Pengakuan Lee Jeno [16]

944 159 100
                                    

Selamat datang di Wattpadku.
Aku yakin, kalian pasti tahu cara menghargai karya orang lain.

Happy Reading Guys...
___________


Jeno🥰

Jen, hari ini ada berita heboh dikelas loh!
Udah tahu belum?

04.00 pm

Jari jemariku baru saja selesai mengetik dan mengirim kalimat yang kutujukan kepada Jeno sepulang sekolah. Terhitung sudah 5 hari ini kami tidak saling bertukar kabar. Ponselnya juga tidak aktif.

Mataku melirik si Nana yang sedang terlelap diatas sofabed sambil melipat tangannya diatas dada. Wajahnya terlihat teduh dan damai. Membuatku tersenyum tanpa sadar.

Tuhan, betapa luar biasa indahnya ciptaanmu ini. Terima kasih karena sudah menciptakan sosok sepertinya di sisiku. Maafkan aku juga jika kadang suka sebal dengan takdir yang kau berikan kepadaku ini.

⌞♪♪♪♪⌟

Suasana pagi di kota Seoul telah dimulai. Lee Jeno, lelaki itu sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah setelah hampir semingguan memilih untuk absen karena ada sesuatu yang harus ia selesaikan. Ia sedang berdiri didepan cermin full body-nya yang menampakkan seluruh tubuh atletis Jeno dan selama ini menjadi daya tarik kaum hawa mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kedua tangannya sedang sibuk merapikan seragam yang sejak beberapa waktu lalu menempel ditubuhnya.


"Jeno! sarapannya udah siap nih!" teriak eomma-nya dari dapur dan menggema hingga kamar Jeno yang pintunya sengaja ia buka. Mendengar suara eomma-nya yang baru saja menyelinap masuk, ia pun segera menyahut.

"Ne!!" jawabnya sambil berjalan menuju ruang makan. Disana ada sang appa yang sibuk berkutat dengan tablet kerjanya. Membuat Lee Jeno mendengus sebal. Jeno kesal jika melihat orang tuanya harus selalu menyibukkan diri dengan urusan kantor saat di rumah hingga tak ada waktu untuk memperhatikan anaknya.

"Appa... Taeyong-hyung kapan pulang dari KKN?" Jeno memulai percakapan sambil menyendok menu sarapan untuk ia letakkan di piringnya.

"Taeyong-hyung? memangnya kau tidak berhubungan dengan hyungmu?"

"Anni, terakhir kali aku berhubungan dengan hyung seminggu yang lalu. Tapi sinyalnya memang tidak baik disana."

"Appa juga tidak tahu." ucap kepala keluarga Lee masih sambil berkutat dengan tabletnya.

"Appa tidak ingin mengunjunginya?"

"Kalau kau ada waktu, kunjungi saja! Sekalian ajak Nami buat nemenin kamu." Mata Jeno menyalang seketika saat mendengar ucapan appanya yang seolah tidak tertarik dengan percakapan Jeno.

"Appa-neun?" tanya Jeno lagi.

Sang kepala keluarga itu menatap anaknya geram karena mengganggu konsentrasinya. "JENO-YA! BISA DIEM NGGAK SIH? APPA SEDANG MEMIKIRKAN PEKERJAAN APPA!" gertaknya. Lee Jeno tertegun dibuatnya hingga tangan kanannya yang memegang sumpit terlihat bergetar.

"Jeno-ya, maafkan appamu. Hm? dia sedang banyak pikiran akhir-akhir ini." Nyonya Lee menghampiri Lee Jeno sambil mengusap punggung anaknya untuk menenangkan Jeno yang terkejut karena suara appanya. Lee Jeno berbalik menatap wajah teduh sang ibu.

"Ne, Jeno memang salah." ucapnya.

Lelaki itu pun meletakkan sumpitnya, karena nafsu makan yang tiba-tiba hilang karena appanya. "Jeno pamit dulu ya, eomma, appa." Ia bangkit dari tempat duduknya.

NANA 2020 [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang