Harapanku kurangi sidersnya~ Soalnya ini ceritanya serius dehhh ughh gemes sendiri aku nulisnya 😂😂😂
~~~~
Biasanya saat melihat ada makanan dihadapan mereka, raut semua orang akan bahagia 'kan? Makanan itu membawa kebahagiaan saat kita merasa lapar, namun berbeda dengan pria ini. Dia yang berperawakan tinggi dan berwajah tampan hanya menatap makanan dihadapannya tidak selera.
Kalau bisa berharap dia tidak ingin bisa makan lagi, selama masih bisa menahan lapar maka ia akan mogok makan. Kenapa? Karena setiap kali melihat makanan hanya akan membuatnya terbayang akan luka. Luka di masa lalu yang tidak akan pernah bisa disembuhkan meski waktu telah berlalu bertahun-tahun.
"Kau tidak makan lagi?" omel Byun Yoo Jin, paman dari pria yang di bicarakan tersebut.
Pria itu beranjak dari kursinya sambil membungkukkan badannya, "Gamsahamnida atas makanannya," ungkapnya tulus kemudian berpamitan untuk mencuci piring. "Ya, bahkan kau belum makan! Ya!" teriak Yoo Jin saat keponakannya itu tidak menghiraukannya lagi dan lagi.
"Byun Baekhyun!" Yoo Jin menyebutkan sebuah nama yang membuat pria yang sedang sibuk mencuci piring menoleh. Pria yang sedari dibicarakan adalah keponakannya sendiri.
Yoo Jin menghela nafasnya saat melihat tatapan naif milik Baekhyun, "Bagaimanapun ini sudah 1 tahun, kan? Setidaknya kau harus punya rencana untuk bisa bangkit."
Baekhyun meletakkan piring terakhir yang ia cuci dengan gerakan kasar, "Sudahlah, paman. Jangan membicarakan hal itu lagi. Byun Baekhyun yang dulu sudah ku kubur hidup-hidup di dalam ingatanku," katanya sarkastik kemudian melengos pergi.
****
Baekhyun sibuk berdiam diri di balkon, berbaring dengan kedua tangan yang ia lipat sebagai bantalan untuk kepalanya. Ia menatap Bintang di langit. Cafe sudah tutup.
Benar, selama satu tahun sejak ia meninggalkan dunia memasak ia membantu kegiatan cafe milik pamannya sebagai tukang cuci piring. Selama itu semua orang tidak tahu keberadaannya sama sekali, mungkin mereka sudah lupa dan tempatnya sudah di gantikan oleh seseorang yang tak terlupakan olehnya, baik orangnya maupun sikapnya.
Baekhyun menyeringai kecil saat mengingat hal menyedihkan dalam hidupnya kemudian lamunannya buyar saat pamannya menghampirinya, beliau duduk di sebelahnya. Ikut memandang langit.
"Aku memang tidak mengerti bagaimana rasa terpuruk yang kau alami selama ini, tapi kau masih ingat kata dokter 'kan? Kau bisa sembuh dengan adanya usaha dan kemauan yang kuat dari dalam dirimu sendiri," ungkap Yoo Jin.
Baekhyun menghela nafas gusar seraya beranjak dari tempatnya, "Permasalahannya adalah aku tidak punya keinginan untuk berusaha. Aku sudah melupakan dan melepas segalanya, intinya aku yang dulu sudah mati dan tidak akan pernah kembali," sahut Baekhyun dingin dan melengos pergi ke kamarnya.
Yoo Jin menghela nafasnya lirih, "Haish.. Anak itu selalu menghindar kalau sudah membahas hal ini," ujarnya frustasi kemudian meneguk sojunya dengan kasar.
Ketika hendak pergi ke kamarnya, Baekhyun menghentikan langkahnya saat melewati dapur. Ia menatap lama tempat itu kemudian memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Ini pertama kali sejak satu tahun terlewati, ia masuk ke dalam sini.
Baekhyun menatap ke sekeliling dengan tatapan sendu, lalu tangannya gemetaran saat menyentuh permukaan working table kitchen. Kenangan itu kembali menghantam ingatannya sehingga membuatnya kembali menitikkan air matanya sejak satu tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...