[05] Hujan

1.2K 261 98
                                    

Selamat datang dicerita pertamaku.
Aku yakin, kalian pasti tahu bagaimana cara menghargai karya orang lain.

Happy Reading Guys~

#===#

"Jangan bilang kamu cemburu, hehe."

"Bagaimana jika iya?"

🙈
🙊

"Hayo!! Pagi-pagi sudah melamun" tubuhku terlonjak di luar dugaanku saat seseorang mengagetkanku dari belakang. Itu si Yuqi yang sedang bersama pacarnya, Lucas.

"KYA!!!" teriakku kesal.

"Eh, Jen! Pacar lo tuh! Pagi-pagi udah nglamun. Kenapa sih? Kasih sayang lo kurang tuh!" ㅡ Lucas. Gara-gara perkataan si kakak kelas ember itu, Jeno yang semula duduk di bangkunya dan sibuk membaca novel kesukaannya pun berjalan kearahku lalu duduk di bangku Jihyun yang ada di depanku.

"Wae?" dia bertanya dengan eyesmile-nya.

"Anni! Jangan hiraukan perkataan mereka berdua!" seruku sambil melirik Yuqi dan Lucas yang sekarang duduk di bangku Haechan.

"Pacar kamu tuh lagi mikirin aku,
hahaha...," suara si Nana tiba-tiba terdengar di lubang telingaku. Membuat mataku mencari dimana keberadaannya saat ini.

"Yuhuuu, Nana disini. Hehe..." interupsinya. Ternyata, dia sedang duduk di bangku Chaerin sambil melipat kedua tangannya, lalu mengedipkan matanya nakal kepadaku.

"Hantu sialan!" dengusku sebal.

"Hantu sialan?" tanya mereka bertiga kompak. Sontak, aku pun dibuat salah tingkah menghadapi mereka bertiga.

"Aku lagi latihan akting. Jangan dianggep serius! hahaha." elakku.

"Pengecut!" sahut Nana dengan wajah menyebalkannya, membuatku mendengus kesal sambil menghentakkan kakiku kasar.

"Pacar lo kenapa sih Jen?" Lucas.

"Kan dia lagi latihan akting hyung, biarin aja kali!" dia memperhatikanku sambil menyangga kepalanya. Menatap wajahku dengan tatapan manisnya yang sukses membuatku tersipu malu.

"Jeno! Jangan dilihatin! Malu tahu!" ku cubit lengannya yang terbalut seragam putih tak berdosa itu.

"Ya sudah! Aku balik ke bangku aku lagi ya sayang," dia mencubit pipiku gemas hingga menimbulkan bunyi. "Nanggung nih, babnya udah mau habis.hehe...," tambahnya masih dengan tangan yang aktif mencubit pipiku, lalu berlari ke arah bangkunya setelah melepas pipiku.

"Gitu aja terus! biar cincin ini gak bisa di lepas!"

"Gak ada hubungannya, bangsat!" bisikku geram.

"Kita buktikan saja!"

"Kita buktikan saja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NANA 2020 [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang