Qingqiu (3)

345 28 2
                                    


Entah kenapa,
Mendadak diriku pengen cepet - cepet menuhin draf di book ini jadi 200 ???
Tapi dengan chap yang pendek - pendek aja, ringan pula.

Bacod ah...

Jangan lupa bahagia readers..






Setelah sesi pencarian rubah kecil yang ternyata sedang menunaikan hajat, Taehyung membawa rubah putihnya kembali ke Seoul. Dengan ditemani 2 bodyguard yang memang sudah mengikutinya bertahun - tahun lalu.

Range rover putih itu melaju dengan kecepatan sedang. Membelah kesunyian jalanan sepi pegunungan.

Taehyung masih setia mengusap punggung si rubah kecil yang terlelap di pangkuan. Tuan muda itu terkikik geli.

Ia tak menyangka akan begitu posesif hanya karena seekor rubah albino kecil ini. Tapi ia tak peduli, toh ini sudah jadi miliknya.

Suka - suka orang ganteng lah ya...

Ketika sampai di depan mansion besar keluarga Kim, Taehyung turun dari mobil besarnya dengan pintu yang telah dibuka sang bodyguard. Asisten pribadi yang sudah menunggunya didepan pintu utama memasang senyum ramah. Namun berubah menjadi kerutan sesaat ketika netra nya menatap bulatan putih di lengan sang direktur. Ia kembali tersenyum saat Taehyung sudah hampir dekat dengan tempatnya menyambut.

"Selamat datang kembali, Depyeo - nim" sapanya sembari membungkukkan sedikit badannya.

Taehyung balas dengan anggukan tipis, lalu berlalu masuk kedalam rumah. Didalam ia disambut pula dengan rentetan maid yang membungkukkan badan mereka.

Ia lantas menghampiri sang ayah yang tengah berada di sofa single didepan televisi ruang tengah. Dengan sang ibu yang berada di seberangnya. Mereka seperti menanti kedatangannya. Terbukti dengan senyum kedua nya yang seketika muncul saat melihat siluet dirinya mendekat.

Taehyung menyapa mereka berdua, lalu duduk di sofa yang juga ditempati sang ibu.

2 orang paruh baya itu tentu saja juga memperhatikan rubah albino di lengan Taehyung. Dan tanpa diminta, Taehyung menjelaskan bagaimana ia menemukan rubah kecil ini.

"Aku ingin dia ikut kekantor juga appa" ujarnya pada sang ayah saat selesai menjelaskan asal mula Jiu - jiu.

Kim Mingyu, ayah dari 4 bersaudara itu awalnya shock. Bagaimana mungkin Taehyung ingin membawa seekor rubah liar, walaupun telah diberi vaksin sekalipun. Ia khawatir rubah itu nantinya hanya akan mengganggu kinerja Taehyung.

Namun seperti mengerti, Taehyung akhirnya membuat janji pada ayahnya. Dirinya akan menjamin jika Jiu - jiu akan tenang saat bersamanya.

Padahal aslinya emang udah tenang dianya. Tetet aja yang lebay.

Taehyung hanya tidak ingin jauh - jauh dari kesayangan baru nya ini.

Oh ya, bicara soal kesayangan, Taehyung itu sejak dulu cuek. Dia tidak dingin, cuman cuek.

Sama nggak si😂

Ia tidak akan peduli apa apapun yang menurutnya bukan prioritas, keluarga misal. Dan sejak 26 tahun lalu pula, Taehyung itu jomblo.

Bukan karena tak laku, tapi karena ia tak ingin. Baginya, bisa berkumpul dengan keluarga itu sudah cukup. Dapat kasih sayang dari orang tua juga adik dan kakaknya, itu sudah kenikmatan yang luar biasa untuknya.



Kenikmatan??😁


Kembali pada Taehyung yang dihadapkan pada wajah lebih shock dari kedua orang tuanya. Wajar dong, Taehyung itu tak pernah ambik sikap peduli. Jangankan pada rubah, pada manusia kelindes truk aja enggak. Ini? Rubah albino nyasar kenapa bisa membuat salah satu brand putera tamvan mereka bisa membuat es di hati dan fikirannya leleh. Mungkin tidak banyak, hanya sedikit lelehnya.

Mingyu menimang permintaan putera ketiga nya ini. Namun akhirnya luluh karena tatapan seperti memohon yang diberikan rubah kecil di pangkuan anaknya. Jiu - jiu bangun pada saat Taehyung tengah meminta ijin membawa dirinya pada sang ayah. Seolah tak ingin dipisahkan dengan sang tuan, ia pun memasang wajah melas semelas - melasnya pada ayah sang tuan.

Alhasil Mingyu bahkan sang istri, Seokjin, juga turut gemas dengan tingkah menggemaskan rubah kecil Taehyung. Walaupun agak aneh, bahkan mungkin memang aneh, pemilik dari perusahaan besar nomor satu di tanah eropa dan asia itu hanya bisa menyetujui keinginan absurd sang anak.




















Esoknya


Dione corps heboh.

Direktur mereka memang kembali hadir seperti sebelumnya, yang berbeda hanyalah buntalan kecil di lengan kokoh nya. Bulatan yang tak lain adalah Jiu - jiu ini menolehkan pandangan heran pada semua pegawai disana. Sejujurnya ia belum mengerti didunia mana ia berada sekarang. Namun selagi ada sang Pangeran, ia tak peduli. Bahkan kejurang sekalipun, ia akan menyaksikan ditepi.


Ehhh, ikut turun kejurang lah...


Sampai diruangan besar sang miliknya, direktur muda itu dikejutkan dengan kehadiran sosok pemuda tamvan, tak kalah juga dari dirinya.


Pemuda ini tak lain juga adalah kekasih sang adik, Choi Soobin. Usia mereka hanya terpaut 3 tahun, dan saat ini Soobin juga tengah mengelola perusahaan milik ayahnya. Belum terlalu lama karena dia sendiri baru saja lulus perguruan tinggi.

Ia berdiri dari sofa diruangan itu, lalu membungkuk sedikit , tersenyum saat netra nya bertubrukan dengan manik tajam milik sang calon kakak ipar. Hehe

"Selamat pagi , Kim Depyeo." ia juga sempat melihat sekilas pada bulatan di lengan Taehyung. Namun ia berusaha tidak kepo. Jaga image dong.

Dan akhirnya keduanya melanjutkan dengan perbincangan bisnis yang Jiu - jiu alias Yoongi tak mengerti.

Ia akhirnya tertidur di meja kerja Taehyung, dengan jas mahal Taehyung yang menjadi selimutnya. Taehyung meletakkan rubah itu disana dengan alasan agara Yoongi tak terganggu dengan pembicaraan antara dirinya dan Soobin.

Dan perhatian kecil ini tak luput dari penglihatan Soobin.

"Kau pasti juga penasaran dengan rubah itu kan, Soobin - ah?" perhatian Soobin teralih ketika Taehyung kembali ke tempat nya semula, setelah menidurkan si rubah dengan teramat lembut.

Belum dirinya bertanya lebih detail, Taehyung melanjutkan apa yang ia dan CEO muda itu bahas sebelumnya. Meninggalkan tanda tanya besar di benak pemuda tampan itu.














































Chap depan flashback ko...











Nggak penting ya
😆😆😆

Uri Kitty🍁 {ALL x Yoongi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang