Baekhyun membawa Irene ke balkon lantai dua, "Wuahh.. Indah sekali, apa boleh aku masuk ke dalam sini?" tanya Irene yang menanyakan hal bodoh menurut Baekhyun sehingga membuatnya kesal.
"Cepat masuk, atau aku akan berubah pikiran untuk mengusirmu," ketus Baekhyun sarkastik. Irene duduk di ayunan yang ada di sana, di ikuti dengan Baekhyun yang duduk disebelahnya sehingga membuat Irene senang setengah mati.
"Pertama-tama deadlinenya kapan?" tanya Baekhyun mulai serius, karena kalau sudah berbicara tentang dunia memasak ia akan menjadi sosok yang serius layaknya binatang buas yang kelaparan.
"Demo masaknya seminggu lagi," gumam Irene polos kemudian meringis kesakitan saat Baekhyun memukul kepalanya dengan pensil. "Lalu bagaimana kau memikirkan design-mu ini selama satu bulan? Apa saja yang kau pikirkan selama tiga minggu?" marah Baekhyun.
Tanpa ragu Irene menjawab, "Kamu!" balasnya penuh semangat sambil menunjuk wajah Baekhyun. "Kalau kau mau main-main lebih baik pulang saja," sela Baekhyun sarkastik dengan tatapan dinginnya sehingga Irene mulai serius kali ini karena nada bicara Baekhyun yang mengerikan tadi hampir membuatnya menangis.
Selebihnya Irene mengikuti intruksi Baekhyun. "Sekarang yang ada di otakmu, kau mau buat dessert dish atau tasteful dish?" tanya Baekhyun yang mulai melunak saat melihat keseriusan lewat tatapan Baekhyun.
"Karena aku lebih suka makanan manis, maka aku berpikiran membuat dessert." Irene bertekad kuat untuk niatannya itu.
"Bertekad saja tidak cukup, kau butuh usaha, U. S. A. H. A!" ungkap Baekhyun penuh penekanan sehingga membuat Irene mengangguk-angguk.
"Sebab untuk berpikir lagi akan menghabiskan waktu, dan lagi waktumu sudah mepet jadi aku akan membantumu dengan memberikan sebuah resep rahasia yang sudah aku rancang selama 5 bulan, sebab aku jatuh bangun untuk menciptakan rasa dan tekstur yang sempurna untuk dish ini.
"Shireo! Itu sama saja aku mengambil mimpimu, kau harus mendemokan resep itu suatu hari nanti. Berikan saja aku design lain yang kau ketahui," tolak Irene mentah-mentah.
"Justru inilah saat yang tepat aku mendemokan resep itu melalui dirimu, aku rasa kau adalah pilihan yang tepat bagiku," sahut Baekhyun sambil menatap Irene lekat-lekat.
"Aku rela melakukan apapun untukmu, tapi yang kali ini berat sekali," lirih Irene dengan wajah merengut sedih. "Aku yakin kau bisa," ujar Baekhyun menyemangati sehingga pada akhirnya Irene menyepakati hal tersebut.
"Inilah design dish tersebut," ungkap Baekhyun yang membentangkan sebuah kertas kanvas dihadapan Irene. Gadis itu menatap desainnya dengan tatapan penuh takjub. "Apa aku bisa mengikuti kemampuan tinggi milikmu ini?" rengek Irene, tanpa sadar Baekhyun mengusap kepala Irene dan mengangguk pelan.
"Benar-benar Indah," ujar Irene lagi sambil berdecak kagum berkali-kali.
"Tapi, masalah rasa kau harus berjuang sendiri karena aku tidak bisa membantumu," ungkap Baekhyun sambil menghela nafas lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...