Perasaannya tidak tenang sama sekali. Ia menatap kosong pemandangan di sekitarnya, masih menunggu Irene yang di tangani oleh dokter ruang ICU.
"Baekhyun-ah, ayo kita pulang. Kau belum makan apapun 'kan sejak tadi?" Taeyeon menggenggam tangan Baekhyun sehingga hal itu sedikit membuat Wendy, Jennie, Rose, dan Jisoo yang sudah datang untuk menunggu Irene di rumah sakit terkejut.
Mereka saling menatap dalam diam sambil mengedikkan bahu satu sama lain.
"Kau pulang saja duluan dengan Jaehyun dan paman Yoo Jin, biar Irene aku yang tungguin," sela Baekhyun. "Tapi, kan, sudah ada teman-temannya yang menunggunya," sahut Taeyeon yang bersikeras mengajak Baekhyun pulang.
"Pulanglah," ungkap Baekhyun singkat sambil menatap Taeyeon datar, tanda siapapun tidak dapat menganggu gugat keputusannya.
Taeyeon menghela nafasnya kemudian menuruti omongan Baekhyun, toh ia benar-benar kurang enak badan dan perlu istirahat. Jaehyun dan Yoo Jin mentransfer kekuatan mereka lewat pundak Baekhyun. "Jangan lupa kabari kami, hyung," ujar Jaehyun.
Tatapan Baekhyun mengarah pada dokter yang menangani Irene. "Jadi, begini, kondisi perut pasien sedikit parah karena ternyata ada tulang rusuknya yang patah. Itulah yang membuatnya merintih kesakitan dan kesulitan bernafas. Mungkin beberapa hari ke depan ia akan lebih sering mengalami sesak nafas jadi jangan sampai lupa minum obatnya, itu akan memperkecil terjadinya hal tersebut. Pasien sudah sadar dan boleh di jenguk," jelas sang Dokter.
"Gamsahamnida," ungkap Baekhyun lega dan membungkukkan badannya. Irene menatap kedatangan keempat teman-temannya dengan tatapan lirih. Jennie membantu Irene untuk duduk dan setelahnya gadis itu memeluknya sambil menahan isak tangisnya. Ia mengusap-usap punggung Irene, "Semuanya akan baik-baik saja," ungkapnya yang berusaha menenangkan Irene.
Tak beberapa lama setelahnya, Baekhyun memantapkan hatinya untuk menjenguk Irene. Melihat kedatangan Baekhyun, Irene langsung membuang wajahnya.
"Apa itu sakit?" tanya Baekhyun khawatir, Irene memejamkan matanya saat teringat akan kejadian beberapa jam yang lalu. Nafasnya tercekat ketika harus mengingat hal yang menyakitkan untuknya itu.
Baekhyun menghela nafasnya saat melihat Irene hanya diam saja kemudian menarik gadis itu ke dalam dekapan hangatnya. Baekhyun memejamkan matanya sebelum melengos pergi tanpa mengatakan apapun.
"Apa kalian bertengkar?" tanya Rose hati-hati, tapi Irene memilih diam membisu karena menangis dalam diam.
Cinta itu aneh, kenapa di saat kita ingin bahagia dia justru mengarahkan kita untuk menyukai seseorang yang berpotensi membuat kita akan merasakan luka? Tapi, memang hati tidak dapat memilih orang mana yang ingin kita cintai, cintalah yang mengendalikan.
"Taeyeon-ah, apakah kau tahu apa yang membuat kondisinya jadi begitu?" tanya Baekhyun serius saat Taeyeon mengangkat teleponnya.
"Sejujurnya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...