Chapter 29 : Demi melindungimu

3.8K 489 110
                                    


"Apa?!!"

Disaat itu juga kamu segera menerjang hamparan lotus itu. Badanmu terasa berat, kepalamu pusing dan darah tak henti-hentinya mengalir dari luka-luka mu.

Douma tercengang setelah melihatmu mampu berdiri kembali bahkan bisa menggagalkan jurus iblisnya. Kamu hanya dapat memperhatikannya dari jauh sambil terus terbatuk, mengeluarkan darah yang semakin banyak.

"AKH! HARUSNYA KAU DIAM SAJA!" Bentak Douma.

Kamu tak mempedulikannya, dan langsung menyerang kembali. Dia sudah beberapa kali mengeluarkan jurus iblisnya. Darah oninya semakin menyebar menggerogoti pembuluh nadimu. Sakit, namun kamu harus bertahan.

"JURUS DARAH IBLIS: AWAN BEKU"

Kipasnya terbuka mengibaskan kabut es mematikan yang bisa merusak paru-paru mu kapan saja. Tanganmu mulai bergetar, sudah tak mampu memegang katana dengan baik. Kalian berdua mengerahkan seluruh kekuatan kalian untuk serangan terakhir ini.

"Kaminari no kyoku: Ichi no kata: Hekireki Issen: Hachiren"
(Napas petir: jurus pertama: Delapan kali lipat)

Tubuhmu melenting cepat bak cahaya.

"JURUS DARAH IBLIS: PURI BADAI SALJU PUTIH"

Dia semakin terlihat panik. Nichirinmu hampir saja menebas kepalanya namun digagalkan dengan jurus iblis miliknya.

Suara benturan besi terdengar sangat keras. Gerakan nichirinmu yang cepat berhasil terhenti akibat ulah dari patung es miliknya, benturan itu membuat nichirinmu patah berkeping-keping.

Kamu menatap tak percaya atas apa yang terjadi.

'Ja-jangan saat ini'

Namun kamu tak kehabisan akal.

Kakimu menapak diatas kepalanya lantas menendang tulang hidungnya dengan tumitmu dan mendarat dengan jatuh tersungkur di tanah.

"Ah~nona manis, itu geli" ucapnya sambil mengelus-elus tulang hidungnya yang patah.

Kamu berusaha berdiri dibantu oleh katana yang masih tersisa. Badanmu bergetar, kamu pikir ini sudah menjelang waktunya. Waktunya untukmu berubah menjadi seperti mereka.

Giyu yang melihatmu berjuang mati-matian merasa marah terhadap Douma. Dia menatap tajam sebelum akhirnya berlari kearah Douma lantas mengibaskan katana miliknya, membidik tepat ke arah dadanya.

Douma menghindari serangannya dengan lincah. Sebelum akhirnya Giyu berhasil memotong salah satu tangannya. Itu kesempatan bagi Giyu. Ia langsung menikam perut Douma, tetapi saat ia mengincar lehernya yang terbuka, Douma sudah terlebih dahulu memegang kepala Giyu dan bersiap menghancurkan kepalanya.

"GIYU- AKH" Teriakmu pilu, namun tersendat oleh darah yang memenuhi tenggorokanmu.

Giyu yang mendegar teriakanmu lantas bergerak menaikkan lutunya hingga menyentuh dagu Douma dan menghampit kepala Douma dengan kedua kaki miliknya. Giyu meroda lantas menghantamkan kuat kepala oni itu ke atas tanah.

"AKHH-" Douma merasakan tengkoraknya bergeser dari tempatnya. Itu sangat menyakitkan.

Giyu merasakan tulang keringnya retak bersamaan dengan dibantingnya kepala Douma. Dengan satu kakinya yang tersisa ia segera melompat mundur dan melindungimu.

"JANGAN SENTUH (Y/N) KEPARAT"

"Giyu-G-g-iyu" Ucapmu sambil berusaha untuk tidak ambruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Giyu-G-g-iyu" Ucapmu sambil berusaha untuk tidak ambruk.

"Aku akan selesaikan ini untukmu"

Dia kembali menyerang dengan membabi buta. Giyu benar-benar sudah tidak memperhatikan luka memenuhi sekujur tubuhnya.
'Hentikan' pintamu dalam hati.

Jangka waktu pertarungan tak berpengaruh besar pada Douma. Ia tetap terlihat lincah, tanpa melemah sekalipun. Giyu nampak amat marah, terluapkan melalui tebasan nichirinnya.

"Mizu no Kyoku: Ju no kata: Seisei Ruten"
(Pernapasan air: jurus ke sepuluh: Naga perubahan)

Giyu benar-benar kehabisan akal untuk menggunakan jurus-jurusnya dengan baik. Ia terlanjur termakan amarah serta benci yang membutakan penglihatannya.

Air mulai menyelimuti sekitarnya. Tak lama, sebuah naga terbentuk dari Nichirinya. Naga yang besar, dengan daya hancur yang kuat.

"JURUS DARAH IBLIS : SALJU TURUN DI TAMAN LAYU"

Dengan mudah Douma berhasil mematahkan jurusnya dan melompat ke atas dahan yang tinggi. Ia menyeringai lebar dibawah rembulan malam.

"Aah~ kalau kau perempuan, aku janjikan kita akan bermain lebih lama. Sayangnya, perempuan satu-satunya disini sudah tergeletak tak berdaya. Ho~ho~Aku akan menantimu (y/n)-chan"

Humn ini belum berakhir:D
Author sangat-sangat berterima kasih atas vote dan comment-comment positif yang senantiasa membuat semangat author berkobar-kobar o(*>ω<*)o
Saya sangat sangat berterima kasih:') ❤️

Ja~ sampai ketemu di Chapter selanjutnya!

Sincerely, Ten🌸

Remind ✿ Tomioka GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang