Seolah takut kehilangan itulah yang menunjukkan sikap Irene saat ini terhadap Baekhyun. Entahlah, apa ini yang namanya posesif, tapi mungkin lebih ke bermanja-manja. Ia senantiasa memeluk lengan Baekhyun erat-erat, bahkan meskipun saat pria itu sedang sibuk mengambil bahan-bahan makanan. Mereka sedang berada di supermarket.
Karena kesusahan meladeni sikap Irene, ia terpaksa menaruh tubuh mungil gadis itu di dalam troli supermarket sehingga Irene mengerucutkan bibirnya. Baekhyun mungkin memang bukan tipe pria yang romantis seperti di drama-drama korea, tapi sekalinya bersikap romantis, sangatttt romantis sehingga dapat membuatnya meleleh.
Tiba-tiba datang dua orang wanita cantik dengan dress yang memamerkan belahan dada mereka. Sepertinya hendak meminta tanda tangan, terlihat Baekhyun sangat bahagia bisa meladeni mereka. Saat menoleh ke troli, ia melihat wajah Irene merengut. Mendadak ia membuka bomber jacket miliknya kemudian meletakkannya di atas kepala Irene. Mengacak-acak rambutnya kemudian menatap Irene lekat-lekat.
"Apa? Aku tidak akan luluh--"
Setelah mendapatkan kecupan singkat di bibirnya Irene menutupi wajahnya kemudian menggerutu kesal. Baekhyun menahan tawanya dan kembali mendorong trolinya.
"Seberapa banyak pun wanita cantik yang berusaha mendekatiku, di hatiku hanya ada dirimu. Jadi, berhenti merajuk," kata Baekhyun yang kemudian melirik Irene yang mengambil salah satu tangannya untuk dia genggam. Tampak gadis itu menahan senyum malunya.
***
"Hahh? Katanya mau kencan, tapi kenapa kita kesini?" protes Irene saat Baekhyun membawanya ke cafe.
Baekhyun menyerahkan kantong belanjaannya pada Irene, "Tolong bawa masuk, ada yang masih harus aku beli," ujar Baekhyun. Irene mengangguk dan menatap kepergian Baekhyun. Tapi, kenapa cafe lebih gelap dari biasanya? Sepertinya paman Yoo Jin dan Jaehyun tutup lebih cepat dari biasanya.
Irene membuka pintu kemudian menjatuhkan belanjaannya secara tidak sengaja. Ia menutup mulutnya tidak percaya saat melihat cafe telah di hias sekian rupa dan menampilkan nuansa romance.
Baekhyun datang dari dapur, dia memakai chef jacketnya kemudian mempersilakan Irene duduk. Bahkan saking merasa takjub, Irene menitikkan air matanya.
"Sekarang apa yang kau mau? Akan aku buatkan tanpa terkecuali," ungkap Baekhyun sambil mengusap kepala Irene.
"Kamu," ujar Irene hanya dengan mengandalkan gerakan bibir, tapi Baekhyun langsung tahu maksudnya. "Serius? Mau tidur bersamaku?" godanya seraya mengerling nakal setelah menghampiri Irene dan menarik pinggangnya supaya tidak ada di antara mereka, bahkan hidung mereka saling menempel sekarang.
"Dasar mesum!" decak Irene sembari mendorong Baekhyun menjauh. "Aku mau es krim," katanya. Baekhyun pun segera menyajikannya di depan mata Irene secara langsung. Ketika Baekhyun mengeksekusi makanan, Irene pernah bilang kalau ketampanannya akan bertambah berkali-kali lipat dan itu benar adanya. Malam ini ia sangat terpesona dengan sosok Baekhyun yang ada di depannya.
"Enak?" tanya Baekhyun yang sedari tadi memperhatikan wajah ceria Irene. "Sangat," balas Irene yang seketika terhipnotis dengan es krim buatan Baekhyun. Ia kembali menatap Baekhyun yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan teduhnya yang maut sekali, soalnya berpotensi membuat siapapun yang melihatnya terserang 'Heart Attack.'
"Ngomong-ngomong masih ada hal yang belum aku luruskan, kenapa kau tidak tampak segan sedikitpun saat bersama Taeyeon? Bahkan saat itu kau berani membuka resleting bajunya dan membawanya ke kamarmu lalu menyuruhnya membuka bajunya. Pasti kau sudah melihat segala kepemilikannya, kan?" tuduh Irene yang mengintimidasinya dengan tatapan yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...