[15] Jeno

937 156 109
                                    

Sebenarnya, hari ini bukan jadwal aku buat up story.  Karena berhubung hari ini adalah hari ultahnya Renjun, jadi aku dengan berbangga hati up cerita ini demi bisa ucapin Selamat Ultah buat Renjun di story Wattpad wkwkwk~🤭

  Karena berhubung hari ini adalah hari ultahnya Renjun, jadi aku dengan berbangga hati up cerita ini demi bisa ucapin Selamat Ultah buat Renjun di story Wattpad wkwkwk~🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun-a.... Saengilchukae.... 💕

.
.

.
.

❤❤❤❤

"Yeobseo... Jungsoo Seonsaengnim?"

"Ah-Jeno ya? Wae?"

"Chuseohamnida, seonsaengnim.
Em... bisakah aku cuti sekolah selama beberapa hari?"

"Wae? Apa terjadi sesuatu?"

"Ne... aku sedang kurang enak badan, hehe..."

"Arasseo! Istirahatlah sampai tubuhmu merasa enakan kembali.
Jangan terlalu serius dalam memikirkan pelajaran. Hmm??"

"Ne, Gamsahamnida, seonsaengnim..."

"Ne..."

TUT!! Panggilan antara Jeno dan Jungsoo seonsaengnim pun berakhir.















Jeno mengakhiri panggilannya yang tersambung dengan nomor pak Jungsoo, guru kimia sekaligus wali kelas di kelasnya. Tubuhnya membawanya kearea lemari, mengambil backpack yang akan ia gunakan selama beberapa hari kedepan.

Sejak pertemuannya dengan Nana eomma kemarin, pikirannya tidak bisa tenang. Padahal, sudah bertahun-tahun lamanya dia berusaha melupakan memori ingatannya tentang Nana karena rasa bersalahnya serta berpura-pura baik-baik saja.

Suasana rumahnya tampak sepi tak berpenghuni. Eomma dan appa nya belum juga pulang dari perjalanan bisnisnya di Incheon, tempat kelahirannya sebelum pindah ke Busan yang merupakan saksi bisu pertumbuhan Lee Jeno. Dengan bermodalkan izin online, Jeno pun berangkat ke Busan pagi-pagi sekali setelah semalam eomma dan appa akhirnya mengizinkan untuk pergi kesana walaupun sempat melarang dengan alasan keselamatan Lee Jeno.

Hari masih sangat pagi sekali, kabut tipis juga masih menyelimuti pandangan Jeno sepanjang perjalanan menuju stasiun kereta. Dia sengaja berangkat lebih awal dari jadwal yang tertera di tiket online, khawatir jika salah satu temannya mendapati Jeno saat perjalanan menuju stasiun kereta dan membeberkannya jika Jeno sedang tidak sakit dan malah berpergian.

Perasaan Jeno masih tidak tenang, ponselnya terus saja bergetar sejak kemarin karena pesan dan juga panggilan telepon dari Kim Nami. Ingin sekali lelaki itu mengangkat ataupun menjawab panggilan dan pesan Kim Nami, tapi dia belum siap. Jeno sudah menduga jika gadis itu penasaran dengan permasalahan yang sedang ia hadapi.

NANA 2020 [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang