Please, see me! (9)

153 25 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ada yang nunggu ini cerita?

Kaga

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tidak bisakah ahjussi lepaskan Mommy ku sekarang?" Hyunjin, melipat kedua lengannya didepan dada. Menatap tajam pada adik kandung dari sang Mommy yang baru ia ketahui beberapa jam lalu.

Sedari pertemuan tak sengaja di pinggir trotoar tadi, Soobin tak melepaskan pelukan kelinci bongsornya dari Yoongi sedikitpun.

Yoongi sih sebenarnya tidak masalah, toh sejujurnya dirinya juga merindukan sang adik kesayangan. Namun pandangan tajam dari kedua puteranya membuat nyalinya juga bisa ciut. Namun ia hanya diam.

Soobin sendiri tak peduli. Ia malah lebih menduselkan kepalanya pada leher Yoongi dari samping, karena posisi mereka berempat saat ini tengah duduk bersama disofa ruang tamu.

Felix pun akhirnya jengah juga, ia sedari tadi juga diam. Namun ia juga tak ingin Mommy cantiknya dimonopoli bongsor yang statusnya ternyata adalah sang paman.

Felix, "Mom, suruh ahjussi ini pulang. Mommy juga perlu istirahat" ujarnya kesal.

Yoongi akhirnya terkikik melihat kedua puteranya cemberut. Ketika dirinya menoleh pada Soobin, pria dingin itu tetap mendusal manja dilehernya. Akhirnya dirinya membuat keputusan yang sudah 'pasti' membuat jengkel bertambah pada kedua puteranya.

"Paman kalian hari ini akan menginap disini, sayang. Kalian juga sudah makan malam, jadi.... segera tidur ya" ujarnya halus, berusaha sedikit meredam kesal puteranya.

Hyunjin dan Felix hendak protes, namun delikan tajam sang mommy membuat mereka akhirnya mengalah dengan tak rela.

Mereka berdua pun meninggalkan Yoongi dengan Soobin yang masih betah pada posisi seperti sebelumnya.

Melihat kedua puteranya telah menghilang dari pandangan, Yoongi mengusap rambut halus Soobin. Oh, ia baru sadar jika rambut sang adik di cat dengan warna terang, baby blue. Sedikit belok dari image yang dibangun nya.

"Apa kau tak keberatan menginap disini? Hari sudah malam, kau juga pasti sudah lelah, Soobinie"

Soobin akhirnya bergerak, melonggarkan sedikit pelukannya pada Yoongi. Ia menatap Yoongi hyung nya dengan mata puppy berurai air mata.

Duh, gemas. Yoongi fikir Soobin sudah berhenti terisak semenjak sampai dirumahnya. Nyatanya ia masih tetap mengeluarkan buliran bening itu. Tangan lentiknya mengusap pipi tirus sang adik, memandang Soobin dengan sendu. "Maaf, hyung membuatmu sedih. Maaf menjadi hyung yang tidak berguna bagimu..."

"Hyung adalah permata Soobin, hyung adalah nyawa Soobin, mau sampai kapanpun tak akan ada yang bisa menggantikan hyung sekalipun itu jodoh Soobin..." pria bongsor ini menjatuhkan badannya di sofa lalu kepalanya diletakkan dipaha Yoongi. Ia menatap wajah cantik sang hyung yang rasanya tak berubah semenjak terakhir kali mereka bertatap muka, 10 tahun lalu.

Yoongi memainkan rambut Soobin, mengusapnya sesekali. Sampai ia teringat belum menanyakan hal ini pada sang adik,

"Oh iya, Soobin - ah. Bagaimana kau bisa sampai didekat tempat hyung kerja?"

Soobin memejamkan matanya, lalu bergumam menjawab pertanyaan sang hyung kesayangan, "Tiap pulang kerja aku selalu menyusuri jalanan Seoul, hyung." ia menjeda sejenak kalimatnya, sedangkan Yoongi masih diam. Menunggu kelanjutan apa yang akan dikatakan Soobin.

"Aku memperkerjakan hacker terhandal dari LA. Aku merekrutnya setelah aku resmi menjadi direktur  di perusahaan ku sendiri, seperti yang pernah ku janjikan pada hyung dulu" ia menatap Yoongi, dan perasaan bersalah kembali hadir dibenak si namja mungil.

"Aku mencari hyung di mana - mana, mulai dari hack airport, stasiun. Tapi hyung tak pernah muncul pada hasil yang diberikan anak buahku. Seolah hyung masih berada di negara ini. Dan aku mulai mencari diseluruh jalanan Seoul tiap harinya karena 3 tahun lalu, aku mendapat hasil dari mata - mata yang kupasang di mansion Jeon"

Yoongi seketika berhenti mengusap helaian biru sang adik, dan Soobin paham. Ia segera bangun dari rebahannya di paha Yoongi lalu duduk bersila tepat di sebelah sang kakak. Menghadap hyung kesayangan yang telah hilang 10 tahun lalu ini. Ia mengambil kedua tangan Yoongi, lalu menggenggam nya dengan lembut.

"Penyusuran jalan ku hari ini nyatanya berbuah manis. Aku tak sengaja melihat hyung berdiri di trotoar sedang menunggu Hyunjin membenarkan tali sepatunya. Tuhan berpihak padaku. Aku akhirnya bisa memeluk hyung kesayangan ku lagi." ia kembali berkaca - kaca. Membuat Yoongi pun ikut larut.

"Aku tau semuanya, hyung. Dan ayah juga eomma juga sudah tau semuanya. Bajingan itu mencari hyung kerumah dalam 6 tahun terakhir ini. Tapi kami, sudah bertekad. Jika kami menemukan hyung dan anak - anak, kami akan melindungi hyung. Tak akan membiarkan hyung tersiksa lagi. Kumohon hyung, ikut Soobinie pulang, hmm?"

Namja mungil ini masih betah diam, ia rindu tentu saja. Ingin kembali dalam kehangatan pelukan sang eomma. Kembali dalam dekapan hangat sang ayah. Bereksperimen puluhan resep - resep baru  dengan Beomgyu. Menulis lirik iseng bersama Soobin. Juga..... menghabiskan banyak waktu dengan pangeran kecilnya.

Ia melamun, hingga Soobin meniup kecil matanya membuat dirinya sadar kembali. Tuh kan, ia rindu Woonie😕

"Hyung juga pasti rindu Lil'prince nya hyung kan?" kelinci bongsor ini menaik turunkan alisnya. Menggoda sang kakak yang pipinya telah memerah.

Yoongi pun memukul kecil dada lebar Soobin. Membuat si empunya terpingkal.

Scene ini pun dari awal tak lepas dari pandangan 2 pasang mata di balik celah pintu kamar, yang sedikit terbuka.





"Kau sudah dengar itu Min Felix? Mommy sudah menderita semenjak lama. Karena bajingan itu."

"Apa kita harus mencari bajingan itu , hyung?"

"Kita perlu bantuan ahjussi disana sepertinya, atau mungkin kita bisa minta bantuan Paman Wooyoung. Paman pasti tau bagaimana cerita masa lalu Mommy."

"Lalu, maksud ahjussi itu 'Lilprince' nya Mommy, kira - kira siapa hyung?"

Hyunjin terdiam, ia juga mendengar kata 'Lilprince' ini.

"Kita juga bisa tanya paman atau ahjussi itu ketika tidak ada Mommy"

"Hum"
.
.
.
.
.
.
.
Tibici
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dikit ya,
Maap. Ku lagi lelah....
Ingin rebah...
Lalu berkelanah...
Bersama Yibo tercintah...

*jansantet aku plis...💕💕

Jan lupa tinggalkan 🐾 man teman....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍹🐾

Uri Kitty🍁 {ALL x Yoongi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang