Chapter 5 : Pemburu Iblis

5.5K 783 151
                                    

"Apa yang anda lakukan di depan kamar saya tuan?"

Kamu menangkap basah seorang pria berhaori belang dengan surai hitam sedang mencoba menggapai hikite kamarmu, berniat untuk menggesernya.

Beruntunglah kamu bisa datang tepat waktu. Kalau tidak, bisa-bisa lelaki di depanmu ini sudah masuk. Dan hal yang ditakutkan lagi, bagaimana kalau dia sampai mencuri beberapa pakaian dalam mu?

'Dasar mesum!.'

Kamu menatap punggung lelaki di depanmu itu dengan tatapan jengkel sambil menyilangkan kedua tanganmu di dada. "Tuan?" panggil mu sekali lagi.

"...."

Ia masih tak bergeming dari tempatnya.

'Tercyduk kamu!'

(Giyuu POV)

'Bukannya dia sudah tidur?'

Aku bisa dengan jelas mengenali suara (y/n). Pemilik suara yang aku rindukan selama ini sekarang berada di sini bersamaku.

Ku gerakkan kakiku untuk berbalik menghadap ke arahnya. Paras cantiknya tak berubah setelah sekian lama tidak berjumpa. Aku merindukanmu. Ku perhatikan tubuhnya dengan seksama, hati ku terasa teriris perih melihatnya yang semakin mengurus.

Ingin sekali ku buka mulutku, namun rasanya amat sakit. Semua suara ku tak mampu aku keluarkan. Ini kedua kalinya kau buat dadaku sesak saat melihat parasmu.

(Back to author POV)

Dia tak bergeming saat melihatmu. Matanya cerah memantulkan pucatnya cahaya rembulan. Ia sama sekali tak bergeming menatapmu.

Kamu merasakan hawa yang melingkarinya membawa perasaan sedih yang amat mendalam.
'Apa aku salah mengucapkan sesuatu?' Batinmu.

Perlahan kakinya mulai melangkah mendekatimu. Derap langkah kakinya menggema merobek kesunyian.

Satu tangannya mulai terulur berusaha menyentuh pipimu. Kamu tersentak akan tingkah lakunya.
"Tuan?" Kamu berusaha untuk menjauhkan pipimu dari tangannya.

'Nggak nggak, Ada yang salah sama orang ini'

Perlahan, ia mulai melingkari pinggang mu dengan tangannya, membuatmu terpojok dan hanya bisa diam sambil meminta keajaiban datang. Kamu hanya bisa diam membeku menatapnya. Jantungmu semakin berdegup kencang ketika ia mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibirmu.

"Tuann??" Semakin kamu bergerak, tanganya akan semakin mengikat pinggangmu dengan erat. Bibirnya semakin mendekat. Dekat, semakin dekat, tidak! sudah menempel.

Bibir pucat dingin nan lembutnya itu semakin membuat jantungmu berdetak tak karuan.

" (y/n) maafkan aku."

"Eh?!"

Dia berkata sambil memanggil singkat nama mu, nada sayu yang menyertainya begitu mengiris hati. Dia menghentikan gerakan bibirnya di atas bibirmu. Di jarak sedekat itu, kamu bisa merasakan napasnya yang semakin memburu.

Otakmu mulai berfikir untuk mengerti apa yang dimaksud "Maaf" dalam katanya.

"Mak- maksud tua-"

TAK!!

Matamu membulat sempurna. Tak kau sangka, lelaki itu membuatmu pingsan dengan memukul tengkukmu dengan kencang. Hilang kesadaranmu seketika. Tubuhmu jatuh perlahan, terkulai lemas di dada bidangnya.

Ia memejamkan matanya untuk menenangkan hatinya yang bergejolak.
"Apa yang ku lakukan" gumamnya.
Dia segera menggendongmu dengan lembut menuju kamarmu. Membaringkanmu di atas futon adalah hal yang harus ia lakukan.

Remind ✿ Tomioka GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang