dan satu dari Minju. Yujin langsung membuka aplikasi KakaoTalk nya dan ternyata Chaewon ijin akan pulang telat karena harus ikut membantu staff merapikan venue fansignnya karena beberapa staff sudah berkeluarga.
Yujin membalas pesan Chaewon dan langsung pulang ke apartemen Chaewon. Sampai apartement, Yujin langsung mandi dan makan malam dengan buah yang ada dikulkas ChaewonChaewon sekedar mengisi perut.
Setelah makan, Yujin langsung menuju ruang kerja Chaewon. Biasanya Chaewon memakai ruangan itu untuk menulis lagu agar tenang, tapi Yujin meminjam dan memakai komputer Chaewon untuk membuka file di flashdisk.
Yujin mendapatkan beberapa pertanyaan dalam kepalanya soal kepergiannya ke Irak dan Iran. Dirinya mencatat tentang beberapa hal yang harus dia ketahui disana.
"Ancaman... senjata api, mesiu dan kericuhan. Pemberontakan..." kata Yujin mencatat sambil menatap beberapa artikel tentang Iran dan Irak.
"Wabah penyakit... Influenza, rabies akibat hewan liar, sesak nafas akibat bahan peledak dan padang pasir, sakit mata dan demam berdarah akibat nyamuk..." simpul Yujin melihat lihat artikel.
Mata Yujin terus menelusuri Naver dan Google berkali kali juga flashdisk berisi video video dan arsip daerah Iran dan Irak... Mata Yujin terus menelusuri media sampai matanya berhenti pada sebuah artikel...
"Ebola..."
Pukul 11 malam, Yujin masih berkutat pada komputer sambil bersandar dikursi kerja Chaewon. Dirinya terus mengamati virus endemik dan yang ternyata belum diketahui oleh dirinya juga cara penanganan.
Sedang serius, Yujin merasakan lengan kurus melingkar pada lehernya. Yujin memejamkan matanya lelah dan memegang lengan itu membuat sang pemilik lengan mengeratkan pelukannya.
"Udah pulang? Gimana venue fansignnya?" tanya Yujin pada wanita itu yang adalah Chaewon.
"Baik, aku sama Minju lumayan sibuk. Aku kira kamu belum pulang, aku sudah pulang dari jam 10 tadi. Aku baru liat lampu studio aku hidup, ternyata kamu kerja disini" kata Chaewon pada Yujin.
"Iya, aku lagi banyak yang harus disiapin. Kayaknya lembur, aku harus melajarin banyak hal" kata Yujin.
"Kamu dah makan? Mau aku buatin kopi?" tanya Chaewon makin mengeratkan pelukannya pada leher Yujin.
"Aku dah makan, nanti aku buat sendiri. Kamu istirahat aja, besok harus ke venue kan" kata Yujin mengelus lembut lengan Chaewon.
Chaewon kasihan pada Yujin yang terlihat kelelahan. Laki laki itu sudah menemaninya syuting Music Video hingga mencuri curi waktu tidur selama dua hari, dan hari ini kemungkinan besar Yujin hanya tidur sebentar.
"Kalau ngantuk jangan dipaksa, tidur langsung. Aku gak mau kamu sakit" kata Chaewon mengecup kening Yujin sambil mengeratkan pelukannya di leher Yujin.
"Iya, lagi sebentar aku tidur. Aku melajarin virus dulu, kamu tidur duluan" kata Yujin. Chaewon langsung melepaskan pelukannya dan berjalan kedepan Yujin menghadap laki laki itu.
"Aku istirahat duluan ya, kamu juga nanti" kata Chaewon yang diangguki Yujin. Chaewon mengecup bibir Yujin sekilas lalu keluar dari ruangan untuk tidur.
Setelah Chaewon keluar, Yujin kembali menganalisis beberapa virus di komputer dan mencatat. Yujin berkali kali menguap karena malam semakin larut, tapi dirinya harus belajar.
Suara pintu diketuk membuat Yujin menyandarkan tubuhnya dan memijat matanya yang lelah. Yujin melirik jam tangannya dan ternyata sudah pukul 2 pagi dini hari.
"Masuk!" kata Yujin. Seorang wanita masuk dengan secangkir kopi dan selimut yang ia bawa kedalam studio.
"Yujin... ini kopi. Jangan capek capek, aku bawain selimut juga" kata wanita itu. Bukan Chaewon, melainkan Kim Minju yang masuk keruangan Yujin.
"Makasih" jawab Yujin sambil memijat matanya yang lelah. Minju langsung meletakan kopi dimeja kerja sebelah komputer dan merentangkan selimut untuk dipakaikan ketubuh Yujin.
Yujin hanya diam menerima perlakuan Minju karena jujur tubuhnya lelah. Jam menunjukan pukul 2 pagi saat itu, dan Yujin benar benar belum selesai.
"Chaewon sudah tidur? Apa dia tidur nyenyak?" tanya Yujin pada Minju.
"Eonnie.. dia tidur pulas. Aku terbangun, kebetulan mau minum terus aku gak liat kamu di sofa. Aku inisiatif buatin kopi sama ambil selimut, soalnya pasti dingin jam segini" kata Minju pada Yujin.
"Kepalaku pusing, kamu lanjut istirahat aja" kata Yujin sambil beralih memijat kepalanya.
"Biar aku..." kata Minju langsung menyingkirkan pelan tangan Yujin dan memijat kepala Yujin pelan. Yujin hanya terdiam membiarkan Minju memijat kepalanya karena dirinya benar benar kelelahan.
"Sudah dua hari, kamu tidur kurang dari 2 jam sehari. Malam ini tidurlah lebih dari 2 jam" kata Minju pada Yujin.
"Hmmm" jawab Yujin bergumam pada Minju. Yujin memegang tangan Minju menghentikan aksi wanita itu.
"Kamu kembalilah kekamar. Aku gak mau ada salah paham kalau Chaewon sampe liat kita" kata Yujin pada Minju.
"Kalau eonnie salah paham, biar aku yang jelaskan. Eonnie pasti mengerti" kata Minju pada Yujin.
"Walaupun dia memaklumi dan mengerti, aku tau dia juga bisa cemburu tapi dia menyimpan rasa cemburunya untuk dirinya sendiri demi tidak ada pertengkaran"
"Aku tidak mau dia sakit dan terluka sendiri. Jadi maaf, kembalilah kekamar dan temani Chaewon untukku" kata Yujin tersenyum pada Minju.
Minju menghela nafas berat lalu mengangguk bergegas pergi dari ruangan Yujin. Minju ragu ragu untuk keluar dari ruangan Yujin namun akhirnya wanita itu mendorong pintu dan beranjak keluar.
"Kim Minju..." panggil Yujin membuat langkah Minju terhenti. Minju berbalik menatap Yujin yang menatapnya dengan hangat tapi terlihat lelah.
"Terima kasih untuk semuanya" kata Yujin membuat hati Minju menghangat mendengarnya. Tapi hatinya tetap sakit walaupun senyuman hangat Yujin ditujukan untuknya kali ini, karena...
"Terima kasih sudah menjaga dan menemani Chaewon"
"Tolong temani dan jaga calon istriku lagi. Aku mencintai dia, jadi tolong buat dia bahagia dengan kehadiranmu, aku akan sangat berterima kasih untuk itu"
Tidak ada yang bisa membuatku cemburu dan bahagia se-cemburu dan se-bahagia aku bersamamu
-Kim Minju
To be continued...
Vomments and happy reading!
🐱🐱🐱
