Part 14

291 16 3
                                    

“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan makhluk makhluk semuanya berpasangan baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi, atau dari diri mereka, ataupun dari apa yang mereka mengetahuinya”.
(QS Yassin : 36)

------------------------------------------

Pricillya Pov
Seharusnya aku bahagia malam ini karena aku sudah bertunangan tapi kenyataannya hatiku hampa, hatiku malah sakit. Hari bahagiaku yang harusnya penuh suka cita malah terbalik menjadi hari duka untuk adik ku, aku kakak yang bodoh karena selama ini tidak bisa dekat dengan adik ku seperti mereka sehingga aku melukai hati adikku. Aku merebut kebahagiaan adikku, ya tuhan aku harus apa? Pernikahanku memang 6 bulan lagi tapi itu tidak bisa di cegah lagi dan aku akan terus melukai hati adikku, bahkan dia tidak hadir di pesta pertunanganku. Aku tau pasti ia hancur , begitu pula denganku. Aku baru menyadari semua kalau hatiku sudah di miliki pria lain, pria yang bahkan belum berjuang tapi sudah mundur karena keadaan. Aku tidak tau kapan kita sama sama menyadari perasaan kita dan aku juga tidak tau apa yang membuatku jatuh cinta dengan sosoknya yang jelas hadirnya mampu membuat jantungku berdebar di luar detak jantung normalku biasanya. Mungkin sosoknya yang tenang, pintar dan wajahnya yang meneduhkan membuatku jatuh hati padanya . Aku bisa melihat dari matanya tadi kalau ia terluka juga akan pertunanganku tapi kita harus bagaimana , apakah aku harus menentang kedua orang tuaku demi kebahagianku? Atau tetap mengikuti keinginan orang tua ku tapi menggadaikan kebahagiaanku, oh tuhan aku lelah akan semua ini.

Cilla pun terus menyusuri kota surabaya dengan mobilnya di malam hari untuk mencari adiknya, setelah acara selesai cilla berpamitan pulang namun awalnya orang tuanya minta menginap semalam lagi tapi cilla kekeh dengan dalih ada pekerjaan yang tak bisa di tunda .
Sudah sejam ia menyusuri jalanan dari yang jalanan masih ramai hingga tinggal beberapa saja kendaraan yang lalu lalang hingga cilla tak sengaja melihat mobil yang tak asing baginya sedang parkir di bahu jalan dekat laut, ia pun memutuskan dan mendekat dan betul itu faris tengah duduk di di atas cup mobilnya bagian depan

" Hemm" faris pun menoleh dan di sampingnya sudah ada cilla

" Mbak sisil, ngapain malam malam disini?" Tanya nya sedikit gugup tapi pandangannya ke arah deburan ombak

" Mas sendiri di sini ngapain?"

" Ya lagi cari angin saja"

" Aku juga" hening terjadi, tak ada yang memulai kembali percakapan hingga faris memecahkan keheningan

" Mbak sisil selamat ya atas pertunangannya " ucap faris terus menunduk

" Kamu senang mas aku tunangan?" Ucap cilla lirih dan Pertanyaan cilla membuat faris reflek menoleh ke cilla dan tunduk kembali

" Jika ada orang yang sedang berbahagia, kita harus turut bahagia juga mbak"

" Tapi aku tidak melihat itu dari wajahmu mas, aku tau kamu tidak bahagia kan? Sama, aku juga ndak bahagia , kamu dan juga angel " mendengar nama angel faris baru sadar kalau selama acara tadi ia sama sekali tak melihat mahasiswi nya itu, ia pun bertanya dan cilla pun menceritakannya.

" Aku harus bagaimana mas? Aku sudah melukai adiku, aku melukai juga perasaanku sendiri dengan bersandiwara bahagia akan pertunanganku. Aku bingung mas "

" Terkadang apa yang tidak kita sukai itu lah yang terbaik untuk kita, begitu pula sebaliknya. Allah lebih tau mana yang terbaik untuk hambanya "

" Mas kalau aku bilang suka sama kamu, kamu percaya?"

" Tidak ada cinta yang murni sebelum pernikahan mbak sisil, yang ada hanya nafsu" faris mencoba meredakan getaran di dadanya kala cilla mengutarakan hatinya

Ainotameni ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang