Chapter 23 : Kenangan Lama

3.1K 502 83
                                    

"Tunggu sebentar disini! Aku akan mengambil obatnya!" Shinobu yang telah mengerti apa yang terjadi padamu segera berlari mengambil obat-obatan yang sudah ia persiapkan sebelum datang ke kediaman Tomioka.

" (y/n)!" Panggil Tomioka. Namun tak dibalas olehmu. Tubuhmu terus mengejang hebat di pelukan tubuhnya.
" (y/n)" panggilnya lagi, kini tangannya bergerak menepuk-nepuk pelan pipimu.

"(y/n) Jangan tinggalkan aku!!!" Teriaknya penuh khawatir. Shinobu dengan cekatan meracik obat lantas memasukkannya kedalam sebuah botol kecil yang telah ia bawa.

"Biar aku berikan ini Tomioka-san!" Ucap Shinobu tak kalah panik. Tangan mungilnya bergerak memasukkan butiran halus obat tersebut kedalam mulutmu.

Tomioka yang tak bisa melakukan apapun hanya terdiam duduk sambil memegangi secangkir air untukmu. Obat Shinobu memang selalu manjur, kejang hebatmu perlahan terhenti setelah meminumnya.

Keringat dingin yang membasahi pelipismu diusap perlahan olehnya.
"Tidurlah (y/n)-chan" Ucap Shinobu lembut bak menenangkan seorang bayi yang terus menerus menangis.

Tomioka mendesah kasar. Masih merasakan debaran jantung yang berpacu pada porosnya.
"Dia akan sembuh?" Tanya Tomioka pada Shinobu.
"Ya, besok pagi dia pasti akan sembuh" Balasnya seraya membetulkan posisi selimutmu yang tak beraturan.

Shinobu menatap lekat-lekat wajah khawatir milik Tomioka. Sudah lama rasanya ia tak melihatnya khawatir dan panik seperti itu. Mengingatkannya akan sebuah kejadian masa lalu yang hampir merenggut nyawamu.

Lagi-lagi sebuah memori terulang bak monokrom lama dipikirannya. Hari kejadian mengerikan itu. Hari dimana hati Tomioka hancur olehmu.

BRAK!!

"SHINOBU!" Suara Tomioka terdengar lantang dari depan rumahnya.

Shinobu yang mendegar itu lekas berlari menghampiri Tomioka yang telah berlumuran darah. Digendongannya terdapat seorang wanita dengan surai (h/c) berantakan berlumur darah diseluruh tubuhnya hampir meregang nyawa.

Manik ungu Shinobu terbelalak tak percaya akan apa yang telah dilihatnya.
Para pelayan yang melihat itu segera berlari mendekat untuk melakukan tindakan pertama. Ya, untuk menyelamatkan nyawa seorang wanita bernama (y/n).

Tomioka sempoyongan berjalan mendekat ke ranjangnya yang penuh dengan para medis. Menangis dalam diam karena tak kuasa menahan sesak yang menjalar dalam dadanya.

Manik Shinobu kembali terpejam sambil menghembuskan sebuah napas gusar dari hidungnya. Tak kuasa baginya mengingat kenangan bak mimpi buruk di masa lalu tersebut.

Tomioka berjalan mendekat dan duduk tepat disebelahmu. Ia bergerak menyatukan bibir ranummu dengan bibir nya dengan lembut. Menciummu karena ia merasa amat lega. Manik Shinobu terbelalak melihatnya, namun ia masih bisa menerima alasan mengapa Tomioka melakukan hal seperti itu.

"Shht jangan katakan ini padanya" Ucap Tomioka kepada Shinobu.
"Kamu boleh menempati kamar apa saja untuk malam ini" lanjutnya
"Heee~berarti malam selanjutnya aku tidak boleh menempatinya?" Balas Shinobu dengan nada khasnya.
"Hah terserahmu saja. Aku lelah" Tomioka segera melangkah keluar menuju kamarnya, meninggalkanmu berdua dengan Pilar Serangga tersebut.

"Ne (y/n) chan. Itu pasti sakit bukan?"

『️◆️◆️』️

Berhari-hari telah berlalu. Kesehatan tubuhmu semakin membaik, bahkan nafsu makanmu semakin meningkat. Shinobu sampai terheran-heran mengapa kesehatan tubuhmu bisa membaik secepat itu.

Srakk!!

Bunyi pintu yang tergeser, menampilkan seorang wanita dengan jepit kupu-kupu berdiri diambang pintu.

Remind ✿ Tomioka GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang