🐧 Part 10 🐧

147 41 9
                                    

Tet!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tet!

Tet!

Bel pun berbunyi, sudah waktunya sekarang seluruh siswa SMAN 1 Bandung pulang. Namun, Adel harus menunggu kedua temannya yang masih berada di kelas karena sedang piket. Dari kejauhan Adel melihat beberapa anggota PKS akan menghampirinya.

"Ngapain, Dek?" tanya Rio.

"Nunggu teman lagi piket, Kak."

"Nanti kalau mau pulang, kipasnya jangan lupa dimatikan."

"Iya, Kak."

Spontan tangan Rio mengacak-acak pucuk rambut Adel seraya tersenyum. Tubuh Adel seakan mematung memikirkan kejadian itu. Rasanya ingin loncat, tapi ia sadar kalau itu sangat memalukan. What? Ini bukan mimpi, kan? guman Adel.

"Del ...," panggilan pertama dari temannya itu tidak ada respon dari Adel.

"Adelll ...," Carline memanggil Adel sedikit bernada.

"Hah?" Adel kaget.

"Kamu kenapa?" tanya Carline.

"Eng-"

"Aku tebak pasti kamu deg-deg'an, kan?" tanya Dhea memotong omongan Adel.

"Deg-deg'an?" Adel seolah bingung dengan apa yang dibicarakan kedua temannya itu.

"Ya udah terserah kamu aja. Yuk, kita pulang."

Adel dan Carline pun mengangguk. Mereka bertiga pun berjalan beriringan ke depan. Saat di depan gerbang, Adel dan temannya melihat Rio duduk di atas motornya sambil memainkan ponselnya. Lagi dan lagi pesonanya membuat para kaum hawa menjerit saking kagumnya termasuk kedua teman Adel.

"Del, liat Kak Rio. Ganteng banget," kata Dhea.

Kedua temannya itu melihat Rio tersenyum ke arahnya. Namun tidak dengan Adel yang malah sengaja tidak melihat ke arah Rio. Ia lebih memilih untuk melihat ke arah lapangan basket.

"Del."

Spontan Adel menoleh, dan ternyata yang memanggilnya itu adalah Rio. Ia harus menahan dirinya agar tidak salah tingkah. Kan, sangat memalukan kalau ia sampai salah tingkah.

"Ciee ...."

Kedua teman Adel malah saling senggol-senggolan. Merasa ia dipanggil, Adel pun menghampiri Rio yang tengah duduk di atas motornya itu. Sedangkan kedua teman Adel masih berdiri di belakang Adel.

"Kenapa Kak?"

"Mau pulang bareng gak?"

Adel menoleh ke arah temannya. Kedua temannya itu menganggukkan kepala dengan semangat. Mungkin di sisi lain kedua temannya itu sedikit iri, karena siapa yang gak mau digonceng sama cowok ganteng dan  famous di sekolah itu.

"Hm boleh, Kak."

"Ya udah naik. Nih, pake dulu helm-nya."

"Iya, Kak."

Saat Adel sudah naik di atas motor, Adel melambaikan tangannya dan tersenyum manis dengan temannya yang masih stay di tempat awal mereka berdiri.

🌱🌱

"Kak."

"Apa?"

"Mau nanya. Eh, gak jadi."

"Dih, emang apa yang mau kamu tanya?"

Adel menggeleng. Rio melihat Adel dari spion membuatnya seketika tersenyum. Ya, kita memang baru kenal, tapi kamu orang yang selalu membuatku melupakan segalanya. Dan mungkin tanpa aku sadar, rasa nyaman itu pun hadir.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Rio pun tiba di rumah Adel. Ketika Adel sudah sampai di rumahnya, kebetulan jika Ema sedang menyiram tanaman depan rumahnya.

"Mama, Adel pulang," sapa Adel seraya mencium tangan mamanya.

"Itu siapa?" tanya Ema yang melihat keberadaan Rio.

Rio langsung melepas helm yang ia kenakan, lalu turun dari motornya. Tangan kanannya meraih tangan Ema dan menciumnya. Sopan. kata itu lah yang berada di dalam benak Ema.

"Ooo ini yang namanya Rio?"

Rio mengangguk. "Iya saya Rio."

"Jangan dibawa canggung. Santai aja ...."

"Iya hehehe. Ya udah kalau gitu, saya pulang dulu ya, Te," kata Rio seraya meraih tangan Mama Adel lagi.

"Hati-hati di jalan ya. Makasih udah antar Adel pulang."

"Iya sama-sama."

Setelah itu Rio pun pulang dari rumah Adel. Rasa canggungnya ketika berbicara dengan Mama Adel membuatnya sedikit gugup. Entah kenapa, Rio merasakan sesuatu ketika Rio bertemu dengan Mama Adel.

Sebelumnya Rio belum pernah merasakan canggung dan gugup ketika bertemu dengan Ibu dari mantan-mantannya dulu. Rio merasa biasa-biasa saja. Tidak seperti saat Rio bertemu dengan Mama Adel.

TBC ....
Jangan lupa vote ya❤

Menyimpan Rasa [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang