Sekarang Irene gelisah, badannya membeku seketika saat harus pergi menuju papan pengumuman sekedar untuk mengetahui lulus apa tidaknya ia di ujian akhir.
Astaga, ternyata tidak salah Irene membenci Junmyeon sejak dulu.
Baekhyun menggenggam tangan Irene, ingin membuat gadis itu merasa lebih tenang. "Kau lupa? Kau sudah pakai jimat, kan hari ini?" canda Baekhyun yang akhirnya membuat Irene kembali tertawa ceria.
Setelah puas mencurahkan segala kesedihannya kepada Baekhyun, Irene kembali memasuki kampus. Ia masih harus mengetahui hasil ujiannya, apakah dia berhasil?
Tangan Irene keringat dingin seketika, namun ia terkejut saat Taeyeon menarik tangannya. Tatapannya terlihat gelisah dan penuh kepedihan. "Bisa kita bicara sebentar?" pintanya yang sangat memohon.
Hening setelahnya saat Irene dan Taeyeon berjalan berdampingan. "Sejujurnya... Kau siapanya Baekhyun?" desak Taeyeon yang menghentikan langkahnya. Irene menoleh dan mengernyit bingung, aneh saja rasanya saat wanita yang sudah menikah menanyakan tentang pria lain.
"Kenapa sunbaenim ingin tahu?" tanya Irene balik, ia sangat penasaran. Taeyeon mencengkeram kuat tangan Irene, seperti orang yang sedikit stress. Tatapannya berkaca-kaca. "Jawab saja! Kenapa, kenapa kau bisa memakai chef jacket miliknya dan hidanganmu saat demo masak sangat mirip dengan Baekhyun, baik tekstur dan rasa? Apa kalian sedekat itu?" ungkap Taeyeon bertubi-tubi kemudian kembali mendesak Irene.
Percakapan mereka terpotong karena kedatangan Junmyeon yang hendak menarik Taeyeon untuk pergi, tapi gadis itu menepis kasar tangannya. "Sampai mati pun, aku tidak akan mau kembali ke rumah sialan itu!" gertak Taeyeon sambil menunjuk Junmyeon sinis.
Junmyeon mendengus kasar, ia ingin sekali menyiksa Taeyeon saat ini juga tapi berita yang sudah menyebar di kalangan mahasiswa universitas Woosong menghalangi aksesnya untuk melakukan hal itu sehingga ia hanya bisa menahan diri.
"Ikut ku bilang," bisik Junmyeon penuh penekanan dan mencengkeram pergelangan tangan Taeyeon dengan lebih kuat kemudian ia terperangah melihat tangannya di tepis kasar, bukan oleh Taeyeon melainkan orang lain yang tak lain dan bukan adalah Baekhyun.
"Dia sudah bilang 'kan tidak mau? Kau tuli?" sahut Baekhyun sarkastik. Junmyeon yang kembali melihat Baekhyun menghela nafas gusar lalu berkacak pinggang, "Ini urusan rumah tanggaku, kau tidak berhak ikut campur," teriaknya seraya menarik kerah baju Baekhyun, namun Baekhyun gerak cepat menendang keras pria itu sampai dia tersungkur. Ia menarik kasar kemeja Junmyeon.
"Kenapa, Kim Junmyeon?! Kenapa kau memperlakukan Taeyeon sedingin itu?" dengus Baekhyun yang emosinya hampir tak terkendali, namun Junmyeon menepis kasar tangan Baekhyun kemudian bangkit dari posisinya lalu menatap sejenak Baekhyun dengan tatapan tajam dan melenggang pergi begitu saja.
Taeyeon yang akhirnya bisa melihat sosok Baekhyun lagi, sontak berlari ke arah pria itu dan merangsek masuk ke dalam dekapannya. Ia terisak keras, kali ini Baekhyun tidak menolak kedatangan Baekhyun. "Sebenarnya selama aku menghilang apa yang terjadi? Dia membahagiakanmu, kan?" tanya Baekhyun bertubi-tubi, tapi Taeyeon hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Dan kejadian ini disaksikan Irene secara langsung, ada perasaan sakit yang membuat dadanya sesak.
Baekhyun menarik Taeyeon untuk pergi bersamanya, mereka memang perlu membicarakan tentang banyak hal yang tidak Baekhyun ketahui selama ia menghilang. Namun, ia tidak menghiraukan keberadaan Irene sehingga gadis itu menghela nafasnya getir.
Padahal, tadi Baekhyun sempat berjanji padanya bahwa dia akan menunggunya lalu pulang bersama. Baekhyun bilang kalau Irene lulus maka dia akan memberikannya hadiah. Perlahan-lahan pandangannya mulai buram karena air mata yang ia tahan sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...