Uri Kitty🍁 {ALL x Yoongi}

That Good Good

Dukk.. Dukk..

Klang...

Pritttt...

"Yeayyy.... "

Sorakan meriah terdengar keseluruh penjuru gedung. Juga menjadi tanda akhir dari pertandingan basket yang tengah diselenggarakan.

Para pemain berseragam merah mengerubungi kapten mereka, seseorang yang baru saja mencetak angka 3 terakhir untuk tim mereka.

Kapten itu dilemparkan ke udara berulang - ulang oleh teman - teman setimnya. Bentuk apresiasi bahagia karna berhasil menjadi nomor 1 dari pertandingan final ini.

Di tribun penonton yang masih ramai

"Tidak hanya tampan dan pintar. Xi Sunbae benar - benar hebat dalam bidang ini." ujar salah seorang siswa pada teman disampingnya. Mereka berdua nampak masih fokus memperhatikan para anak basket yang masih setia dalam euforia mereka.

Mengalihkan pandangannya pada pemuda disampingnya, pemuda yang bergumam tadi menggelengkan kepalanya. Jelas, ia terlalu mengerti jika gumaman nya tadi tidak didengar sedikitpun oleh pemuda itu.

"Yakk.. Pertandingan sudah selesai. Kau tidak ingin pulang sekarang? Ini sudah sore omong - omong" pemuda itu menepuk pundak pemuda disampingnya. Sontak pemuda yang ditepuk menolehkan pandangannya pada sang pelaku.

"Kau bisa pergi lebih dulu Woo - ya. Aku akan menunggu sampai antrian keluar selesai"

(Woo siapa hayooo)

Ck

Namja yang dipanggil Woo itu berdecak malas. Ia sangat tau, bahkan sangat paham, itu hanya alibi. Sejujurnya namja jenius namun bodoh ini yang juga sayangnya adalah sahabat kesayangannya itu hanya ingin melihat sang idola lebih lama.

"Serius Yoon. Xi sunbae sudah memiliki kekasih. Bahkan gadis itu adalah kakak tingkat kita juga. Kau ingin disebut jadi pelakor?"

Pemuda itu , Yoongi, menghela nafas nya lalu kembali lagi melihat ke arah para pemain basket yang mulai meninggalkan lapangan. Pandangannya memandang lurus ke arah jalannya mereka, tepatnya ke arah kapten tim basket itu.

"Aku tidak berniat merebut Xi Sunbae , Woo -ya. Hanya bisa memandangnya lebih lama seperti ini sudah kuanggap cukup. Sebagai penghibur hatiku sendiri. Hanya dengan melihatnya baik - baik saja , itu akan membuat kelegaan besar untukku. Aku hanya ingin mencintainya dengan caraku seperti ini. Apa aku salah?"

Yoongi menunduk, meremas celana seragam yang ia pakai.

Sesak, itu yang ia rasakan setiap kali sang sahabat membahas tentang ini.

Sudah beribu kali sahabat satu - satu nya itu menasehati dirinya, menyarankan dirinya agar membuka hati pada salah satu siswa yang mengejarnya. Banyak, tak hanya 1 atau 2. Yoongi memang tergolong populer, namun juga terkenal pematah hati terbaik.

Ia juga terkenal karena keramahan nya pada semua orang. Namun hanya sahabat nya ini saja yang ia perbolehkan memasuki area pertemanannya.

Bukan karena terlalu pemilih atau apa, tapi hanya sahabat nya ini saja yang membuat dirinya nyaman berbagi hal pribadi. Termasuk rasa cinta dalam diamnya pada sang sunbae.

"Hai, sayang." sapa seorang gadis cantik dari luar kamar ganti pria. Semua mata memandang kearahnya, lalu semuanya segera membuang pandangan mereka. Malas, berisik, mengganggu. Itu yang mereka fikirkan sekarang.

Sedangkan seseorang yang dipanggil sayang hanya melirik sekilas, lalu menjawab sapaan gadis itu dengan dengusan dingin.

"Sudah kubilang jangan menemuiku di area sekolah. Apalagi memanggilku dengan panggilan menjijikkan seperti itu. Pergilah!" jawabnya dingin sambil menutup loker lalu berlalu pergi bersama teman - teman nya.

Gadis tadi mengelus dadanya,

"...kau fikir aku mau dijodohkan dengan namja dingin sepertimu? Heol, aku suka yang manis - manis sebagai uke ku nanti. Aku tidak butuh dirimu.. Di masa depan"

Hahaha... Gadis itu tertawa dalam hati.

Ia memang perempuan, namun jiwa dominannya akan selalu menang jika dihadapkan pada namja pihak bawah.

Ia ingin memiliki kekasih namja cantik dan manis juga imut - imut menggemaskan. Sayang ia tidak pernah bertemu dengan tipe seperti yang ia inginkan. Atau belum?

"Yahhh... Hujan deh."

Yoongi, sendirian di lorong yang sudah sepi. Hanya tinggal beberapa siswa yang terlihat. Mungkin berniat sama sepertinya, menunggu hujan reda.

Sang sahabat sudah pulang setengah jam yang lalu. Sedangkan dirinya masih tinggal, dan berakhir terjebak derasnya hujan.

"Tapi ini sudah hampir gelap, bagaimana jika Hyung khawatir nanti?" ia bergumam pada dirinya sendiri. Ia takut sang kakak akan khawatir padanya karena ia yang tak kunjung kembali ke rumah. Hingga suara berat dari balik punggungnya menyapa indera nya.

"Pakailah!" seseorang itu melemparkan hoodie berwarna navy miliknya pada Yoongi , yang langsung ditangkap secara spontan.

Lalu seseorang yang tak lain adalah Xi sunbae, idola Yoongi, segera berlari ke arah parkiran dengan tas menutupi atas kepalanya. Seragamnya terlihat langsung basah kuyup.

Yoongi belum sadar dari terkejutnya, ia masih shock. Mendengar suara familiar menyapanya sudah membuat kerja jantungnya menjadi berlebihan. Lalu bentuk perhatian manis walau kecil seperti ini membuatnya ingin terbang rasanya.

Tapi ia segera menggeleng keras, menyadarkan dirinya sendiri dari dunia hayal yang sejenak menguasai. Lalu ia memandang hoodie di genggamannya.

Aroma eternity aqua segera tercium hidung bangirnya. Ia berfikir dalam hati

Apa semaskulin ini aroma tubuh seseorang yang ia sukai.

Lalu ia menggeleng lagi dengan keras.

"..astaga.. Apa yang aku fikirkan? Kenapa aku berfikir tentang tubuhnya? Tidak, tidak boleh. Xi sunbae sudah punya tunangan. Ya, aku tidak boleh"

Yoongi memeluk hoodie itu dengan sepenuh hati, membayangkan pemiliknya lah yang sedang ia peluk erat. Memejamkan matanya, ia menikmati aroma dari parfum hoodie itu yang menguar. Melupakan batinnya sejenak yang mengingatkan tentang batasannya. Tak menyadari sepasang mata yang sedari awal memperhatikan tingkah menggemaskannya. Seulas senyum terukir di bibir tipis seseorang itu.

"...akan kulakukan segala cara untuk membuatmu menjadi milikku. Sekalipun harus melangkahi mayat kakakku sendiri. Kim Yoongi.."

Hai....
🐾