Satu jam lebih acara sosialisasi itu pun berakhir. Miko, Devin, Carline, dan Dhea bisa menghirup udara segar lalu mereka berempat pun masuk ke kelas. Namun sayangnya Guru Fisika itu belum selesai mengajar. Ah, lama banget, sih, gerutu Dhea dalam hati.
"Kalian mau ke mana?" tanya Dhea pada Miko dan Devin.
"Ke kantin."
"Lin, ikut gak?"
"Gak. Kalau kamu mau ikut mereka ke kantin gak apa-apa."
"Ya udah, aku ke kantin ya. Pusing mapel Fisika hehehe."
Dhea, Miko, dan Devin pun bolos mata pelajaran Fisika. Padahal lima belas menit lagi Pak Wijaya keluar. Carline mengetuk pintu kelas dan Pak Wijaya hanya merespon dengan menganggukan kepalanya menandakan bahwa Carline di perbolehkan untuk masuk kelas.
"Kamu yang ikut sosialisasi tadi?" tanya Pak Wijaya.
"I-iya, Pak."
"Siapa nama kamu?"
"Nama saya Carline."
"Cuman kamu sendiri? Yang lainnya ke mana?"
Aduh, jawab apa nih?
"Mereka di panggil wali kelas, Pak."
"Baik, kalau gitu saya cukupkan sampai di sini. Selamat pagi," kata Pak Wijaya yang langsung keluar dari kelas.
"Iya pagi, Pak," jawab seluruh murid.
"Lin, mereka bertiga ke mana?"
"Ke kantin."
"Kenapa kamu bilang mereka dipanggil wali kelas?" kata Adel mengerutkan dahinya.
"Kasian hehehe. Lagian kalau mereka masuk kelas palingan cuman masuk lima belas menit aja."
"Umm ...."
"Del, tadi Kak Rio sebagai MC-nya loh."
"Sendirian?"
"Enggak. Tadi berdua sama temen ceweknya."
Pandangan Adel menjadi fokus melihat Carline. "Temen cewek? Pacarnya mungkin."
"Setahuku, Kak Rio belum ada pacar. Dia masih jomblo."
"Hmm iya-iya."
"Kamu suka ya sama Kak Rio?"
"Hah? Dih enggak."
Carline mengangguk lalu mengambil ponsel dari laci mejanya. Sementara Adel menggambar, karena bagi Adel menggambar adalah tempat yang tepat untuk melampiaskan kebosanannya. Adel suka menggambar sejak ia berusia dua belas tahun.
🌱🌱
"Bro, gimana sosialisasinya tadi? Lancar?" kata Vino teman sebangku Rio.
"Lancar," jawab Rio sambil melonggarkan jam tangannya.
"Jes, pesan es kopi dua."
"Iya bentar."
Saat ini Rio, Vino, dan Jessica sedang nongkrong di kantin seperti biasa. Jessica akhir-akhir ini memang dekat dengan Rio. Bagaimana tidak? Jessica adalah sepupu Vino. Jika Vino dekat dengan Rio otomatis Jessica juga dekat dengan Rio. Selain itu mereka dekat karena mereka juga sering satu kelompok saat pembagian tugas.
Jessica memang cantik, setiap orang ketika bertemu dengan Jessica pasti selalu mengatakan bahwa ia 'Cantik'. Bahkan Rio pun bisa saja suka padanya.
Hal yang wajar jika itu terjadi, karena pada dasarnya setiap orang pasti akan merasa nyaman dan suka pada seseorang dengan sendirinya, entah cepat atau lambat.
"Lang, proposalnya kamu bawa, kan?" tanya Jessica.
"Iya bawa kalau gak salah."
"Kalau gak salah berarti benar dong hahaha."
"Iyain."
"Aku duluan ya. Mau ke ruang basket," kata Rio.
"Ngapain?" tanya Vino.
"Ada urusan bentar. Nanti kalau guru masuk, bilang aja aku ada urusan."
"Iya."
Setelah itu Rio pun pergi ke ruang basket. Sesampainya Rio di ruang basket, Rio langsung membahas mengenai pertandingan basket antar sekolah lain yang akan dilaksanakan pada minggu depan. Rio dan seluruh anggotanya pun menyusun strategi untuk mempersiapkan pertandingan mereka supaya mereka berhasil menjadi juara seperti tahun lalu.
"Pertandingan kali ini kita harus menang lagi," ucap Rio.
TBC ....
Jangan lupa vote ya❤Wih! Rio mau tanding basket, nih. Menang atau kalah ya nanti? Ikuti terus ya kelanjutannya ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa [ On Going ]
Ficção Adolescente[Open feedback setiap hari jum'at] Di sekolah ini tidak hanya aku saja yang menyukainya. Hampir seluruh anak SMAN 1 Bandung tahu tentang seorang siswa yang bernama Rio. Mungkin aku akan memiliki rasa dengannya, tapi aku akan menyimpannya. Kenapa har...