Aku saranin liat dulu vid nya, pahami liriknya, terus baca ini sambil dengerin lagunya, hehe selamat membaca:)
.
.
.Taehyung's POV
1 tahun kemudian~
Sibuk.
Ya, itu kata yang tepat untukku sekarang. Karena tugas akhir dan skripsi sudah didepan mataku. Belum lagi tentang perusahaan appa, yang juga semakin membuatku melupakan kata istirahat.
Dosen gila di kampusku sepertinya memang tidak punya empati, memberikan tugas banyak sekali tapi mengajar hanya satu kali satu tahun. Aku bisa stress karena ini, sungguh.Biasanya, aku tidak suka menunda pekerjaan. Tapi hari ini aku merasa sangat lelah, tidak apa-apa kan, menundanya kali ini saja? Hehe.
Duduk di halaman belakang rumah dengan secangkir coklat hangat dan cuaca yang cerah di malam hari, ditambah dengan lagu favoritku, ah, pas sekali untuk bersantai.
Satu tahun sudah kulewati, aku kira aku tidak akan sanggup hidup sampai saat ini, tapi ternyata, aku bisa. Selama ini aku selalu mencari kesibukan, bahkan jika aku tidak ada kegiatan pun aku akan terus mencari kegiatan, sekalipun itu adalah kegiatan yang aku tidak suka, aku akan melakukannya. Tentu saja semua itu kulakukan agar aku tidak bersedih karena mengingat dirinya.
Satu tahun ini terasa sangat sulit untukku.Tepat pada hari ini adalah hari dimana separuh jiwaku pergi. Dan hari itu, tidak akan pernah aku lupa.
Meskipun aku terlihat baik-baik saja dan selalu semangat, sebenarnya aku sangat rapuh dan lemah, juga sangat merindukan dia.
Surat terakhir darinya masih aku simpan di lemari. Aku tidak ingin membacanya lagi meskipun aku ingat setiap kalimat yang ia tulis.
Aku bahkan ingat kata-kata yang keluar dari mulutnya saat ia masih hidup, seolah itu adalah kata perpisahan. Dan ternyata ia memang sedang mengucapkan kata perpisahan padaku saat itu, bodohnya aku tidak menyadarinya sama sekali.
Foto Jungkook yang kupajang semakin memenuhi kamarku, Jimin hyung bilang itu hanya akan membuatku semakin sedih mengingat Jungkook, tapi aku tidak peduli, aku memang akan selalu mengingatnya.Setiap malam, aku selalu berada di balkon kamar, atau di atap, atau disini di halaman belakang rumah ini hanya untuk melihat bintang yang paling bersinar. Haha, aku tahu itu hanya sekedar penghibur untukku. Dia tidak benar-benar ada disana sebagai bintang, tapi aku percaya dia pun pasti merindukanku.
Setiap kali aku melihat bintang, selalu muncul pertanyaan di benakku, sedang apa Jungkook disana?
Apa ia baik-baik saja?
Apa ia bahagia?
Apa ia sudah tidak merasa sakit lagi?
Aku benar-benar ingin tahu jawabannya. Tapi siapa yang bisa menjawab semua pertanyaanku?
Tidak ada, dan aku selalu sedih mengingat itu.Sejak hari itu sampai detik ini, aku berubah. Tidak lagi seperti Taehyung satu tahun yang lalu. Kim Taehyung yang sekarang lebih banyak diam, dan tidak tertarik dengan keramaian.
Karena memang tidak ada yang menarik lagi bagiku setelah Jungkook pergi.
Dulu, nongkrong di cafe bersama teman kampus terasa sangat menyenangkan, tapi sekarang tidak lagi.
Jimin hyung selalu menyuruhku untuk mencari kesibukan baru, bahkan ia berusaha mendekatkanku dengan salah satu teman wanitanya, katanya agar aku bisa seperti dulu lagi. Aku marah padanya, bukan itu cara untuk membuatku kembali seperti dulu, tidak akan ada yang bisa, karena hanya Jungkook yang bisa.
Setelah itu, hubunganku dan Jimin hyung menjadi renggang. Sebenarnya aku yang menjauhinya, karena aku tidak suka dengan caranya yang tiba-tiba mendekatkanku pada wanita lain. Tidak semudah itu menggantikan Jungkook di hatiku. Ia sadar dan merasa bersalah, ia juga sudah meminta maaf padaku.
Aku memang sudah memaafkannya, tapi aku butuh sedikit jarak dengannya saat ini, maafkan aku hyung.Ngomong-ngomong tentang Jimin hyung, ia sudah bertunangan dengan Yoongi noona. Sakit? Tentu, tapi tidak baik menunjukkan rasa sakit itu, tidak ada gunanya. Hendak marah atau menyalahkan Jimin hyung karena melamar Yoongi noona? Untuk apa? Toh, itu tidak akan mengambalikan Jungkookie-ku.
Aku tidak munafik, ada rasa iri dihatiku saat Jimin hyung memutuskan melamar Yoongi noona, akupun ingin menikah. Tapi gadis yang ingin kulamar sudah meninggalkanku lebih dulu. Dan sekarang, aku bahkan tidak ada niat untuk melamar gadis lain.
Namjoon appa dan Seokjin eomma juga kabarnya baik, mereka sudah bisa lebih ikhlas melepas Jungkook.
Eomma dan appaku kadang terlihat khawatir karena sikapku. Mereka lebih perhatian lagi padaku, juga sedikit memanjakanku, entahlah, itu bahkan tidak mempengaruhi apapun.Aku melihat ke arah langit, banyak bintang yang bersinar terang sekali malam ini, apa Jungkook sedang mati-matian merindukanku? Haha, semoga saja.
"Jungkook-ah, apa kabarmu disana? Kau baik-baik saja tanpaku, hm?"
"Syukurlah kalau kau baik, tapi aku tidak sedang baik-baik saja hari ini.."
"Hari-hari ku terasa sangat membosankan tanpamu, biasanya kita akan ke Lotte World atau Namsan Tower, atau pergi menyusuri jembatan Sungai Han, atau berjalan-jalan di taman favorit kita."
"Sekarang aku selalu sendirian kesana, dan tersenyum miris mengingatmu."
"Aku sedang lemah hari ini, Kook. Lihat, aku menangis lagi. Bahkan semua kesibukanku tidak bisa menutupi rasa rinduku ini padamu."
"Dulu, jika aku rindu padamu, aku akan meneleponmu, atau kita akan video call-an, tapi itu tidak akan mungkin lagi aku lakukan."
"Tapi aku senang, bintang-bintang sangat terang malam ini, aku yakin kau juga pasti sangat merindukanku."
"Kau kira mudah menerima ini semua, hm? Tapi aku harus siap melepasmu.."Tentu saja tidak akan ada yang merespon ucapanku, hanya suara desiran angin malam yang kudengar.
"Apa aku harus melepasmu, Jungkook-ah?"
Bintang yang paling bersinar itu tiba-tiba berkedip, apa Jungkook menjawabku?
"Baiklah, jika itu maumu.."
"Aku sudah siap melepasmu, dan aku akan tetap hidup, seperti yang kau minta di surat itu."Aku menyandarkan badanku pada dinding, menyeruput sisa coklat hangatku, kemudian tersenyum menatap langit.
"Kuharap kau selalu baik dan bahagia disana, Jungkook. Datanglah ke mimpiku, aku menunggumu."
Aku berdiri, masih menatap langit, "tetaplah bersinar, tetaplah jadi sumber kekuatanku lewat bintang-bintang itu, aku mencintaimu, Jeon Jungkook."Sudah puas menatap langit, aku masuk ke kamarku dan tidur, aku ingin bertemu Jungkook, walau hanya dalam mimpiku, aku akan sangat bersyukur.
.
.
.Fin

KAMU SEDANG MEMBACA
Would You? (BTS GS) END
FanfictionJungkook adalah gadis kuliahan, dia cantik, tetapi tidak banyak memiliki teman. Ia selalu sendirian, sampai akhirnya, ia bertemu seseorang yang mengubah hidupnya. Sebagian kisahnya terinspirasi dari drakor Andante, termasuk nama cast. Ingin tau kela...