Keesokan paginya, Irene mengerek kopernya ke ruang dosen. Ia bertemu dengan Eunwoo dan merek berdua saling menebar senyum.
"Wuahh.. Jadi, kalian berdua sudah memutuskan, ya?" senang pelatih Jung saat tahu dua siswa terbaiknya akan memperdalam keahlian mereka di Amerika.
"Kalian bisa langsung ke lobby, di sana sudah ada yang menunggu," ungkap pelatih Jung. Eunwoo membantu Irene mengerek kopernya, "Aku senang kau mengambil keputusan yang tepat, bagaimanapun ini kesempatan yang langka, kan? Ayo kita kembali ke Korea dengan gelar di belakang nama kita," sumringah Eunwoo dan Irene mengangguk-angguk.
5 menit waktu yang diberikan untuk Irene berpamitan dengan keempat temannya. Mereka berlima menangis sambil berpelukan.
"Sudah, hentikan. Jangan menangis lagi. Kan kita bisa video call," ujar Irene yang masih sesenggukan saat menatap keempat temannya. Yang paling tak bisa menahan tangisnya adalah Jennie.
"Semoga kau sukses, ya, dan tidak menyesali keputusanmu," ungkap Wendy. Irene tertawa kecil kemudian memeluk Wendy sambil menyerahkan surat ke tangan gadis itu. "Tolong berikan padanya," bisik Irene dengan suara lirih.
Sekali lagi, Irene melambaikan tangannya kemudian tersenyum manis menatap keempat temannya. "Saranghae," teriak Irene kemudian senyumannya perlahan memudar.
Itu adalah kata yang ingin ia ungkapkan kepada Baekhyun sebelum ia benar-benar pergi sejujurnya, tapi ia tidak memiliki keberanian untuk menemui Baekhyun lagi. Ia menyenderkan kepalanya di pundak Eunwoo dan banyak melamun.
Eunwoo mengusap kepalanya kemudian menghela nafas, "Lupakan saja dia, aku akan membantumu," ujarnya serius. Irene hanya diam kemudian memejamkan matanya dan setetes air matanya mulai berjatuhan.
-o0o-
Baekhyun menatap arlojinya, menunggu Irene datang. Katanya gadis itu hanya pergi ke kampus sebentar karena hari ini kelas libur.
Tiba-tiba Yoo Jin menyerahkan sebuah surat padanya, tatapan Baekhyun mendadak gelisah saat mengetahui Irene memutuskan resign dari cafe. Jaehyun juga turut sedih makanya ia lebih banyak melamunkan banyak hal.
Sampai tatapannya mengarah pada teman-teman Irene yang datang. Baekhyun menghampiri mereka dam hendak menanyakan Irene, namun urung setelah melihat Wendy menyerahkan sepucuk surat padanya.
"Sunbaenim, sejujurnya hari ini Irene akan pergi ke Amerika karena dia menerima beasiswa untuk belajar di sana, dia akan berangkat jam 9.00 pagi ini," ungkap Wendy kemudian mereka berempat menatap kepergian Baekhyun.
"Pak, tolong di percepat," mohon Baekhyun saat sudah menaiki taksi. Ia senantiasa menatap arlojinya kemudian mengumpat kesal saat jam telah menunjukkan pukul 8.45 sedangkan jalanan agak macet. Baekhyun merasakan jantungnya berdebar-debar takut semuanya akan terlambat. Ia tidak mau ending yang begini, sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...