Chapter 24 : Jepit kupu-kupu

3.1K 473 133
                                    


DEG

Jantungmu tergedor dengan keras.

Disusul sebuah denyutan keras menghantam kepalamu. Melumpuhkan kakimu seketika. Memburamkan pandanganmu dengan cepatnya.

Sakit. Kamu merasakan denyutan itu semakin keras menghantam tanpa ampun. Diotakmu tertayang sebuah ingatan seseorang yang tersusun acak.

"I-i-ini ingatan-"

"Sabito!" Panggilmu.

Panggilan itu membuat seorang anak bersurai peach menoleh menatapmu. Wajahnya terlihat manis dengan bekas luka yang lebar dipipi sebelah kanannya.

"Makomo mencarimu" Ucapmu melanjutkan.

Anak lelaki itu tersenyum manis sejenak, lalu mulai melangkah mendekatimu yang terdiam. Dagunya terlihat sangat kokoh, ditunjang dengan tinggi badannya yang pas dan dada bidangnya pasti membuat siapapun jatuh cinta dengan lelaki manis ini.

"Makomo yang mencari ku atau kamu?" Bisiknya menjengkelkan tepat di telinga.

Latarnya kini berganti dengan cepat. Berganti menayangkan sebuah pemandangan dihiasi mentari jingga di senja hari. Tanaman padi terlihat menari-nari dihembus angin. Bercahaya bak emas diterpa sinar mentari jingga. Burung-burung terlihat berterbangan kembali ke sarangnya. Ini ingatan acak milikmu... iya! Ingatan milikmu!

"Giyu..!!" Panggilmu cemas setelah melihat sosoknya jatuh terduduk ditengah-tengah sawah. Dia segera mencengkeram bahumu seraya menangis sejadi-jadinya. Pakaiannya lusuh, rambutnya acak-acakan, bercak-bercak darah menodai kulit halusnya.

Iya.. hari itu hanya Giyu yang pulang. Dia pulang kerumah sendirian. Pergi dengan kedua temannya dan pulang seorang diri. Sabito dan Makomo telah meninggal.

Jantungmu terhentak. Kamu merasakan sakit yang teramat dalam. Manikmu menatap kaku ke arah kain haori bergiometri merah, hijau, oranye, dan kuning yang membentuk sebuah pola kotak dadu bersimbah darah digenggamannya.

Sabito telah pergi.

Ingatan kini berganti lagi. Memperlihatkan seorang lelaki sebayamu sedang mencium lembut keningmu. Merangkulmu dengan seluruh kehangatan. Mengungkapkan sebesar apa cintanya kepadamu.

Lensamu mentap sebuah manik samudra polos yang tengah menatapmu dengan penuh kelembutan. Dia Tomioka Giyuu. Lelaki yang telah lama mencintaimu dalam diam, kini telah mengungkapkan seluruh rasa yang ia pendam.

" (y/n) tak akan kubiarkan seorangpun mengambilmu dariku"

BRAK!!

Lututmu terhentak keras di lantai, merangkak sambil berusaha mengambil pita yang tergeletak diatas meja. Salah satu tanganmu mencengkeram erat topeng rubah itu.

Sekuat tenaga kamu berdiri untuk segera mencari keberadaan Tomioka Giyuu. Lelaki yang benar-benar kamu cintai. Ialah lelaki yang selalu ada dihidupmu. Senang maupun susah. Walaupun banyak rintangan yang menghadang, kalian tak pernah gentar. Terus bersama.

"Gi-g-giyu" Racaumu sambil berusaha mencarinya.

Kakimu tak menyerah berlari. Berusaha menyingkirkan jauh-jauh sakit yang ada dikepala. Yang ingin kamu lakukan sekarang adalah menemuinnya. Meminta penjelasannya. Merangkulnya. Kamu ingin. Kamu ingin berbagi cinta seperti dulu.

Lorong demi lorong telah dikunjungi. Namun manikmu tak kunjung menangkap sosoknya. Kamu genggam pita dan topeng itu, sambil memeluknya erat-erat didada.

Lorong dapur. Lorong kamar sayap kiri. Lorong kamar sayap kanan. Halaman depan. Ruang tamu. Halaman belakang. Lorong 1, lorong 2, lorong 3.

Sakit dikepalamu kian lama kian berangsur mereda. Kamu melihat sebuah cahaya menorobos masuk dari sebuah kamar dengan fusuma yang setengah terbuka. Sebuah harapan tertulis dihatimu, berharap ia ada disana. Berharap ia sedang duduk disana memikirkan mu.

Sedikit lagi sampai. Sedikit lagi.

Kini kamu telah berdiri tepat didepan fusuma. Kamu melihatnya. Namun seketika lensa mu terbelalak tak percaya. Sayatan dalam tergores dihati. Kamu melihatnya kini sedang bersama orang lain.

Duduk berdua dibawah cahaya pucat rembulan. Mereka sedang berbagi kehangatan. Betapa terkejutnya lagi setelah kamu berhasil meneliti perempuan yang tengah bersamanya.

Dia adalah Shinobu. Jepit kupu-kupu nya terpantul indahnya cahaya rembulan.

'Me-mereka be-ber-c-c-'

Dah hampir puncak konflik nih

Author tidak bermaksud buruk.
Cuma suka aja liat kalian penasaran:>
Author jujur nih yak, chapter ini cuma 500 an kata:v

Ups.

Tenang-tenang.. Minggu up lagi:>

Jaa~

Sincerely, Ten🌸

Remind ✿ Tomioka GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang