Chapter 28 : Petir

3.1K 478 61
                                    


'Aku kehilangan jejaknya'

Batin Tomioka yang terus-menerus merutuki dirinya sendiri. Dia merasakan hawa malam itu terasa sangat dingin menusuk kulitnya.

Sesak. Ia merasakan betapa sakit dadanya setiap menghirup udara disekitarnya. Panas. Ia merasakan matanya mulai memanas ketika bayangmu terus menghantui pikirannya.

HUP!

Sekilas hidungnya mencium bau anyir khas darah segar. Matanya mulai membulat saat mengingat bahwa,

'Ini tak jauh dari taman itu kan!?'

Kakinya mulai berlari untuk mengikuti bau anyir yang semakin lama semakin kuat tercium di hidungnya. Bau anyir itu menuntunnya ke sebuah taman dengan penuh bunga tulip berbagai warna.

Firasatnya mulai buruk. Ia terus berlari menapaki jalan setapak yang membawanya ke sebuah pagar kayu yang telah terbuka.

'Sial aku terlambat' Dahinya berkerut sambil terus berlari.

" (Y/N)!" Panggilnya sambil berteriak.

『️◆️◆️』️

'Ah?! Apa aku salah dengar? Aku mendengar suara Giyuu barusan?!' Matamu melebar setelah telingamu berhasil menangkap suara berat khas miliknya.

"Fufu~ apa kamu pacarnya?" Ucap Douma seraya berbalik. Insting oninya merasakan seseorang berjalan mendekat dari belakangnya. Dan benar saja, ia menemukan seorang lelaki dengan Haori belang sedang menggenggam nichirinnya dengan erat. Dia terlihat sangat marah, terlihat jelas dari ekspresi wajahnya.

Tomioka kini tengah berdiri didepan Douma, oni itu terus menatapnya dengan senyuman ramah.

Secepat aliran air dia bergerak, berlari menebaskan katana miliknya tepat di mata pelangi milik Douma.

CRATS!!

Darah segar mulai mengalir membasahi pipinya. Ini kesempatan emas bagi Giyu untuk menyelamatkanmu yang sudah terkulai di tanah.

"JURUS DARAH IBLIS: TEBARAN LOTUS"

Serpihan es menyerupai kelopak bunga lotus mulai bertebaran. Kelopak es itu bergerak serempak mengunci punggung Tomioka yang tengah berlari ke arahmu.

Kamu melihatnya. Es-es itu akan menusuknya dari belakang.
'LIHATLAH! BERBALIK DAN SELAMATKAN DIRIMU SENDIRI!'

Namun dia tetap berlari ke arahmu. Tubuhnya sudah tidak menghiraukan serpihan es yang bisa membunuhnya dalam sekejap.

Manik samudranya terus menatapmu lembut. Setetes air mata turun membasahi pipinya. Serpihan lotus itu semakin terlihat besar pertanda bahwa jurus iblis itu semakin mendekat bersiap untuk menikam dan mencabik tubuhnya.

______________________________________

Drep.. drep.. drep..

" (y/n)"

Suara lembut itu. Suara lembut yang berhasil membuat tentram perasaanmu.

Wajahnya yang tak kalah lembut dari suaranya menyambut kedatanganmu dengan hangat.

"Anak-anakku, kita mempunyai seorang Pilar perempuan baru." Ucapnya dengan nada penuh ketenangan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Remind ✿ Tomioka GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang