6

5K 299 5
                                    

Seperti biasa, Jungkook berangkat ke kampus pagi ini. Orang tuanya sudah pulang 2 hari yang lalu.
Jujur saja, ia malu bertemu Taehyung. Pertanyaannya waktu itu benar-benar membuatnya bingung pada perasaannya.
'Semoga tidak bertemu Taehyung oppa hari ini.' batin Jungkook.

Ternyata benar saja, sejak jam masuk petama sampai pulang pun Jungkook tidak bertemu Taehyung. Setengah hatinya merasa senang karena doanya dikabulkan, tetapi setengah hatinya lagi ia merasa khawatir karena Taehyung benar-benar tidak memberi kabar padanya.
Tunggu, tidak memberi kabar padanya? Memangnya Taehyung siapanya dia? Jungkook tersenyum miris mengingat dia tidak ada hubungan apa apa dengan Taehyung.

Saat Jungkook menunggu taxi di depan kampusnya, ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.
"T-Taehyung oppa? Membuatku kaget saja ish."
"Ehehe, mian Jungkook. Kamu sedang apa disini?"
"Menunggu taxi."
"Kamu tidak dijemput?"
"Aku memang selalu naik taxi oppa."
"Kalau begitu, mulai besok aku yang akan mengantar-jemputmu ya."
"Eh? Gak perlu, oppa. Aku gak mau merepotkanmu."
"Oppa gak merasa direpotkan kok, Kookie. Oppa enggak nerima penolakan. Ayo oppa antar kamu pulang." Ucap Taehyung sembari menggenggam tangan Jungkook dan menariknya ke parkiran motor.
"E-ehh oppa."

20 menit kemudian..
"Terimakasih oppa."
"Sama-sama, jangan sungkan padaku. Besok oppa jemput ya, kuliah pagi kan?"
Jungkook mengangguk, "iya."
"Ok, oppa pulang dulu ya, salam pada eomma appamu."
"Hati-hati oppa."
Taehyung mengangguk lalu melesat pergi menggunakan motornya dan menghilang dari pandangan.
Jungkook masuk kerumahnya dengan senyuman, ia senang sekali.
"Kookie? Tumben cepat pulangnya."
"Loh, eomma? Harusnya Kookie yang tanya, kok eomma sudah pulang?"
"Iya, eomma merasa tidak enak badan jadi eomma pulang."
Jungkook menghampiri eomma nya lalu mengecek suhu tubuhnya.
"Eomma udah mendingan sayangku, jangan khawatir."
"Serius eomma?"
"Iyaa, sudah sana mandi dan ganti baju."
"Kalau eomma butuh apa-apa panggil Kookie ya.."
"Iyaa Kookie."

Malam itu, Jungkook sedang sibuk dengan tugas. Beberapa kali ia merasa pening dikepalanya, tapi ia hiraukan karena tugasnya benar-benar harus selesai malam ini.
Jam sudah menunjuk pukul setengah sembilan malam tetapi tugasnya masih belum selesai juga.
"Ahh aku lapar, apa eomma masih bangun? Kuharap begitu."
Jungkook turun dari kamarnya menuju ruang makan, ternyata ada appa nya disitu.
"Kookie? Ada apa? Wajahmu pucat begitu."
"Gwaenchana appa, Kookie sedikit pusing karena tugas. Kookie mau makan sekarang."
"Yasudah cepat makan."
"Mana eomma?"
"Dia sudah tidur daritadi."
"Oh iya appa, ada salam dari Tae oppa."
Namjoon nengangguk, "ngomong-ngomong, kamu selalu berangkat kuliah naik taxi ya?"
Ditanya seperti itu, wajah Jungkook memerah karena ingat besok ia tidak akan naik taxi lagi.
"Kookie? Kamu sakit?"
"Ha? Engga appa, eum,, iya Kookie naik taxi kalau ke kampus, tapi besok engga appa.."
"Lho? Terus naik apa?"
"Kookie bakalan dianter jemput Tae oppa mulai besok," ucap Jungkook malu-malu.
Namjoon tersenyum, "aah sepertinya anak appa yang imut ini sedang jatuh cinta ya.." goda Namjoon.
"Apa sih appa, Kookie masih belum tau perasaan Kookie ke Tae oppa.."
"Gapapa sayang, jangan buru-buru. Kookie juga harus tau dulu sifat Taehyung kaya gimana. Tapi apapun itu, appa kasih izin Kookie sama Taehyung."
"Appaaaa ish, Kookie malu ah.."
Namjoon tertawa karena tingkah Jungkook.

Setelah selesai, Jungkook langsung kembali ke kamarnya dan mengerjakan kembali tugasnya yang belum selesai.

-()-

Jam sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh menit. Bahkan Taehyung sudah datang menjemput, tetapi Jungkook belum juga bangun.
"Kookie, sayang, bangun. Nanti kamu telat kuliah, Taehyung sudah jemput, lho."
"Eumh eomma, Kookie gamau kuliah hari ini."
"Kenapa?" Seokjin mendekati ranjang Jungkook dan terkejut karena badan Jungkook sangat panas.
"Yaampun, Kookie, badanmu panas sekali. Yasudah eomma kebawah dulu ya, nanti eomma kompres dengan air hangat."
Jungkook mengangguk lemas.

"Eomma? Jungkook sudah siap?" Tanya Taehyung.
"Mianhae Taehyung-ah, Kookie sakit jadi dia gabisa kuliah hari ini.."
"Jungkook sakit?? Eomma, Taehyung boleh jenguk Jungkook?"
"O iya boleh, ayo sini masuk."

Sesampainya dikamar Jungkook, Taehyung langsung mendekati Jungkook.
"Oppa, maaf. Hari ini oppa jemput tapi Kookie malah sakit, maaf oppa.."
"Gapapa Kookie, tenang aja.. kenapa kamu sampai sakit begini?"
"Kookie.. eum, kemarin Kookie ngerjain tugas sampai jam 2 pagi oppa.."
"Astaga.. tugas itu gak ada apa apanya dibanding kesehatan kamu, jangan gitu lagi ya Kookie,, oppa khawatir." Ucap Taehyung sambil mengusap kepala Jungkook.
Jungkook tersenyum, "ne oppa, mian, hehe."

-()-


Tut.. tut..
"Yeoboseyo oppa, ada apa?"
"Eum, hari ini kau ada acara?"
"Aniyo oppa."
"Kalau begitu, malam ini kita bertemu di Yeolbong Cafe. Mau oppa jemput?"
"Ada apa oppa? Ah, tidak perlu. Kita bertemu disana saja."
"Emm,, ada yang ingin oppa sampaikan. Baiklah, jam 6 ya. See you there."
"Ne, oppa. See ya."

"

Bagaimana pun caranya, kamu harus jadi milikku."

Tbc
Maaf kalo ada paragraf yg posisinya jadi ditengah ya, kayanya wattpad ku error:3
Apa dikalian kaya gitu?

Would You? (BTS GS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang