Part 3

231 19 0
                                    

"Ingatlah, bahwa tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.”
(HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim.

******

" Umi,faris berangkat ya, salam sama abi. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu. " aku pun menutup sambungan telfon setelah umi membalas salam ku.
Sebelum ke kampus untuk mengajar atau sebelum saya pergi entah kemana saya selalu menelpon umi atau abi untuk pamitan maklum lah tinggal sendiri jauh dari orang tua jadilah seperti ini agar orang tua tak khawatir dengan anak semata wayangnya walaupun rumah ku ke pesantren hanya menempuh perjalanan 1.5 jam tapi aku tidak bisa pulang setiap hari karena aku juga harus mengurus rumah makan ku kalau aku tidak sedang mengajar, sebagai bos yang baik kita harus mau terjun langsung ke dapur agar kita tau situasinya tidak hanya menyuruh para karyawan saja.

Baiklah pagi ini saya ada kelas pukul 8 pagi, aku tidak mau terjebak macet jadilah aku berangkat di saat matahari masih malu-malu menampakan suryanya. Aku melajukan mobilku di tengah jalan raya yang masih sepi akan kendaraan yang biasanya memadati jalan ini, hanya pejalan kaki, mbok-mbok penjual jamu dan para bapak-bapak yang tengah lagi naik sepeda-sepeda yang lalu lalang, sedangkan bus-bus, taxi, truk dll masih bisa di hitung jari dan itu membuat perjalananku menuju kampus berjalan lancar.

Nusantara Kampus

Memasuki pelataran kampus yang sekitar setahunan sudah aku bekerja di sini, aku memarkirkan mobil ku di tempat parkir khusus petinggi kampus dan dosen. Aku berjalan tegap menuju ruanganku, ku lihat sudah ada beberapa mahasiswa (i) yang mengisi koridor kampus sambil bercengkrama dan ada juga yang tengah membaca buku. Ku langkah kan kaki ku setapak demi setapak menuju ruangan dosen dan ketika ku buka pintu ternyata masih kosong , wah aku yang kepagian atau bagaimana ini ku lirik jam yang ada di pergelangan tanganku masih pukul 7 pantesan yang lain masih belum datang aku terlalu kepagian sepertinya bahkan pak Tarjo tukang sapu kampus masih membersihkan halaman tadi pas saya lewat.

" Lebih baik aku sholat dhuha saja dulu, masih ada waktu sejaman sebelum kelas di mulai." aku pun berjalan menuju musholla yang tak jauh dari ruang dosen untuk melaksanakan sholat dhuha dan setelah sholat aku kembali ke ruangan dan ternyata masih kosong juga aku pun merapikan buku-buku yang ada di mejaku sembari menyiapkan materi kuliah nanti.

" Pak Faris ada jam pagi?"

" Astagfirullah hal adzim, ibu ngagetin saja." aku pun mengelus dada ku. Aku kaget tiba-tiba seseorang menegurku yang tak tau sejak kapan ia datang, aku sama sekali tak mendengarnya

" Aduh maaf ya pak Faris jadi ngagetin, abisnya bapak serius banget sih merapikan buku jadi nggak dengar aku ucapkan salam."

" Saya minta maaf ya bu Melli, saya terlalu fokus kali ya jadi tidak dengar ibu datang."

" Iya nggak apa-apa pak, bapak ada jam pagi?" Ibu Melli yang Faris sapa itu kembali bertanya.

" Iya bu, astagfirullah hampir saya lupa. Bu saya duluan ya, takut telat," ucap Faris pada Melli, sebenarnya jam mengajarnya masih ada 15 menit lagi tapi ia sadar kalau di ruangan itu hanya ia dan bu Melli saja jadi untuk menghindari fitnah maka Faris buru-buru keluar apalagi ia tau Melli rekan kerjanya sesama dosen itu menaruh hati padanya.

Setelah berjalan menaiki lift dari lantai 2 menuju lantai 3 ia pun telah sampai dan kembali berjalan menuju ruang ekonomi untuk mengajar.

" Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu, selamat pagi," sapa faris ketika memasuki ruangan dan kemudian di jawab oleh mahasiswa (i) yang beragama islam.

" Baiklah pagi ini kita akan melanjutkan materi kita tentang nilai jual saham di Indonesia, silahkan buka bukunya halaman 34 dan kalian baca terlebih dahulu materi tersebut sebelum saya mengadakan quiz."

" Ya pak, kok gitu?"

" Iya pak nggak apa-apa, aku suka quiz."

" Pak minggu depan aja pak."

Banyak lagi omongan-omongan mahasiswa (i) nya itu walaupun hampir semua mahasiswi nya mengagumi ketampanan Faris tapi kalau sudah menyangkut pembelajaran Faris berubah menjadi iblis, ia disiplin,tegas dan juga cerdas tentunya.
Tak terasa 1.5 jam Faris di dalam ruangan belajar, ia pun berniat pamit sebelum nya ia memberi tugas dulu ke mahasiswa (i) nya.

" Baiklah, minggu depan ada tugas untuk kalian. Carilah materi tentang perekonomian indonesia saat ini, but remember, no googling or you find answer by internet , you have to find the answer by books , magazine etc. Do you understand?"

" Yes sirrrrr."

Setelah itu Faris pun pamit meninggalkan ruang kelas menuju ruang dosen untuk istirahat sebelum ia masuk kembali mengajar setelah dhuhur.





Haiiii, aku lagi merevisi cerita ini, baik isi cerita maupun typo kalau ada.

Selamat membaca .

Ainotameni ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang