Karena terlampau bersemangat, Irene terlanjur datang pagi-pagi sebelum berangkat kuliah. Ia menempelkan wajahnya di dinding kaca cafe kemudian tersenyum tidak jelas saat melihat Baekhyun yang sedang sibuk bersiap-siap untuk membuka cafe..
Setiap pagi memang Baekhyun yang selalu bersiap-siap membuka cafe karena ia selalu rajin bangun pagi. Ketika tatapannya tak sengaja menoleh ke luar, ia hampir terpingkal ke belakang saat menyadari ada wajah yang menempel di kaca.
Bedanya ini bukan wajah yang terlalu buruk, untung setiap menunjukkan ekspresi ambigu Irene masih terlihat cantik maksimal. Baekhyun menghela nafasnya frustasi kemudian mengambil pembersih kaca dan berjalan menghampiri Irene sambil melemparkannya ke Irene.
"Bersihkan itu dulu sebelum aku mengusirmu dari sini," dengus Baekhyun sambil menatap Irene dingin yang kemudian sibuk memasukkan kresek sampah yang berserakan ke tong sampah.
Tatapannya tak sengaja menoleh pada mobil yang melaju kencang dan dibalik badan Irene ada air yang tergenang sehingga Baekhyun berlari menuju hadapan Irene. Gadis itu sampai terkejut dan berpikiran yang macam-macam, namun matanya membulat sempurna saat Baekhyun terkena percikan air yang tergenang dan membuatnya basah kuyup.
Irene jadi kalang kabut dan ingin membantu Irene untuk membersihkan diri pria itu, namun Baekhyun menepis kasar tangannya dan melengos masuk ke dalam cafe. Irene membersihkan bajunya yang agak kotor terkena sedikit percikan air jadi ia mengibaskan tangannya pada bajunya, niat membersihkannya.
Namun, saat melihat Baekhyun kembali datang membuatnya termangu. Ia terkesiap Baekhyun mengambil tissue kemudian membantunya untuk membersihkan bajunya yang kotor terkena cipratan air. "Lagian kau kenapa ke sini, sih? Kurang kerjaan," ketus Baekhyun.
Irene mengusap tengkuknya, "Hanya memastikan jalannya. Takut lupa," balasnya yang menahan senyuman.
Baekhyun menghela nafasnya frustasi, "Kenapa kau memakai rok sependek ini saat tahu sedang musim hujan?" gerutunya dengan nada dingin dan menusuk.
"Kenapa? Kau khawatir, kah?" sahut Irene penuh percaya diri. Baekhyun hanya diam saja.
Tiba-tiba hujan turun dan semakin deras sehingga Baekhyun menarik Irene ke dalam cafe. Ia mengambilkan payung dan memberikannya pada gadis itu.
"Sekarang aku mengusirmu, pergi sana!" ujar Baekhyun sarkastik dan kembali membersihkan sampah yang masih berserakan di sekitar cafe.
"Oh, iya, aku mau mengembalikan sapu tangan kemarin," ungkap Irene yang hendak mengambilnya dari dalam tas, "Bawa saja dulu, nanti kembalikan itu padaku," balas Baekhyun karena ia mengerti Irene akan membutuhkannya, mungkin.
"Gomawo~ Sudah menolongku, kapan-kapan aku traktir es krim," ungkap Irene ceria sehingga Baekhyun menatapnya tanpa ekspresi dan tanpa berbicara apa-apa. Irene melambaikan tangannya dan memutuskan untuk berjalan mundur karena ingin menatap wajah Baekhyun lebih lama lagi, rasanya tak rela berpisah dengan pria itu.
Baekhyun memelototi Irene sambil mengedikkan dagunya, tanda menginterupsi Irene untuk memperhatikan jalannya. Irene tertawa lepas kemudian benar melengos pergi sambil berlari-lari kecil dengan suasana hati yang ceria.
"Ada-ada saja style anak zaman sekarang," gumam Baekhyun sambil menggeleng berulang kali. "Dan lagi apa katanya? Es krim? Itu sih salah satu keahlianku," ungkapnya bangga sambil menghela nafasnya kemudian memutuskan untuk mengganti bajunya.
-o0o-
Sepulang kuliah, Irene sibuk mondar-mandir sambil menggigit bibir bawahnya. Ia sedang kebingungan sekarang memikirkan kondisi Baekhyun. Pasti setelah kejadian tadi pagi itu dia jadi sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...