[07] Ada apa dengan Jeno di masa lalu?

1.1K 239 81
                                    

Selamat datang di Wattpadku.
Aku yakin, kalian pasti tahu cara menghargai karya orang lain.

Happy Reading Guys...
___________

"Sebenarnya, aku ngilang tuh karena—"

"Karena?"

"Aku suka cewek lain. Hahahaha—"

"Sialan! Sialan! Sialan!!! Kenapa aku jadi kepikiran sama omongan si Nana sih! Padahal aku kan sayang banget sama Jeno!!" Jari jemariku meremas kepalaku karena kesal dengan perkataan Nana yang kini menghantui pikiranku.

"Kenapa kamu?"

"AAARGTH!!!" suara Nana mengagetkanku hingga membuatku berteriak diluar keinginanku. Saat ini, aku sedang duduk di gazebo seorang diri sambil mendengarkan lagu favorit yang ku putar acak.

"Jantung aku hampir copot tahu nggak?" bentakku kesal. Bibirku mendesis dengan tatapan tajamku yang ku tujukan kepadanya.

"Mian," maafnya santai, netranya yang hitam legam itu terlihat kecoklatan saat terkena pantulan matahari. Tanpa ku sadari, rupanya atensiku tak bisa teralihkan saat memandangnya. 

"Bagaimana? Sudah nemu masa lalu aku, belum?" tanyanya dihiasi ulasan senyum di wajahnya. Aku yang mendapati pemandangan seperti itu pun dibuat salah tingkah olehnya.

"Emangnya aku detektif?" elakku setelah sadar jika baru saja, aku telah menikmati keelokan wajah yang dimilikinya. Hantu itu tersenyum tipis, lalu duduk di sampingku sambil menyandarkan kepalanya di pinggiran gazebo.

"Huft! Jujur, aku penasaran banget sama masa lalu aku. Pengen... banget! Sebelum naik ke atas sana, aku bisa melihat keluargaku untuk terakhir kalinya. Walaupun sekali." dia menoleh kearahku setelah menyelesaikan kalimat pengandaiannya, menatapku dengan binar matanya yang melemah.

Aku tertegun saat itu juga. Terenyuh dengan kalimat pengandaiannya yang membawaku masuk ke dalam suasana hatinya.

Segera kuulas senyum di wajahku, menampakkan senyuman termanisku. Yang ku lanjutkan dengan menjawab ucapannya. "Arasseo, mukanya nggak usah melas gitu dong! Kan akunya jadi nggak enak, Na!" hiburku.

Lelaki itu pun tersenyum, membuat kupu-kupu di dalam perutku terbang dengan bebasnya. Entahlah, saat aku menghadapi situasi seperti ini, aku akan ikut larut dalam kesedihannya. Dan aku senang, hantu ini rupanya terhibur dengan jawabanku. Padahal, saat ini diriku seakan ditimpa beban berat yang tak mampu kupikul sendiri. Apalagi, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan setelah meng-iya-kan permintaannya.

"Janji ya?" ia memastikan sembari menjulurkan jari kelingkingnya, aku yang melihatnya pun menautkan jari kelingkingku di jari kelingkingnya. Dingin, itulah yang kurasakan saat itu.

"Janji." balasku diikuti rekahan senyumnya.

" balasku diikuti rekahan senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NANA 2020 [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang