Semua teman-teman Irene menatap ke gadis itu dengan sering sekali. Soalnya Irene mendadak berubah ambisius, yeah.. Mungkin mempersiapkan design untuk dish-nya nanti, sih.
Akhir-akhir ini gadis itu juga sering menyendiri sembari menggambar dengan fokus yang penuh, lalu jarang langsung pulang ke asrama palingan sampai asrama saat malam hari. Sebenarnya bisa saja Jennie buka start untuk bertanya, tapi mereka tidak ingin mengganggu Irene yang sudah seperti saudara mereka sendiri.
"Kalau benar dia jatuh cinta, kira-kira dengan siapa?" gumam Rose penasaran. Mereka berempat terlihat berpikir keras.
"Mungkinkah dengan teman masa kecilnya yang tampan itu? Ah~ Siapa namanya?" sahut Jisoo yang lupa dengan nama pria itu.
"Cha Eunwoo?" balas Jennie. "Nah, benar," sela Jisoo sambil menganggukkan kepalanya.
Eunwoo memperhatikan Irene yang melangkah buru-buru sampai tak menyadari keberadaannya, jadi ia menarik tas gadis itu untuk kembali berjalan mundur sekedar berhadapan dengannya. "Kenapa, sih, jalannya buru-buru sekali. Apa yang kau kejar?" herannya yang bertanya-tanya.
"Mianhae, sayangku, karena tidak menyadari keberadaanmu tapi sekarang ini aku sedang buru-buru karena kepikiran tentang design dish yang akan aku demokan di ujian akhir nanti," sumringah Irene kemudian kembali berlari kecil.
"Kau sudah ketemu idenya?" teriak Eunwoo. "Soon!" balas Irene sambil mengacungkan jempolnya. Melihat itu, Eunwoo menghembuskan nafas lega dan terus memperhatikan punggung Irene yang naas tak terlihat.
-o0o-
Hening, memang selalu tidak ada kebahagiaan di rumah yang megah ini. Sejak pertemuannya dengan Baekhyun beberapa hari yang lalu, Taeyeon sulit melanjutkan hidupnya lagi. Ia lebih banyak melamun dan menangis sehingga tercetak jelas kesedihan di wajahnya.
Tiba-tiba tatapannya mengarah pada tangannya yang digenggam erat oleh Junmyeon, "Yeobo? Gwaenchana? Kau terlihat banyak melamun akhir-akhir ini," cemasnya. Taeyeon menarik tangannya dari genggaman pria itu kemudian tersenyum terpaksa lalu mengangguk.
"Kenapa tidak di makan? Ini 'kan aku yang masak, tidak enak kah?" tanya Junmyeon yang langsung membuat Taeyeon menggeleng cepat, "Bukan begitu. Tiba-tiba saja nafsu makanku hilang mungkin aku kelelahan," balasnya sambil meregangkan otot-otot badannya.
"Mungkin kau kelelahan mengajar. Kalau begitu jangan datang ke tempat kursus," balas Junmyeon sambil memberikan tatapan hangatnya yang membuat Taeyeon tersenyum simpul.
"Tapi, makanlah sedikit saja atau mau aku suapi?" tawar Junmyeon sehingga membuat Taeyeon langsung menyuap makanannya dengan ekspresi wajah yang sedikit ketakutan. Setelah makan Junmyeon membantu Taeyeon menuju kamar. Setibanya di sana mendadak ia memeluk Taeyeon posesif dan menghirup aroma tubuh gadis itu lekat-lekat.
Ketika menarik resleting dress yang Taeyeon kenakan, gadis itu mendorong Junmyeon. Alhasil, Junmyeon menarik kasar rambut Taeyeon. "Jangan memancingku berbuat kasar padamu," bisiknya sambil menyeringai.
Taeyeon merintih kesakitan, "Kenapa kau berubah drastis Junmyeon? Aku benar-benar sedih sekali, ah bukan! Aku menyesal pernah menerimamu dalam hidupku," teriak Taeyeon kesal kemudian ia terkapar di lantai karena pria itu menampar keras pipinya.
"Astaga, apa itu sakit?" tanya Junmyeon yang hendak menghampiri istrinya itu, tapi Taeyeon menghindar dan membuatnya kembali menarik kasar rambut gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Your Taste [✔]
FanfictionDulu melambung nama chef terkenal se-Korea yang masakannya di cintai oleh semua orang di dunia, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun, tiba-tiba dirinya menghilang begitu saja dari peradaban dunia tanpa ada satu orang pun yang tahu. Dia hilang bag...