"Kamu ingin menangis nona?"
"EH?!"
Sekelebat bayangan muncul dan duduk manis disebelahmu. Dia berbisik pelan di telingamu dengan suara yang terdengar lembut dan menenangkan.
Kamu yang terkejut hanya bisa diam terpaku. Sedikit demi sedikit kamu lirikkan lensa (e/c) mu, mencoba melihat siapa yang sedang duduk bersamamu malam itu.
'S-S-SI-SIAPA?!'
Kamu menangkap sosok seorang lelaki bersurai pirang dengan tanda angka di kedua matanya. Kuku tangannya kurang lebih sepanjang 5 cm dengan taring gigi yang tak kalah panjangnya. Wajahnya terlihat ramah dengan senyuman manis yang menambah kesan ramah terpancar dari dirinya.
Tapi kamu tidak akan tertipu. Dia adalah salah satu Oni Rembulan Atas bawahan dari Kibutsuji Muzan, kamu ingat betul. Segera kamu tarik nichirinmu untuk menebas lehernya. Namun gagal, dia tak kalah cepat darimu.
"Sepasang taring dan kuku yang panjang, ditambah angka dikedua matanya. Tidak salah lagi" ujarmu sambil mengamati dengan seksama bentuk dan lekuk tubuhnya.
"Aha~ kamu mengenalku ya nona?-" secepat kedipan mata sosoknya menghilang dari hadapanmu. Dengan secepat itu tubuhnya bergerak mendekati tubuhmu yang masih tidak sadar bahwa lawannya kini telah berada tepat disampingnya.
"Mari bermain denganku nona~" bisiknya sebelum sebuah tangan berhasil memukul perutmu dengan keras. Pukulan itu membuat dinding lambungmu terluka sehingga darah mulai keluar dari mulutmu.
"Cough-cough-cough"
Sakit. Kamu bisa merasakan ketiga jarinya masuk merobek ususmu dengan kukunya.
"Ah-kamu kesakitan nona-"
Kamu mulai mengambil udara disekitarmu, sambil terus meyakinkan bahwa lukamu akan baik-baik saja. Kakimu segera membuat kuda-kuda dan mengenggam nichirin lebih kuat. Seluruh tenaga yang tersisa kamu pusatkan dikaki, berharap agar lompatanmu bisa cepat menjangkau oni menjijikkan itu.
"Mizu no kokyu: Shichi no kata: Shizuku wa Mondzuki"
(Pernapasan air: jurus ke tujuh: Tusukan tetes Air Melengkung)Tubuhmu mulai menyerangnya dengan cepat karena kamu tahu bahwa tubuhmu tak akan mampu untuk melawannya lebih lama lagi. Dilihat dari manapun, yang menang pastilah oni. Karena perbandingan antara oni rembulan atas dengan para Pilar yang menyerangnya harusnya adalah 1 oni : 3 pilar, sedangkan kamu hanya seorang diri menghadapi oni rembulan atas?
"Nona kamu terlalu cepat" ucapnya selagi menghindari serangan Nichirinmu.
Dia cukup pintar untuk mengalihkan konsentrasi lawannya dengan mengajaknya berbicara. Kamu kibaskan nichirinmu kearah dadanya, tetapi dengan mudahnya ia melewati nichirinmu.
Kamu juga tidak mau menyerah, kamu menyerang seluruh bagian tubuhnya, akan tetapi itu tidak ada gunanya. Ini menyebalkan. Dia sangat cepat dengan daya tahan yang sangat hebat ditambah ia memiliki regenerasi tubuh yang cepat sebagai seorang oni rembulan atas yang amat dekat dengan Kibutsuji.
'Kurang ajar!?'
Senyuman tak pernah hilang dari wajahnya.
"Hehe~" dia terkekeh pelan mengejekmu. Kamu geram, benar-benar geram.
"Aku belum mengenalkan diriku padamu ya nona? Perkenalkan, namaku Douma. Malam ini sangat indah ya~" ucapnya santai sambil terus tersnyum ramah.
