”Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.”
(HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657. Lafadz hadits di atas milik Muslim).⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Dengan outfit kemeja lengan panjang berwarna navy dan celana panjang hitam berbahan kain faris keluar dari mobil nya dan berjalan masuk ke salah satu restoran untuk bertemu dengan seseorang ..
" Assalamu alaikum, maaf membuat menunggu "
Faris pun menarik kursi dan duduk di hadapan seseorang dengan perantara meja" Waalaikummussalam. Iya tidak apa apa kok mas" ucap seseorang itu sembari menunduk
" Kamu dari tadi zara?"
" Tidak juga mas, sekitaran 10 menit lah"
Faris dan zara pun memutuskan untuk memesan makan malam terlebih dahulu sebelum memulai perkenalan mereka. Setelah hampir sebulan dari pertemuan mereka di rumah zara barulah malam ini faris menyanggupi permintaan zara untuk bertemu setelah hampir setiap hari zara menghubunginya untuk bertemu dan memulai berbicara berdua walau mereka tidak benar benar berdua karena faris menolak, ia tetap ingin di keramaian agar tidak terjadi fitnah nantinya .. menyelesaikan makan malam mereka yang di penuhi keheningan dan memulai membuka perbincangan tentang mereka" Mas aku mau nanya, perasaan mas waktu dengar kita di jodohkan bagaimana?" Tanya zara terus menunduk
" Aku nggak tau zara yang jelas aku kaget dan selebihnya aku tidak tau harus mengungkapkan seperti apa"
" Apa ada wanita lain yang mas pilih?" Zara kembali bertanya namun kali ini dengan pelan
" Kenapa kamu nanya seperti itu?" Tanya faris balik
" Mas aku wanita, aku tau kamu tidak memiliki perasaan apapun padaku . Aku juga tau kamu ada wanita pilihan sendiri , terlihat jelas dari sejak awal aku ngajakin kamu bicara berdua kamu tidak ada keinginan sekali untuk kita saling kenal atau lebih dari itu" zara menjeda kalimatnya, mengambil nafas kemudian menghembuskan nya dengan kasar
" Mas sebenarnya aku mau jujur, aku sudah ada pilihan pria sendiri juga tapi ayahku belum tau, kami baru mulai pengenalan 2 bulan terakhir ini " lanjut zara dan membuat faris membelalakan matanya karena kaget mendengar penuturan calon istrinya
" Jadi kamu juga tidak setuju dengan perjodohan ini?" Zara menggelengkan kepalanya sembari menunduk
" Tapi mas bertahan lah untuk 2 bulan kedepan saja denganku, setelah itu mari kita bicara baik baik dengan orang tua kita masing masing kalau kita sudah calon masing masing. Aku akan perkenalkan mas adi secara pelan pelan dengan ayah dan bunda, kami sama sama bekerja di rumah sakit mas"
" Iya kamu benar zara, kita kan di kasi waktu pengenalan selama 3 bulan setelah itu kita berhak memutuskan melanjutkan atau mengakhiri hubungan ini. Terima kasih karena kamu sudah jujur, maaf karena selama ini aku seperti menghindar"
" Iya tidak apa apa mas, jadi kita bisa jadi teman kan?" Ucap zara menatap faris sambil tersenyum
" Iya, kita jalani peran kita saja sampai 2 bulan kedepan . Hanya kita yang tau kesepakatan ini. Ok"
Malam ini hati mereka yang sempat gundah akan perjodohan akhirnya bisa plong juga karena sudah sama sama saling jujur, mereka sadar tidak ada yang bisa bertahan selama hati itu tidak ikhlas apalagi zara juga sudah punya calon dan mereka sepakat sebagai teman mulai malam ini dan saat mereka memutuskan untuk pulang dan berjalan menuju parkiran tiba tiba faris dan zara bertemu dengan seseorang di pelataran parkiran restoran.." Ehh mas faris" tegur seseorang itu
" Mbak sisil"
" Udah mau pulang?"
" Iya mbak, baru datang?" Tanya faris dan hanya di balas anggukan kepala
" Siapa sayang?" Tanya deon tiba tiba saat merasa di kacangin oleh cilla dan merangkul bahu cilla, mata faris fokus ke lengan deon ketika merangkul cilla membuat cilla salah tingkah tapi cilla harus apa? Menepisnya juga tidak mungkin, deon memang pacarnya dan bisa bisa deon akan marah padanya
" Perkenalkan saya faris mas, dosen nya angel adik nya mbak sisil"
" Saya deon, pacar nya sisil sekaligus calon suami sisil"
" Wah mas , sayang sekali kita sudah mau pulang ya andaikan kita juga baru datang kita bisa double date tuh " ucap tiba tiba zara
" Kamu?" Tunjuk deon
" Nama saya zara, calon istri mas faris" ucap zara dengan senyum manis
" Sayang banget kalian udah mau pulang, nggak jadi deh kita double date nya" lanjut deon
" Ya udah mas mbak sisil,kita duluan. udah menjelang larut malam, tidak enak ajak anak orang pulang terlalu larut . Mari " ucap faris kemudian melangkah menuju mobilnya di susul zara dan dua sejoli cilla dan deon melanjutkan jalannya masuk ke dalam restoran ..
Faris Pov
Selepas sholat magrib di rumah makan ku, hp ku berbunyi tanda pesan masuk. Ku melihat zara , dia kembali menghubungiku untuk bertemu setelah berulang kali ku tolak ajakan nya betemu dengan berbagai alasan akhirnya aku setujui juga ajakannya untuk bertemu malam ini karena merasa bersalah juga menggantungkan anak orang seperti saat ini, selepas shalat isya aku bersiap ke tempat kami janjian. Aku masih menggunakan pakaian sehabis aku pulang dari kampus tadi , menggunakan kemeja dan celana kain. Akhirnya aku ketemu dengannya juga, sepertinya ia langsung ke sini sehabis pulang dari rumah sakit, gamis nya tampak lusuh dan wajahnya letih sangat terlihat tapi ia berusaha ceria di hadapanku meski ia lebih banyak menunduk. Tapi malam ini ia nampak berbeda saat pertama kali bertemu di rumah nya, kali ini dia lebih ekspresif ketimbang di rumahnya yang banyak diam dan manut saja dengan orang tuanya hingga ia menceritakan soal perjodohan kami. Awalnya aku kaget tidak percaya apa yang zara katakan tapi mendengar kalau ia sudah punya calon sendiri membuatku menghargai keputusannya, soal calon untuk ku aku tidak jujur kalau sebenarnya aku belum punya calon biarlah dia berspesikulasi sendiri kalau aku ini ada calon hingga tak sadar sudah pukul 9 malam dan kita pun memutuskan untuk kembali setelah merasa pembahasan kita sudah jelas. Saat menuju parkiran tiba tiba aku bertemu dengan seseorang, seseorang yang selalu membuat jantungku berdetak tidak normal hanya mendengar namanya saja apalagi bertemu dengannya. Tapi debaran jantungku berubah menjadi genderan seakan ingin perang karena tiba tiba lelaki yang mengaku pacar sisil merangkulnya membuat darahku mendidih, entah kenapa denganku tapi aku sangat tidak suka padahal itu pacar sisil dan aku bukan siapa siapanya. Hanya kenalan biasa yang merangkap sebagai dosen adiknya, untungnya ada zara dan itu juga aku jadikan alasan untuk pergi secepat mungki dari hadapan mereka ..Pricillya Pov
Malam ini aku tengah mengecek buku buku yang ada di rak sembari menunggu karyawan ku yang sedang shalat isya , hp ku berdering dan tertera nama deon. Aku segera angkat panggilannya dan berbicara padanya, ia sudah balik dari bogor tadi sore dan mengajak ku makan malam. Ingin rasanya aku tolak karena malas keluar tapi di tolak pun tak ada gunanya, ia pasti akan tetap memaksakan kehendaknya dan tidak mau mendengarkan pendapatku meski aku capek .. aku pun akhirnya bersiap siap setelah karyawanku datang dan tak lama deon pun datang menjemputku, sesampainya di parkiran restoran dari kejauhan aku melihat seseorang yang tengah berjalan ke arahku hingga semakin dekat dan aku pun memberanikan menyapanya , hatiku sedikit risih melihat ada wanita di sisi nya. Aku berprasangka mungkin adiknya karena faris yang ku kenal tak ingin pergi berdua dengan wanita yang bukan apa sih istilah nya itu, yaa itulah seperti istri gitu. Awalnya kami cuma basa basi hingga deon ikut berbicara dan merangkul bahuku tiba tiba, aku tau faris memperhatikan tangan deon yang berada di pundak ku. Mungkin ia risih karena ia tak mau menyentuh wanita tapi mau ku tepis tak mungkin juga bisa bisa deon bertanya dan akan membuat pemikiran sendiri dan kami pun berantem, aku paling tidak suka berantem maka aku biarkan saja toh faris juga tidak ada urusan kan dengan hal itu hingga wanita di sebelahnya memperkenalkan diri sebagai calon istrinya , awalnya aku tidak menaggapi karena aku juga sudah punya pacar tapi saat faris tiba tiba pamit dengan zara dan aku melihat faris memperlakukan zara dengan sopan dan lembut membuat hatiku perih. Mood ku tiba tiba hancur dan meminta deon untuk segera pulang, awalnya kekeh untuk tetap masuk ke restoran tapi alasan aku pusing dan capek akhirnya ia mengalah dan mengantarku kembali ke toko dan selama di perjalanan aku hanya diam menikmati jalanan surabaya di malam hari dari balik kaca mobil dan sesekali menjawab jika deon bertanya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainotameni ( END )
SpiritualPART ACAK ⛔ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS Al Kafirun : 6) ____________________________ Pricillya Marbella stewart Aku tak membenarkan tak juga menyalahkan , aku menikmati apa yang Tuhan beri saat ini me...