Junmyeon hanya diam saja saat di interogasi polisi, menunggu pengacaranya datang sedangkan Taeun menghampiri polisi kepercayaannya, "Lakukan dengan benar," bisiknya yang sekaligus mengancam bahwa dia tidak mau ada kecacatan sedikitpun di kasus ini.
Akhirnya setelah melalui penyelidikan yang melelahkan Junmyeon mendapatkan hukuman ringan dengan membayar denda namun nominalnya cukup besar tapi ia masa bodoh masalah harta. Toh, ia kaya raya.
Ketika keluar dari kantor polisi Junmyeon bertemu Taeun. "Bagaimana? Sudah kau hapus videonya?" tanyanya memastikan. "Aman," sahut Taeun.
"Habis kau Kim Taeyeon kali ini," gumamnya dengan mata berapi-api dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.
***
Irene yang terbangun dari tidurnya langsung dihadapkan dengan pemandangan Baekhyun yang menghidangkan bubur di atas nakas. Baekhyun duduk sejenak di tepi ranjang kemudian membantu Irene untuk duduk dan ia menempelkan keningnya begitu saja di dahi Irene sehingga Irene hampir sesak nafas karena menahan rasa gugup.
"Syukurlah, demammu sudah turun. Kau benar-benar membuatku cemas," ungkap Baekhyun yang memejamkan matanya sejenak lalu menjauhkan dirinya dan tersenyum ramah, "Selamat pagi," sapa Baekhyun menahan tawanya saat menyadari bahwa ia terlambat mengatakannya.
Irene jadi ikut tersenyum kemudian menatap ke sekeliling, "Tapi kenapa aku bisa ada di kamarmu, ya?" tanya Irene merasa was-was. "Kemarin kau demam, jadi aku membiarkanmu menginap harusnya kau bersyukur bisa tidur ditempat panutanmu beristirahat," kekeh Baekhyun kemudian menyerahkan sebuah baju pada Irene.
"Nanti kalau sudah siap mandi, pakailah baju ini. Ini adalah jimat keberuntunganmu untuk hari ini," ungkap Baekhyun yang tersenyum simpul kemudian melengos pergi keluar dari kamarnya.
Irene membentangkan baju yang Baekhyun berikan dan betapa terkejutnya ia saat melihat chef jacket milik Baekhyun dengan gelar yang sangat banyak sekali tertera di sana plus ada nama Byun Baekhyun di sana. Irene memekik senang dan memeluk sejenak baju tersebut.
Sebuah kehormatan bisa memakai baju Baekhyun di hari besarnya. Setelah berbenah diri dan sarapan pagi, Irene berpamitan dan meminta do'a restu untuk kelulusannya.
"Semangat Nuna," girang Jaehyun.
"Kau pasti bisa!" ujar Yoo Jin yang mempercayai Irene sepenuhnya.
"Baekhyun? Kau tidak mau bilang apa-apa?" tanya Yoo Jin yang geleng-geleng kepala saat pria itu hanya mengantar Irene sampai ke depan cafe. "Aku pergi," pamit Irene.
"Bae Irene?" panggil Baekhyun lantang kemudian mengejar langkah Irene, saat Irene menoleh ia tersentak kaget mendapati Baekhyun memeluknya dengan tiba-tiba bahkan ia hampir terjungkal ke belakang.
"Semangat, ya. Semoga sukses dan jangan sampai mengecewakanku," pertegas Baekhyun kemudian tersenyum hangat dan melambaikan tangannya kikuk.
Irene jadi semangat pergi ke kampus dan ia sudah tidak memikirkan apapun lagi. Bebannya seolah-olah lenyap begitu saja.
-o0o-
"Ya, tadi malam kau tidur dimana, eoh?" intimidasi Jennie.
"Kau sudah baik-baik saja?" tanya Wendy yang kemudian bungkam seketika. Mereka berempat baru menyadari pakaian Irene yang sangat nyentrik hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...