Yeolbong Cafe.
Tempat ini menjadi tempat favorit bagi Jimin dan Yoongi. Dan disinilah mereka, dengan 2 gelas Americano dan 2 Red Velvet cake.
"Cafe ini tidak pernah sepi ya, oppa."
"Iya, cafe ini sudah terkenal di daerah Seoul sekarang. Biasanya cafe ini akan ramai saat malam, tapi sekarang jam berapapun selalu ramai."
Yoongi menganggukan kepalanya.
"Bagaimana kabar eomma dan appa mu oppa?"
"Baik, mereka sehat. Lalu bagaimana dengan orang tuamu?"
"Mereka juga sehat. Oppa, sudah lama sekali ya kita tidak seperti ini, apa aku tidak mengganggu pekerjaanmu?"
"Tentu saja tidak, sayang. Perusahaan sedang baik-baik saja dan akupun butuh istirahat. Dan inilah salah satu istirahatku, berkencan denganmu."
"Gombal," wajah Yoongi memerah.
Jimin terkekeh melihat wajah Yoongi.
"Bagaimana kuliahmu?"
"Menyeramkan, oppa. Aku diberi tugas menganalisa sebuah penyakit mematikan, dan sangat menyeramkan membaca artikel tentang itu.".
.
.Jungkook memang kuliah di jurusan kedokteran, tetapi ia benar-benar tidak tahu gejala apa yang akhir-akhir ini menyerangnya.
Bahkan ia sering mimisan, sebelumnya ia tidak pernah seperti itu."Apa aku harus ke rumah sakit?" Monolog Jungkook.
"Tetapi rumah sakit mana? Aku tidak mau bertemu appa dan membuatnya khawatir."
Jungkook sangat bingung, disatu sisi ia harus tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya, tetapi di sisi lainnya ia tidak ingin ketahuan.
"Apa aku ke Busan saja? Di sana ada rumah sakit besar juga kan?"
"Ya, sepertinya aku harus kesana."
"Eomma, appa, Tae oppa, Yoongi eonni, maafkan aku, aku terpaksa harus membohongi kalian.."Keesokan harinya pagi-pagi sekali, Jungkook sudah siap untuk ke Busan, ia akan naik bus, lalu menaiki taksi menuju rumah sakitnya.
"Kau mau kemana sayang?" Tanya Seokjin.
"Ah, aku akan main dengan Yerin, eomma. Ada festival buku di Busan, aku sangat ingin membelinya, boleh kan eomma?"
Jungkook tidak bohong soal itu, memang tiga hari kedepan akan ada festival buku di Busan.
"Yerin? Ah iya eomma ingat. Baiklah, eomma izinkan."
"Terimakasih eomma, apa appa masih tidur?"
"Iya, nanti biar eomma yang bilang pada appamu, kau hati-hati di jalan, ya."
"Ne eomma, dadah!"Sudah sekitar 4 jam Jungkook di dalam bis. Taehyung tahu jika Jungkook ke Busan bersama Yerin. Dan Yerin pun sudah nengetahui kebohongan ini. Jungkook sangat menyesal sudah membohongi mereka.
Akhirnya, Jungkook sampai di Busan. Ia segera mencari taksi dan langsung menuju rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, Jungkook langsung melakukan tes.
Setelah 30 menit melakukan tes, akhirnya Jungkook selesai berurusan di rumah sakit. Dokter bilang hasil tesnya akan keluar dalam seminggu, itu artinya, ia harus berbohong lagi minggu depan.Agar tidak terlalu mencurigakan, Jungkook pergi ke festival buku itu dan membeli beberapa buku.
Sekitar jam 5 sore, Jungkook sudah sampai lagi dirumahnya.
"Bagaimana festival bukunya, sayang?"
"Appa? Kau sudah sehat?" Jungkook langsung memeluk appanya itu.
"Ahaha, iya, appa baik-baik saja sekarang. Bagaimana festivalmu?" Namjoon membalas pelukan anaknya.
"Seru, appa, banyak sekali buku yang ingin aku beli, tapi aku tidak bawa banyak uang, jadi aku hanya membeli 3 buku, lihat." Jungkook memperlihatkan buku-buku yang dibelinya.
2 buku itu tentang bagaimana menjalani hidup sehat, dan 1 buku lagi novel romansa.
"Hm, hm, baguslah, buku-buku ini akan bermanfaat. Istirahatlah, sayang, kau pasti lelah." Ucapnya sambil mengelus kepala Jungkook.
"Dimana eomma?"
"Dia sedang di restoran, ada urusan mendadak katanya."
"Ah, baiklah, aku kekamar dulu, appa."
Namjoon tersenyum lalu mengangguk.Jungkook pergi ke kamarnya, ia lelah sekali. Badannya terasa sakit, dan satu lagi yang dibenci Jungkook, darah kembali mengalir dari hidungnya.
.
.
.Taehyung sedang asyik bermain game, disaat yang bersamaan, Jimin datang menghampirinya.
"Nggak biasanya nih, alien diam dirumah."
Jujur, Taehyung sedang malas meladeni hyung menyebalkannya ini, jadi ia diam saja.
Jimin duduk disebelah Taehyung, "tidak bermain bersama Jungkook?"
"Jungkook sedang pergi ke Busan hyung, ke festival buku bersama temannya."
"Kau tidak diajak?"
"Kau kan tahu hyung, aku tidak terlalu tertarik dengan buku, Jungkook pun tahu itu."
Jimin ber-oh ria.
"Kau sendiri bagaimana, hyung?"
"Aku baru saja dari cafe bersama Yoongi."
Taehyung mengangguk, lalu melanjutkan kembali bermain game.
"Tae," panggil Jimin, Taehyung hanya mendehem sebagai jawaban.
"Apa pendapatmu jika aku menikahi Yoongi?"
Taehyung spontan melihat Jimin.
"Kau serius hyung?"
"Tentu saja, dan sebagai adik, aku ingin mendengar pendapatmu."
"Hm, Yoongi noona orangnya baik kok, dia juga sangat baik pada Jungkook. Aku belum pernah dengar hal yang aneh dari Jungkook tentang Yoongi noona, jadi sepertinya dia juga akan menjagamu dengan baik hyung.."
"Menurutmu begitu?" Tanya Jimin penasaran.
"Iya, dia sangat baik dan begitu peduli walaupun wajahnya sedikit sangar dan cuek, kukira kalian akan cocok jika bersama."
"Wah, kau benar-benar adikku?" Jimin terkejut mendengar penuturan Taehyung.
"Yak!"Drrtt... Drrtrd..
Handphone Jimin berdering.
"...."
"Ya, baiklah, saya segera kesana."
"Jika appa bertanya, bilang hyung ke kantor dulu Tae."
"Ya hyung."
Jimin pun pergi, meninggalkan Taehyung yang kembali bermain game.Keesokan harinya di Minggu pagi, Taehyung sedang jogging di kompleks rumahnya.
Tak jauh dari itu, Taehyung mendengar ada suara tangisan wanita.Takut? Tentu saja. Tapi ia melawan rasa takutnya dan mendekati suara itu, dibalik semak, terlihat wanita yang duduk dengan kepala yang tertunduk dan tangan yang menjambak rambutnya.
Taehyung menepuk pundak wanita itu, "Hey, kenapa menangis disini?"
Wanita itu mendongak dan terkejut melihat lelaki didepannya, begitupun dengan Taehyung.
"Jungkook?! Kenapa kau menangis??"
"Hiks, oppa, sakit.."
Taehyung langsung memeluk Jungkook yang kesakitan.
"Apa yang sakit??"
"Kepalaku, kepalaku sakit oppa, hiks.. hiks.. sakit.." Jungkook semakin kuat menjambak rambutnya dan Taehyung berusaha menghentikannya.
"Kita kerumah sakit ya, ayo oppa antar."
Jungkook menggeleng, "aku membawa obatku di tas, tapi tasku tadi jatuh entah dimana oppa.."Taehyung segera berdiri dan mencari tas yang Jungkook maksud, ternyata tas itu ada jauh diseberang jalan, entah bagaimana tas itu bisa berada sangat jauh dari Jungkook.
Taehyung langsung memberikan obat yang Jungkook maksud itu beserta airnya. Jungkook meminum obat itu dan tak lama, rasa sakitnya mulai hilang.
"Terimakasih oppa,"
Taehyung duduk disebelah Jungkook. Ia merapikan rambut Jungkook.
"Kenapa kau bisa ada disini? Sedang apa?"
"Aku sedang jogging oppa, tadi aku terserempet motor, tasku jatuh disana dan aku terjatuh kesini, lalu kepalaku tiba-tiba sakit, migrainku kambuh."
"Terserempet?? Apa kau terluka?"
"Lututku berdarah oppa, juga tangan dan sikutku."
"Astaga, ayo kerumahmu, aku tidak ingin lukamu infeksi. Naik ke punggungku, ku gendong sampai rumahmu.".
.
.Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/132962043-288-k42503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You? (BTS GS) END
FanficJungkook adalah gadis kuliahan, dia cantik, tetapi tidak banyak memiliki teman. Ia selalu sendirian, sampai akhirnya, ia bertemu seseorang yang mengubah hidupnya. Sebagian kisahnya terinspirasi dari drakor Andante, termasuk nama cast. Ingin tau kela...