Yoo Jin membuka pintu cafe dengan kasar, sampai tak mempedulikan lagi kalau perbuatannya itu hampir membuat rumahnya roboh saking sudah tua.
Di lihatnya Baekhyun sedang termenung di balkon. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya yang terkaget-kaget karena hasil karya si bedebah ini seperti kembali ke satu tahun yang lalu. "Kau yang membuat dessert indah di depan meja juri tadi?" desaknya sambil mencengkeram kedua bahu Baekhyun.
"Aku bahkan tidak tahu apa yang telah aku lakukan, tapi saat melihatnya memplagiat dish milikku sontak membuatku kehilangan kendali di tambah itu tidaklah terlihat sama. Bukankah dia melanggar hak cipta? Dia benar-benar licik karena tahu dish itu belum pernah aku demokan ke publik," decak Baekhyun dengan tatapan mata yang berapi-api.
Tiba-tiba Yoo Jin memeluknya sambil menangis keras, "Syukurlah, kau sudah kembali. Terima kasih Tuhan, sudah mengabulkan permintaanku selama di kuil," isaknya berlebihan sehingga Baekhyun mengambil jarak darinya sambil menatap pamannya itu dengan tatapan penuh ketakutan.
"Siapa yang bilang aku kembali, aku masih belum mau. Tapi, akan aku pikirkan jika menjadi chef di cafe paman," ungkapnya gengsi sehingga membuat Yoo Jin tersenyum bahagia. Ia kembali mencengkeram kedua pundak Baekhyun dan menatapnya lekat-lekat.
"Mungkin lidahmu memang mati rasa, tapi tanganmu tidak bisa berbohong. Tanganmu yang sudah banyak merasakan manis pahitnya dan jatuh bangun dalam kuliner tidak akan pernah mati. Kau pasti bisa bangkit dan inilah langkah awalnya. Aku akan membantumu sebagai juri yang baik," girang Yoo Jin yang kembali memeluk keponakannya itu. "Berani sekali kau menganggap dirimu juri," celetuk Baekhyun bercanda.
"Ya, paman! Nafasku sesak," keluh Baekhyun seraya menggerutu.
[CERITA DARI KEMUNDURAN DIRI BYUN BAEKHYUN PART 1]
Terdengar suara teriakan histeris dan langkah kaki. Tiga orang sahabat berlarian menuju gerbang sekolah.
Mereka saling tertawa bersama."Astaga, tidak terasa sudah lulus," ungkap Taeyeon sambil mengusap kepala dua orang pria yang selalu menjadi sayap pelindungnya, Byun Baekhyun dan Kim Junmyeon.
"Tentu saja, aku paling banyak membantumu," ujar Junmyeon sepihak lalu mengacak-acak rambut Taeyeon penuh kasih sayang.
"Kalian bawa 'kan apa yang sudah di janjikan kemarin?" terka Baekhyun seraya menyipitkan matanya.
"Tentu saja!" balas Taeyeon dan Junmyeon berbarengan.
"Baiklah, karena sudah ikut test di universitas yang kalian minati sekarang kita akan menunjukkannya bersama-sama. Aku penasaran kalian mengambil universitas di mana," cengir Taeyeon.
"Entah kenapa feelingku agak aneh," sahut Junmyeon.
"Han, dul, set!" teriak Baekhyun dan mereka semua saling menatap dan menyeringai tidak percaya saat kertas pengumuman mereka sama-sama tertera nama universitas Woosong dan mengambil jurusan yang sama.
"Culinary Arts."
"Kalian berdua bisa masak?" intimidasi Taeyeon yang tak kuasa menahan tawanya. "Biasanya 'kan laki-laki mengambil bidang manajemen atau yang lainnya. Kenapa kalian berdua mau jadi chef?" bingung Taeyeon yang terheran-heran.
"Karena kau suka makan jadi aku berpikir akan kesulitan jika ke depannya kau meminta makanan ini dan itu jadi lebih praktis buat sendiri 'kan? Selain itu lebih sehat!" cengir Junmyeon saat Taeyeon memukul keras lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...