"Apa maumu?!" Bentakmu.
"Oho~jangan marah padaku nona. Aku hanya memenuhi perintah" jawabnya.
"Jangan bercanda!" Ucapmu sambil kembali menyerangnya. Oni itu menahan nichirinmu dengan satu kipas di tangan kanannya. Dia tertawa dan menyeringai tepat didepan wajahmu.
"Ups~kamu terlalu dekat nona"
"JURUS DARAH IBLIS: AWAN BEKU"
Sebuah kabut es muncul serentak dari belakang punggungnya. Bunga-bunga mekar disekitarnya layu setelah disapu kabut mengerikan itu.
Kakimu segera meloncat menuju udara bebas untuk menghindari kabut itu.
"Eh~tunggu-tunggu-"
Ia kembali mengayunkan kipasnya,
"JURUS DARAH IBLIS: LOTUS ANGGUR"Sebuah bongkahan es berbentuk tali menjulur untuk menangkap kaki kirimu.
"Mizu no Kokyu: Ni no kata: Mizu Guruma"
(Pernapasan air: jurus ke dua: Roda Air)Nichirinmu mulai mengeluarkan air dan membuat gerakan meroda di udara. Jurus iblisnya berhasil digagalkan oleh jurusmu.
Perlahan kakimu mulai menapak kembali diatas tanah. Manik (e/c) mu tak pernah lepas sedikitpun dari oni bernama Douma tersebut.
DEG.
"KOF-COUGH-COUGH-COUGH- GLURG GLURG" Tanganmu bergerak mencekik lehermu sendiri. Sakit, kamu merasakan sesuatu mulai menggerogoti perutmu, paru-paru mu dan sekarang sampai ke tenggorokan.
"Kamu telah melihatnya memakan keluarga Kamado bukan?" Ucapnya disela-sela batukmu.
"Dan kamu tahu? Seseorang yang telah melihatnya seharusnya tidak boleh hidup. Setelah 2 tahun aku mencarimu, aku berhasil menemukanmu secara tidak sengaja di tempat seindah ini? Ah~ ini suatu keajaiban" Pekiknya girang dengan memainkan kipasnya naik dan turun.
"Kamu menyadari sesuatu tidak?" Seringai lebar terukir dibibirnya.
Kamu tak bisa melihatnya. Tubuhmu kejang dan kamu hanya bisa berguling-guling ditanah menahan sakit yang merajalela.
"Saat aku memasukkan jari milikku di perutmu, aku juga ikut menyalurkan darahku lo~ oleh sebab itu-MARI KITA MENJADI SEPASANG KEKASIH ONI" Ajaknya dengan tawa yang menggelegar.
"Berterima kasihlah padaku nona cantik! Aku telah menyelamatkan hidupmu!"
'OMONG KOSONG' Teriakmu dalam batin.
"Aku tahu bahwa paru-paru mu telah mengalami Nekrosis, dan sudah tidak mungkin lagi kamu akan hidup."
Telingamu masih bisa mendengarnya. Kamu ingin marah namun hanya air mata yang terus bergulir.
'Aku akan jadi oni?' Batinmu pasrah.
Otot-otot diwajahmu mulai mencuat persis dibawah permukaan kulit. Darahnya telah menyebar ke seluruh tubuhmu. Tak lama lagi, kamu juga akan menjadi oni.
"G-Giyuu-"
Author baik cuma numpang lewat piyu piyu.. 🤓
Ihiiirr akang Giyu tidak terlihaaat:>
Author bcd.
Ja~ sampai ketemu di Chapter selanjutnya❤️
Sincerely, Ten🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind ✿ Tomioka Giyuu
Fantasyೃ༄❥ Tomioka Giyuu x Readers [COMPLETED] Di zaman ini, dimana para oni berkeliaran memangsa para manusia lemah. Seseorang yang kuat selayaknya untuk melindungi. Namun, apa kau pikir melindungi semudah itu. (Y/n) merasa terbangun dari kematian. Dia...