Mama Adel dan Ray melihat ke arah Rio yang tengah berdiri di samping Adel. Ema tersenyum saat tahu jika Rio hadir di tengah-tengah keluarganya. Aryo sedari tadi masih bingung dengan kehadiran Rio.
"Dia namanya Rio, Pa," jawab Adel.
"Siapanya anak saya kamu?"
"Saya te-"
"Pacarnya, Pa," teriak Ray dari ruang tengah.
"Pacar?" Aryo menoleh ke arah istrinya.
"Sudah-sudah. Sekarang kita makan. Tante sudah siapkan makan malam."
"Iya, Te."
Rio tidak bisa menolak ajakan dari Mama Adel. Mereka semua pun menikmati makan malam yang sudah disediakan di atas meja makan. Suasana berubah menjadi canggung. Hanya terdengar suara sendok yang bertabrakan dengan piring.
"Kamu kelas berapa?" tanya Aryo tiba-tiba.
"Saya kelas XI, Om."
"Oh, saya pikir kalian satu angkatan."
"Bukan, Om."
"Rumah kamu di mana? Jauh?"
"Enggak, Om. Rumah saya di jalan jeruk."
"Oh, deket. Kalau jauh mau saya suruh nginap aja di sini."
"Hah? Nginap?" sela Adel.
"Bilang aja senang, Del," bisik Ray. Adel langsung menendang kaki Ray tepat pada tulang keringnya.
"Makanya jangan macem-macem."
Adel merasa jika keluarganya mulai wellcome dengan kehadiran Rio. Adel berpikir kalau mereka juga menyukai Rio apalagi sikap papanya juga tidak cuek dengan Rio. Seandainya aku pacaran sama Kak Rio. Ah, apaan, sih? Gak jelas banget aku mikirnya, batin Adel.
🌱🌱
Kini jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00 AM. Hari ini adalah hari Sabtu, hari yang selalu ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Namun Adel lebih memilih membantu keluarganya bersih-bersih rumah. Rutinitas ini sudah diterapkan sejak Ray dan Adel masih kecil.
Ray dan Aryo lebih memilih mencuci mobil dan motor mereka supaya terlihat kinclong dan bersih. Sedangkan Adel dan Ema bersih-bersih bagian dalam rumahnya seperti, menyapu, mengepel, lap kaca jendela, dan setelah itu selesai, Ema dan Adel pun masak makanan yang akan mereka santap nantinya.
"Del, udah selesai?"
"Iya sudah, Ma."
"Ya udah kalau gitu bantu Mama masak aja." Adel mengangguk lalu mengikuti Ema dari belakang.
"Kamu harus liat Mama masak supaya nanti kalau kamu sudah menikah, kamu bisa masak."
"Masih lama, Ma."
"Kan, Mama bilang nanti sayang. Del, tolong ambilkan tomat di kulkas."
"Oke, Ma."
Setelah itu, mereka pun masak nasi goreng pedas dan spageti. Tidak lupa Ema juga membuat salad sayur karena ia tahu kalau kedua anaknya menyukai salad sayur yang katanya sangat bagus untuk kesehatan.
"Hmm, enak banget aromanya."
"Sebentar lagi mateng. Kamu panggil mereka, Del. Pasti mereka udah lapar."
"Iya, Ma." Adel pun keluar rumah untuk memanggil Ray dan Aryo.
"Pa, Bang, ayo masuk. Mama udah selesai masak, loh."
"Akhirnya makan," kata Ray langsung mematikan kran air. "Ayo, Pa kita makan."
🌱🌱
Seperti biasa jika Netta tidak sedang sibuk, ia pasti akan menyulam kain yang akan ia jadikan baju. Entah kenapa Netta memiliki keinginan membuat baju untuk Adel. Apakah ini sebuah sinyal? Mungkin seperti itu.
Saat ini Rio sedang lari pagi seperti biasa mengelilingi komplek. Sedangkan Reni, ia selalu masak karena baginya memasak adalah salah satu bentuk lampiasannya jika ia merasa bosan.
"Reni," panggil Netta.
"Iya, Ma? Sebentar." Mendengsr namanya dipanggil. Ia pun langsung mematikan kompor.
"Menurut kamu baju ini cocok gak untuk anak SMA?" Reni mengerutkan dahi.
"Cocok, sih, Ma. Warnanya abu-abu dan enggak mencolok."
"Memangnya untuk siapa, Ma?"
"Adel."
"Adel? Serius, Ma? Mama udah kenal lama sama dia?"
"Enggaklah. Ketemu aja belum pernah. Cuman Mama mau buat aja untuk dia."
"Ada sinyal, nih kayaknya."
Saat Reni sedang berbincang dengan Netta, tiba-tiba Rio datang. "Sinyal apa?"
"Eh udah pulang Adek aku yang ganteng hahaha."
"Dih, sinyal apa? Sinyal apa, sih, Ma?"
"Tau, tuh Kakak kamu."
Rio bingung dengan percakapan antara kakak dan mamanya. Ia sudah merasa sangat gerah. Keringat yang keluar dari pori-pori kulitnya itu mengalir ke pelipis mata dan di seluruh tubuhnya. Namun itu juga menambah kesan yang menggoda dan terlihat seksi.
TBC ....
Jangan lupa vote ya❤Bisa dibayangin gimana Rio wkwk. Btw ada yang mau ngelapin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa [ On Going ]
Fiksi Remaja[Open feedback setiap hari jum'at] Di sekolah ini tidak hanya aku saja yang menyukainya. Hampir seluruh anak SMAN 1 Bandung tahu tentang seorang siswa yang bernama Rio. Mungkin aku akan memiliki rasa dengannya, tapi aku akan menyimpannya. Kenapa har...