Part 12

237 12 2
                                    

"Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342"


☀️☀️☀️☀️☀️

Seminggu lagi pertunangan cilla akan di gelar, kedua keluarga sudah wara wiri menyiapkan perlengkapan pertunangan dari yang fitting baju, cari cincin tunangan, dekorasi ruangan yang kebetulan pertunangan mereka akan di adakan di rumah cilla tepat nya rumah orang tua cilla atas keinginan cilla. Awalnya mereka ingin sewa gedung tapi kali ini cilla tidak ingin mengalah, dia tetap ingin di rumah dengan alasan ini masih pertunangan sewa gedungnya nanti saja jika memang menikah dan mereka pun akhirnya mengalah karena pertimbangan hemat biaya juga walau mereka mampu sewa gedung dan hari ini mami cilla akan pergi bertemu dengan catering yang akan menghandle makanan nanti dan ia meminta cilla menemaninya , cilla awalnya malas malasan hingga ia tiba di salah satu rumah makan yang ia kenal.

" Mi, mi bentar" ucap cilla menahan maminya sebelum membuka pintu mobil

" Apa cilla? Mami udah di tungguin nih sama yang punya catering "

" Ini mami mau pesan makanan disini? Emang mami tau gimana rasa masakannya?"

" Kalau mami tidak tau ya tidak mungkin dong mami pilih yang ini, gimana sih kamu. Ya udah cepetan turun, tidak enak nih buat pemiliknya menunggu"
mereka pun akhirnya melangkah kan kakinya masuk ke dalam rumah makan tersebut dan bertanya ke salah satu pelayan apakah pemiliknya sudah datang atau belum tapi yang di tanya menjawab pemiliknya sudah datang tapi lagi sholat dulu dan jadinya mereka duduk terlebih dahulu sambil menunggu yang punya warung.

" Cill, yang punya rumah makan ini sholat apaan sih? Bukannya mereka sholat kalau subuh ya"
bisik mami cilla ketika tengah menunggu, cilla yang tengah main game mendengar maminya bicara akhirnya menoleh dan sempat berpikir atas pertanyaan maminya tapi ia tak menemukan jawabannya jadinya ia hanya menggeleng tanda tak mengerti juga.
5 menit menunggu akhirnya seseorang datang menghampiri ibu veronika dan cilla

" Selamat pagi ibu, maaf membuat menunggu" ucap sopan orang itu

" Iya tidak apa apa, anda pemilik rumah makan ini?" Tanya bu vero sapaannya ketika menelisik pemilik rumah makan ini yang ternyata masih muda dan tampan.
Orang itu tersenyum ramah kemudian menjawab

" Perkenalkan saya faris bu, pemilik rumah makan ini" ucap faris mendekapkan tangannya di depan dada sembari senyum dan cilla yang awalnya masih sibuk main game tiba tiba mendongak ketika mendengar nama yang familiar dan itu dia pria yang memang dia kenal, pria yang menggoyahkan hatinya

" Saya veronika panggil saja bu vero" lanjut nya mengikuti gaya faris

" Mas faris" ucap cilla dan membuat faris kaget karena bertemu dengan cilla
" Ehh mbak sisil " ucapnya kembali melemparkan pandangannya ke lain arah

" Ehh kalian saling kenal?" Tanya bu vero saat menyadari cilla dan faris saling tegur padahal belum saling perkenalan terlebih dahulu

" Iya bu, iya mi " ucap mereka kompak

" Sampai kompak kek gitu jadinya" ucap bu vero sambil terkekeh dan faris pun mengajak mereka ke ruangannya untuk memulai perbincangan walau bu vero ingin tau bagaimana anaknya bisa kenal dengan pemuda seperti faris namun ia ingat tujuan awalnya jadilah ia urungkan, nanti saja ia tanyakan ke cilla.

" Silahkan di minum bu vero mbak sisil" ucap faris mempersilahkan meminum teh yang ia buat barusan

" Makasi nak faris, oh iya sampai lupa gini nak faris tante kesini sama cilla itu mau pesan makanan dari rumah makan nak faris untuk acara tunangan cilla minggu depan"

Ainotameni ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang