Please, see me! (3)

253 24 3
                                    

"Yoongi - ya. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Bel.... Ah, dia menunggu di ruanganku" sang bos cafe tempat Yoongi bekerja berteriak pada Yoongi yang baru saja selesai ganti baju. Shiftnya sudah selesai hari ini, dan dia akan segera pulang. Namun titah sang bos tak mungkin di tolak kan. Walaupun sang bos adalah teman nya sendiri.

"Baiklah"

Dengan ini, Yoongi akhirnya melangkah menuju ruangan sang bos. Mengetuk pintu bercat hitam itu lalu membukanya setelah mendengar jawaban dari dalam.

Yoongi masuk, lalu menutup kembali pintu itu. Dan saat dirinya berbalik, pandangan nya bertemu dengan manik cerah milik seseorang. Seseorang yang dekat dengannya di masa lalu.






"W-Wooyoung - ah"











"Apa kabar, Yoongi - ya?"

































"Ikutlah denganku, Yoon! Kami sekeluarga sudah tidak tinggal disamping rumahmu dulu. Aku dan yang lain akan menjagamu juga anak - anak mu mulai sekarang. Kumohon Yoon, ikutlah denganku!"

Yoongi terdiam. Ia baru saja menceritakan semua yang terjadi padanya semenjak dirinya diusir orang tuanya sendiri 10 tahun lalu. Dan baru saat ini ia bisa bertemu kembali dengan sang sahabat baiknya. Pertemuan pertama mereka semenjak 10 tahun menghilangnya dirinya.

"Kau tau Yoon, Leo bahkan hampir mati karena tak juga menemukanmu setelah mendengar bagaimana kondisimu saat itu. Ia berusaha menyayat nadinya sendiri. Bahkan ia dengan gampangnya memasang dirinya dipadatnya jalanan kota. Tak peduli dengan nyawanya. Karena ia merasa gagal melindungi dirimu. Bahkan kau pergi tanpa dia tau sedikitpun jejakmu" Wooyoung terisak, mengingat bagaimana depresinya sang adik kala itu.

Yoongi sendiri terkejut. Benarkah? Benarkah pria kecil manis yang selalu menempel padanya dulu nyaris gila karena tak bisa menemukan dirinya dimanapun?

Ia menunduk, meremat kedua tangannya sendiri. "Maaf, maafkan aku, Wooyoung - ah. Maaf, kumohon maafkan aku"










































"Terimakasih sudah mengantarku Wooyoung - ah. Mau mampir sebentar? Eumm, tak sebagus rumah mu si, tapi aku akan menjamu sahabatku dengan sebaik - baiknya"

Wooyoung tersenyum. Mengusak rambut halus favoritnya dulu itu.

"Apa aku boleh mampir?"

"Aish, kau bahkan pasti menghabiskan selurih cemilanku" dan mereka tertawa bersama, mengenang crita mereka dulu. Wooyoung memaksa mengantar Yoongi kerumahnya. Ia hanya ingin tau bagaimana keadaan Yoongi saat ini. Namun pemandangan didepannya membuat dirinya menangis kencang dalam hati.

Yoongi nya, sahabatnya, adiknya, saudaranya, hidup dalam kekurangan yang sangat seperti ini. Namun ia tak menunjukkan ekspresi ini pada Yoongi. Ia takut Yoongi akan membenci dirinya karena menganggap dirinya mengasihani kehidupan buruk Yoongi. Yoongi tak menyukai hal itu.







Dan pemandangan ini tak luput dari kedua pasang mata tajam yang mengawasi mereka dari depan pintu rumah kecil milik Yoongi.


"Apa kau kenal ahjussi itu hyung?"


"Tidak. Tapi kurasa, dia adalah teman Mom. Jikapun dia adalah calon ayah untuk kita, aku tak akan keberatan selama dia bisa membuat Mom berhenti bekerja keras dan juga membuat senyum indah Mom tampil setiap hari"

Sang adik mengangguk. Ikut mengiyakan perkataan kakaknya.
























Uri Kitty🍁 {ALL x Yoongi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang