Please, see me! (10)

177 22 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jika hyung masih ragu, mungkin lebih baik hyung bertemu dulu dengan appa juga eomma sendirian. Tanpa Felix juga Hyunjin. Jika hyung sudah yakin, Soobin dan Beomgyu akan membantu hyung berbenah"



Takkk....




"Akkhh... Aish... sakit Bos"

Hoseok, sang pelaku jitakan di kepala Yoongi hanya terkikik. Ia lantas duduk di kursi yang mejanya tengah di lap Yoongi. Iapun juga mengisyaratkan sang sahabat agar duduk di kursi seberangnya.

Yoongi pun manut. Mendudukkan dirinya tepat diseberang Hoseok, lalu menatap pria cantik diseberangnya. "Apa?"

"Ck, ketus sekali kau. Jangan terlalu ketus Yoon, bisa mati muda si 'lil.... Akhhh, yakk sakit tau"

"Tak perlu terlalu keras juga"

Hoseok pasrah, bahkan ia belum menyelesaikan julukan sayang buat Leo dari Yoongi. Tapi malah cubitan kejam di lengannya ia dapat.

Ia lantas kembali ke topik awal, "Ehem, Yoongi - ya. Kuperhatikan kau banyak melamun hari ini. Apa ada masalah dirumah?"

Yoongi mendesah frustasi, ia tak bisa menyembunyikan hal kecil apapun dari Hoseok. Yang seperti selalu bisa menerawang dirinya. Singkatnya cenayang, hngg.

Ia menumpu kedua lengannya dimeja, "Aku,...."

Hoseok masih diam, menunggu kelanjutan kalimat yang membuat ia penasaran dari tadi.

Yoongi meremat sendiri kedua tangannya, ia seperti ragu. Dan pemandangan ini tentu saja tak lepas dari mata Hoseok. Hoseok lantas mengusap punggung tangan Yoongi diatas meja dengan lembut, "Jika kau tak yakin, kau punya hak tidak menceritakannya Yoongi - ya"

Tess...

Runtuh sudah pertahanannya, airmata nya jatuh tepat di punggung tangan Hoseok. Membuat si pria manis ini khawatir.

"Hey, Yoon. Apa kau sakit? Jika iya aku akan mengantarmu seka..."

"Soobin menemukanku"

"..rang kerumah Soobin? Soobin menemukanmu?"

Yoongi akhirnya menceritakan kejadian semalam. Yang mana membuat Hoseok sedikit khawatir namun senang disaat bersamaan. Ia membelai lagi punggung tangan Yoongi, dan mulai memberi petuah pada simungil ini

"Yoongi - ya, Soobin benar. Ayahmu, eomma mu, Soobin, Beomgyu bahkan Woonie mu dan keluarganya tak pernah menyerah mencarimu. Entah apa yang diperbuat nenek lampir itu hingga koneksi Paman Yong Hwa tak ada yang bisa berkutik"

"Sudah saatnya kau kembali, membawa anak - anakmu serta. Bertemu kembali dengan keluarga yang selalu merindukanmu. Dan juga berjuang untuk cinta pertamamu. Akhh, yak... Kenapa kau senang sekali mencubitku?"

Yoongi hanya terkekeh, namun tak bisa dipungkiri pipinya memerah. Namun wajah nya putih lagi, "Tapi, aku sudah kotor, Hoseok - ah. Aku tak berani berharap lebih pada berlian macam Taekwoon" ujarnya sendu.

Hoseok menghela nafas, "Dengar Yoon, pangeran kecilmu itu sangat menyukaimu. Dari dulu, hingga sekarang. Dia sudah tahu pasal anak yang kau kandung dulu. Dia juga sudah tau siapa Jeon Bangsad Jungkook di kehidupanmu. Dan dia nyatanya masih selalu menunggumu,"

Kepala Yoongi yang awalnya menunduk kini mendongak, menatap sang sahabat

"Apa dia tak akan jijik padaku?"

Takk...

"Akh... Aish, sakit Kim Hoseok pabbo"

"Makanya, kalau ngomong dijaga. Aku juga mengenal si datar itu kalau kau lupa. Dan, selama 10 tahun ini, dia selalu mencarimu Yoon. Dia sering kesini hanya untuk bertanya padaku apakah kau sudah kembali. Dia bukan anak kecil lagi Yoongi - ya. Dia remaja yang sudah punya pandangan masa depan. Dan masa depannya adalah dirimu"

Uri Kitty🍁 {ALL x Yoongi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang