That Good Good (5)

481 42 7
                                    

Hey yooooo.... Wassaappp...

Duhh,, rasanya aku terlalu sering update yaa...

Padahal yang baca aja nggak ada..

Hiks..
























3 minggu semenjak momen pengakuan mendadak Yoongi pada Yi Fan. Dikatakan mendadak karena Yoongi tak ingin Yi Fan mengalah pada sang adik. Perasaan yang dipendamnya semenjak lama, akhirnya tumpah waktu itu.

Dan 3 minggu itu pula, Luhan semakin gencar mengerjarnya. Entah menjemput dirinya saat pagi, lalu mengantar dirinya pulang, juga seringnya Luhan menampakkan dirinya didepan Yoongi. Di kantin, di depan kelas, di perpustakaan, di taman sekolah, dan juga seperti sekarang, di toilet.

"Uhmm, Sunbae. Kumohon, jangan seperti ini. Aku tak ingin membuat Yi hyung salah paham nantinya" ujarnya pada Luhan yang sedang mengungkung dirinya dibalik salah satu bilik toilet. Ia menundukkan kepalanya, seolah tak ingin memandang Luhan sedikit pun.

Luhan berdecak,

"Bukankah kau menyukaiku dari awal kau melihatku waktu itu di lapangan basket? Katakan Yoongi, kalau kau menyukai ku saat itu! Bahkan kau menangis saat menatapi hoodie yang kupinjamkan padamu saat hujan kala itu. Katakan kalau kau hanya menyukaiku, dan tidak ada sedikitpun rasa pada hyungku!" geramnya pada namja mungil yang meringkuk takut saat ini.

Bagaimana Luhan tau tentang saat itu? Itu karena Yunxi, kakak ipar Yoongi. Yunxi dulunya adalah tetangga Luhan ketika ia baru pindah di kediaman keluarganya saat ini. Namun karena harus ikut sang suami yang menikahinya tahun lalu, ia akhirnya berpisah dengan Luhan, adik kesayangannya walau bukan sedarah. Lalu 2 bulan yang lalu Luhan menemuinya lagi. Dengan alibi rindu Gege nya. Namun Yunxi tau, jika yang sebenarnya ia ingin temui adalah adik iparnya. Yunxi tidak melarang rasa yang di berikan Luhan pada sang adik yang notabene nya sudah memiliki calon tersendiri. Luhan juga tak sungkan bercerita pada Yunxi. Dan terkadang Yunxi menceritakan bagaiman Yoongi di hari itu, atau hari kemarin. Dan, begitulah.

"T-tidak,, S-sunbae.. A-aku.... A-akuhanyamenyukaimusebataskagumseorangpenggemar" setelahnya Yoongi mendongakkan kepalanya. Ia harus berani, ia tak boleh mengalah dengan situasi ini. Karena ia tak ingin kehilangan Yi Fan.

Ia menatap langsung pada mata Luhan yang tengah menatap nya tajam.

"Maaf, sunbae. Aku sekarang menyadari semuanya. Yang aku sukai, yang aku sayangi, yang aku cintai selama ini bukan sunbae. Tapi hyung sunbae. Aku tau, kami baru mengenal kurang dari kurun waktu 2 tahun. Tapi perasaan yang kurasakan saat berada didekat Yi Fan hyung berbeda dengan ketika aku berada didekat sunbae. Aku merasa lebih nyaman dengan Yi Fan hyung"

Luhan diam, ia tak menyangka Yoongi akan terang - terang an tentang perasaannya pada sang hyung didepan mukanya.

Yoongi melihat ekspresi Luhan yang terlihat sedikit terkejut. Lalu ia melanjutkan.

"Dan soal tangisan itu,,,,,,,,

Itu karena aku teringat dengan seorang gadis yang mendatangiku tahun lalu. Ia mengatakan bahwa ia adalah tunangan sunbae. Tapi ia juga tahu bagaimana sunbae yang tidak menyukai keberadaannya. Ia mengatakan juga padaku jika ia juga sebenarnya tidak menyukai acara perjodohan itu. Namun ia harus, karena kakeknya mengancam dirinya menjelang hari akhirnya. Bisa dikatakan itu adalah wasiat yang harus dilaksanakan. Karena jika ia tidak menjadi istri sunbae nantinya, entah suka ataupun tidak. Kakek bahkan seluruh keluarga akan membenci dirinya. Aku tidak tau seistimewa apa perjodohan antara sunbae dan gadis ini. Tapi dari sana aku mengerti, gadis itu memperjuangkan sunbae karena ia tak ingin dibenci keluarganya sendiri."

Jeda sebentar, Yoongi menarik nafas dalam dalam lagi.

"Tapi, apa sunbae tau apa yang terjadi padanya setelah apa yang ia lakukan untuk mempertahankan status tunangan itu?

Gadis itu mengatakan padaku dengan jelas, bahwa ia dengan perlahan menyukai sunbae, ahh ani... Lebih tepatnya sekarang ia mencintai sunbae. Sunbae pasti tidak tau kan? Karena gadis itu selama ini bersikap seperti tidak peduli pada sunbae."

Yoongi menatap Luhan dengan linangan air mata. Mengingat derita gadis yang pernah datang padanya saat itu, gadis yang berada di bawah tekanan keluarganya, juga tekanan perasaan akibat sifat dingin dan tak peduli orang yang ia cintai.

Luhan perlahan melepaskan kukungannya pada Yoongi. Lalu terduduk di kloset.

Yoongi menatapnya. Luhan nampak bingung, menyesal, bersalah, semuanya bercampur menjadi satu.

"Maaf sunbae. Tolong jangan seperti ini lagi! Aku tidak ingin Yi Fan hyung meninggalkan ku. Sekali lagi maafkan aku. Permisi" Yoongi membuka bilik toilet yang dikunci Luhan, lalu segera melangkah keluar kamar mandi.

Diluar, Seongwoo sudah siap akan mendobrak lagi pintu yang sudah menuju ke percobaan ke sekian kali. Ia tengah dalam posisi kaki kanan nya terangkat kedepan. Seolah bersiap akan mendorong pintu itu terbuka dengan kakinya. Namun pintu mendadak terbuka dari dalam sebelum dirinya melangkah lebih dekat.

Dari dalam keluarlah Yoongi dengan ekspresi aneh. Tersenyum tipis tapi terlihat frustasi dan takut disaat bersamaan.

Seongwoo segera menghampiri anak kucing ini. Ia memutar balikkan? Tubuh Yoongi. Mengamati dengan teliti, apakah ada yang berkurang fikirnya?

"Kau tidak apa - apa Yoon? Hey, jawab aku! Jangan tersenyum seperti orang bodoh seperti itu" khawatir dia tuh. Dia baru aja abis dari kelas kesayangannya berniat kembali ke habitat. Ehh, dirinya liat Yoongi yang lagi di bopong cem karung beras ma Luhan. Dia mau nolongin tapi keburu Luhannya masuk.

"kekeke... Aku akan menceritakan padamu Woo - ya. Tapi tidak didepan toilet juga kan? Kajja, kita kembali ke habitat!" Yoongi dengan seenak pantat montoknya meraih leher Seongwoo yang lebih tinggi dari nya untuk ia rangkul.

Alhasil Seongwoo dan dirinya kembali ke kelas dengan Seongwoo yang berjalan menunduk seolah dipiting Yoongi.

Pemandangan menggemaskan bagi penggemar Yoongi dan Seongwoo tentunya.







































🐾🍸

Uri Kitty🍁 {ALL x Yoongi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang