Yoongi sedang bersama Jungkook di Starbucks dengan satu Caffe Americano milik Jungkook dan satu Frappuccino Green Tea Créme milik Yoongi.
"Kook-ah, apa pendapatmu tentang kanker?"
"Kanker? Kenapa eonni tiba tiba menanyakan itu padaku?"
"Ah, ini tugasku, disini aku harus menanyakan pendapat pada orang yang tidak terkena kanker."
"Oh begitu, menurutku kanker itu penyakit yang benar benar mengerikan eonni, setahuku, itu ada beberapa stadium kan? Dan jika sudah mencapai stadium yang tinggi virus nya akan menyebar dan menyebabkan banyak disfungsi organ, apa aku benar?"
Yoongi mengangguk, "benar,"
"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana orang orang yang terkena penyakit ini menjalani hidupnya, mungkin mereka akan selalu di bayang-bayangi oleh rasa takut," raut wajah Jungkook terlihat sendu.
"Lalu apa saranmu untuk mencegah penyakit ini?" Tanya Yoongi.
"Um, mungkin saran dariku adalah jalani pola hidup yang sehat, banyak makan buah, minum air, jangan merokok, dan jangan lupa olahraga."
"Wah, terimakasih Jungkook, kau sangat membantu."
"Sama sama eonni, jarang-jarang aku membantumu, haha."
"Ngomong-ngomong, tumben sekali kau pesan Caffe Americano?"
"Huh? Aku memang selalu pesan ini eonni."
"Kau biasanya memesan Cotton Candy, kau tidak suka kopi pahit, kan?"
"Benarkah? Seingatku aku selalu memesan ini."
"Entahlah, mungkin aku salah." Di dalam hatinya, Yoongi merasa ada yang aneh pada Jungkook, tetapi ia diam saja.Jungkook kembali meminum minumannya itu.
"Jungkook! Hidungmu!"
"Ada apa d-" Jungkook mengusap hidungnya dan seketika tangannya penuh dengan darah.
Jungkook langsung berlari ke toilet disusul oleh Yoongi.
"Astaga! Darahnya banyak sekali!" Yoongi mengambil sesuatu dari dalam tasnya, "ini, ini, gunakan sapu tanganku."
Jungkook mendongakkan kepalanya dan menutup hidungnya dengan sapu tangan dari Yoongi.
Darah di hidung Jungkook tidak henti mengalir, wastafel di toilet itu sudah berubah warna menjadi merah. Bahkan sapu tangan milik Yoongi pun tidak mampu menampung banyaknya darah yang keluar dari hidung Jungkook.
"J-Jungkook, bagaimana ini, darahmu.." Yoongi panik dan menangis melihat Jungkook, ia hendak menelepon seseorang tetapi tangannya ditepis oleh Jungkook dan mengisyaratkan Yoongi untuk tidak menelepon siapapun.Butuh waktu yang lama bagi Jungkook agar darah berhenti keluar dari hidungnya. Jungkook terduduk lemas di lantai toilet dengan Yoongi yang masih menangis di sampingnya. Beruntung, Starbucks sedang tidak ramai hari ini.
"Eonni, sudah, jangan menangis, aku tidak apa apa,"
"Hiks, bagaimana mungkin kau tidak apa apa setelah banyaknya darah yang keluar??"
"Aku hanya kelelahan dan kurang tidur eonni, makanya aku mimisan."
"Hiks, aku t-tidak tega melihatmu, lihat, bajumu dipenuhi darah.."
"Tak apa eonni, aku membawa jaket kok. Um, eonni, apa boleh aku menginap di rumahmu? Aku tidak ingin membuat orang tuaku khawatir, mereka sedang banyak urusan di tempat kerjanya. Boleh ya eonni?"
"Baiklah, tapi kau harus janji padaku jangan mimisan lagi Jungkook, dan segera ganti bajumu itu."
"Ne eonni.."Jungkook mengganti bajunya dengan jaket dan merias kembali wajahnya agar tidak terlihat pucat. Ia keluar dari toilet dibantu oleh Yoongi dan langsung menuju rumah Yoongi.
Sesampainya dirumah Yoongi, mereka langsung disambut oleh ShiYoung.
"Halo tante, apa kabar?" Sapa Jungkook.
"Baik, Jungkook, kau akan menginap?"
Jungkook mengangguk, "sudah lama aku tidak menginap disini, boleh kan tante?"
"Tentu saja sayang, kau boleh berkunjung dan menginap disini kapanpun kau mau, oh iya, biar tante yang bilang pada eomma mu kau menginap disini ya, ayo masuk."
"Ne tante, terimakasih."Di kamar Yoongi, ia tak henti menanyakan keadaan Jungkook.
"Eonni ku sayang, aku sudah tidak apa apa sekarang, lihat? Aku sudah sehat, tadi aku hanya kelelahan, memang selalu seperti itu jika aku terlalu memaksakan diri. Eonni jangan menangis seperti tadi lagi ya, aku jadi merasa bersalah padamu.."
"Aku sangat mengkhawatirkanmu, dan aku sangat shock tadi melihatmu mengeluarkan darah begitu banyak."
"Maaf eonni," Jungkook tersenyum dan mengacungkan tanda peace pada Yoongi
"Yasudah, istirahatlah."
"Eonni, jangan bilang pada siapapun soal tadi sore ya, kumohon..".
.
."Menginap di rumah Yoongi noona? Tumben sekali."
"Ne, kemarin aku ingin sekali menginap dirumahnya, entah kenapa."
"Mau menginap dirumahku?" Goda Taehyung.
"Ish oppa!"
"Ahaha bercanda sayang, ah iya, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Apa itu?"
"Mulai lusa akan melakukan pelatihan bisnis di kantor appa, kau tahu kan? Nantinya aku juga akan memimpin perusahaan appa dan aku perlu dipersiapkan, jadi appa memintaku untuk pelatihan selama 1 bulan."
"Oppa masih bisa menghubungiku, kan?"
"Tentu saja, kita masih bisa bertemu di kampus mungkin saat ada jadwal yang sama, kita masih bisa chattingan, teleponan, video call-an, kita akan sering sering melakukan itu, hanya saja kita akan jarang bertemu secara langsung."
Jungkook tersenyum, "baiklah oppa, aku mengerti, selama kita masih bisa berkomunikasi, aku tidak masalah. Aku akan mendukung apapun kegiatan mu selama itu positif dan tidak merugikan siapapun."
"Terimakasih sayang. Nah, kalau begitu, bagaimana kalau hari ini kita main ke Lotte World?"
"Hah? Kau serius oppa??" Tanya Jungkook penuh semangat.
Taehyung mengangguk, "hari ini ke Lotte World, besok kita ke Namsan, atau kau mau ke tempat lain besok?"
"Ke Namsan saja oppa, woaah aku akan sangat bahagia dua hari ini, oppa terimakasih banyaak,"
Chup!
Jungkook mengecup pipi Taehyung. Dan langsung berlari ke arah mobil milik Taehyung.
Taehyung memegang pipi yang barusan dicium oleh Jungkook, "dia sangat menggemaskan."Jungkook sangat menikmati waktunya bersama Taehyung di Lotte World. Dan ia tidak sabar untuk ke Namsan Tower besok sore.
Jungkook masuk kerumah dengan wajah yang bahagia. Membuat kedua orang tuanya tersenyum melihat anaknya itu.
"Wah wah waah, ada apa ini? Wajahmu bersinar sekali." Namjoon.
"Habis kencan nih pasti," goda Seokjin sambil mengangkat-angkat alisnya.
"Eomma! Appa! Aku saaaangat senaang hari ini!" Jungkook langsung menghampiri kedua orang tuanya.
"Ada apa nih? Ayo ceritakan pada kami."
"Taehyung oppa akan melakukan pelatihan bisnis di kantor appa nya selama satu bulan dan akan mulai lusa, jadi Tae oppa mengajakku ke Lotte World hari ini! Dan besok ia akan mengajakku ke Namsan Tower! Kyaaa!"
"Chagiya~, aku cemburu pada anakku, ia sangat beruntung bisa berkencan dengan pacarnya." Kata Seokjin pada Namjoon.
"Ahaha, appa! Ajaklah eomma berkencan, sepertinya sudah lama kalian tidak menghabiskan waktu bersama berduaan."
"Hmm, kalau begitu, malam ini kami akan berkencan berdua di kamar." Goda Namjoon nakal dan dibalas oleh pukulan Seokjin.
"Aish! Appa mesum!"
"Hahaha..".
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You? (BTS GS) END
FanfictionJungkook adalah gadis kuliahan, dia cantik, tetapi tidak banyak memiliki teman. Ia selalu sendirian, sampai akhirnya, ia bertemu seseorang yang mengubah hidupnya. Sebagian kisahnya terinspirasi dari drakor Andante, termasuk nama cast. Ingin tau kela...