Part 1

7.7K 273 6
                                    


Saat ini hari masih menunjukkan pukul setengah empat dini hari waktu setempat. Dimana pada waktu itu orang-orang masih terlelap dalam tidurnya dan diselimuti selimut tebal dan hangat. Tapi tidak dengan namja manis satu ini. Semenjak ibunya meninggal, dia lah yg harus menggantikan eommanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, menyapu dan lainnya. Jika dia tidak mengerjakannya saat ini, maka tidak ada waktu lagi untuk dia melakukan pekerjaan itu. Karena dari pagi sampai malam dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan ayah tirinya yg kejam dan gila akan harta. Jika dia tidak melakukannya dia akan dimarahi habis-habisan oleh ayah tirinya dan bahkan mendapatkan pukulan ditubuhnya.

" huhh.. Akhirnya selesai juga masakkannya, sekarang tinggal menjemur kain dan aku akan beres-beres untuk berangkat kerja.. Eomma tolong jaga aku selalu dari atas sana.. Kim seokjin, fighting!! " ucap namja manis itu tersenyum dan bersemangat sambil mengepalkan tangannya ke udara dan melihat jam dinding yg menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Setelah selesai membersihkan badannya, seokjin kini tengah bersiap untuk berangkat bekerja. Pagi ini seokjin bekerja sebagai penjaga minimarket yg jaraknya lumayan jauh dari rumah kumuhnya dan dia harus menaiki bis untuk sampai disana. Dan pada saat sore hari hingga malam, dia harus bekerja sebagai pelayan disebuah restoran.

" appa, jinnie berangkat kerja dulu ya " ucap seokjin sambil mengetuk pintu kamar ayah tirinya yg bernama cha seungwon.

Dan sesaat kemudian terbukalah pintu kamar tersebut, menampilkan seorang bapak paruh baya yg nampak masih sangat mengantuk.

" baiklah, tapi sebelum kau berangkat kerja, berikan aku uang, uang yg kau berikan kemarin sudah habis karna aku kalah bermain judi " ucap ayah tirinya.

" appa, aku mohon jangan bermain judi dan minum-minum lagi, kita hanya orang miskin yg tidak memiliki banyak uang " ucap seokjin.

Plaakk..

Sebuah tamparan yg cukup keras mendarat tepat dipipi sebelah kiri seokjin dan hampir membuatnya jatuh dan keluarlah darah segar dari ujung bibirnya.

" berani sekali kau membantah dan melarang ku, haa!! Semenjak eommamu meninggal sewaktu kau kecil, aku yg selama ini mengurusmu sampai kau sebesar ini. Dan sekarang kau bisa-bisanya melarang ku!! Apa kau ingin aku bunuh haa !! " ucap seungwon dengan nada tingginya.

" berikan aku uang sekarang, kalau kau tidak ingin aku memukul mu lagi!! " lanjutnya.

Dengan menahan air mata dan rasa perih dipipinya dia membuka dompetnya dan mengeluarkan uang yg tidak terlalu banyak karena memang saat ini uangnya sangat menipis dan uang itu harus dia hemat sampai beberapa minggu kedepan. Dan seokjin pun mengeluarkan dua lembar pecahan 5000 won dan langsung memberikannya kepada seungwon.

Seungwon langsung merebut dompet seokjin dan mengambil semua isi dompetnya " jangan appa, itu uang untuk kebutuhan kita beberapa minggu kedepan dan uang untuk jinnie naik bis. Jinnie sudah tidak punya uang lagi appa " ucap seokjin sambil menggapai uangnya yg berada ditangan seungwon.

" baiklah baiklah, ini uang untuk kau naik bis hari ini. Untuk besok dan lusa kau cari uang lagi " ucap seungwon sambil melempar uang pecahan 10000 dan 5000 won dan langsung menutup pintu kamarnya.

" appa, ini tidak cukup tempat kerja ku jauh dari sini " ucap seokjin sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar seungwon.
" appa.. appa.. Jinnie mohon jangan ambil semua uang nya " lanjut seokjin.

" lebih baik kau berangkat sekarang sebelum kau terlambat dan dipecat. Kalau kau dipecat kau akan susah untuk mendapatkan pekerjaan lagi " ucap seungwon dari dalan kamarnya.

Dengan wajah lesu dan perasaan yg tidak menyenangkan, akhirnya seokjin pun mengalah dan langsung berjalan keluar rumah menuju halte bis yg jaraknya 700meter dari rumahnya.
Sesampainya dihalte bis yg cukup dipadati orang-orang, seokjin pun harus menunggu bisnya datang sekitar 15 menit.

Slave [ taejinkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang