Chapter 14 : Aishiteiru Baka!

4.3K 628 242
                                    

WUUSSHH

Matamu mengerjap beberapa kali sambil merasakan angin yang terus menerpa wajahmu dengan lembut. Dedaunan terlihat menari-nari di dahannya, ditemani indahnya rerumputan yang bergoyang kesana kemari mengikuti hembusannya.

" (y/n)-chan kau tidur?"

Terdengar suara seorang anak perempuan datang menyapamu. Dia terlihat manis dengan lensa biru yang berpadu cocok dengan tubuhnya yang mungil dan surai hitam sepundaknya. Ia datang dan langsung duduk direrumputan kosong disebelahmu.

"Aku bosan kalau hanya terus berlatih. Lebih baik aku disini menemanimu" Ucapnya seraya mengembungkan sebelah pipinya.
"Lalu, apa Sabito-kun tidak memarahimu?"

'Tunggu siapa yang aku ucapkan?!'

Kamu tak bisa berbicara tentang apa yang ada dalam pikiranmu. Mulutmu bergerak sesuai alur, tidak mengikuti jalan pikiranmu. Apakah ini yang disebut kenangan masa lalu?

"Sabi-chan tak mungkin marah. Apa lagi Giyu-chan. Hahah tidak mungkin" elaknya sambil mengibas-ngibaskan tangannya diudara.

Kamu heran. Tapi kamu tak bisa melakukan apapun. Bahkan berbicarapun sudah tidak sesuai dengan keinginan mu.

"Nee~ (y/n)-chan. Apa kamu tidak merasa kalau Sabi-chan itu menyukai mu?" Tanyanya dengan mendekatkan wajah mungilnya ke arah wajahmu.
"Memang seperti itu?" Tanyamu balik.
"Haha tidak hanya asumsi. Tapi, kalau benar Sabi-chan menyukaimu,"

Dia menggantungkan kalimat terakhir nya. Mulutnya terbungkam dengan kepala yang memilih untuk menunduk ketimbang memandang wajah mu. Tatapan matanya terlihat sendu, namun tetap mengulum senyuman dibibir mungilnya.

"Aku merasakan firasat buruk tentang hal itu" Sambungnya dengan nada menyayat hati.

"Ngh~"

Sinar mentari pagi telah menorobos masuk dari fusuma yang dibuka lebar, membiarkan udara pagi yang sejuk masuk memenuhi ruangan.

Manik (e/c) mu bergerak menyapu keadaan sekitar. Kamu melihat tubuhmu sedang berbaring disebuah futon dengan dahi ditempeli sebuah kain kecil setangah basah.

"Mimpi ya?"

Tanganmu bergerak menyingkirkan selimut futon yang masih menyelubungi dirimu dan mulai berdiri. Kakimu menapak mendekati balkon dan melihat beberapa orang berpakaian serba hitam berlalu lalang dari gerbang menuju ke lantai dasar rumah ini.

Kamu yang baru saja menyadari bahwa itu adalah seragam pemburu iblis segera membuka pintu dan berlari mencari tangga utama dirumah asing ini.

Setelah cukup lama berlari-lari dengan riang tanpa arah, akhirnya tangga utama berhasil terlihat dipelupuk mata. Telingamu menangkap suara keributan yang disahuti dengan suara benturan kayu yang terdengar menggelar dari lantai dasar.

Kakimu bergerak perlahan menuruni satu per satu anak tangga, dan mengintip ke arah ruangan yang tak henti-hentinya mengeluarkan suara bising tersebut.

"Hanya seperti ini kemampuan kalian?"

Kamu melihat sesosok tubuh mungil berdiri dikelilingi beberapa orang yang jauh lebih tinggi darinya. Ia terlihat sedang memarahi beberapa orang yang berada diruangan tersebut.

"Kamu melirik kemana!" Bentak Tokito setelah melihat salah satu bawahanya fokus menatap ke arah lainnya.

"I-itu" Ucapnya ragu sambil menunjuk ke arah tangga. Tokito yang menangkap sinyal tersebut segera menoleh dan melihatmu yang sedang berdiri memperhatikannya dari kejauhan.

"Oh, (y/n) kemarilah" Ucapnya selagi memberikan senyuman hangat khas miliknya. Bulu kudukmu bergidik ngeri setelah meilhatnya memarahi bawahannya lalu menyapamu dengan senyuman manis bak malaikat kematian.

Remind ✿ Tomioka GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang