chapter 5

389 50 4
                                    

Jeongyeon masih belum tidur sedari tadi karena menunggu adiknya pulang. Dia tidak akan tenang jika adiknya keluaran setiap malam sehingga jeongyeon harus menunggu.

Kebetulan sekali nayeon dan teman temannya sedang berkumpul di rumahnya sehingga dia tidak merasa bosan menunggu ryujin.

"Untung aja pizza masih utuh. Kan jadi bisa sambil nonton gini makannya" ucap sana sambil menonton.

"Iya, sebelum kalian datang ke rumahku emang pizza nya udah ada. Aku niatannya mau bawa pizza untuk makan malam bersama ryujin"

"Lalu?" -nayeon.

"Yahh ternyata dia ada urusan buat ngumpul sama temen temennya. Jadi biarkan saja lah"

"Memangnya ada acara apa tengah malam seperti ini?" -mina.

"Kata ryujin, Yuna sedang ulang tahun hari ini. Dia sedang merayakan ulang tahun sahabatnya, jadi aku biarkan saja dia keluar jam segini. Lagi juga di rumah Yuna kok, jadi gak khawatir banget"

"Ini kan udah pengen dini hari, masa iya ngerayainnya sampe semaleman penuh? Gak pulang gitu" tanya nayeon.

"Dia nginep kali? Mereka gak inget waktu kayaknya. Bentar, aku telpon Yuna dulu"

Jeongyeon mengeluarkan handphone nya lalu menelpon nomor Yuna. Tentu saja jeongyeon mempunyai nomor nomor teman ryujin karena dia selalu bertanya pada temannya jika ryujin kenapa Napa.

Beberapa detik menunggu, akhirya pun di angkat.

"Halo Yuna..."

"Ya kak, ada apa tengah malam seperti ini menelpon? Apa ada masalah lagi" pertanyaan Yuna membuat jeongyeon sedikit mengerutkan keningnya.

"Memangnya kamu sedang apa Yuna?"

"A-aku? Aku sedang tidur tadi kak, karena kakak menelpon ku jadi aku terbangun"

Deg...

Seketika perasaan tidak enak menyerang jeongyeon, benar benar terkejut.

"Bukannya kamu hari ulang tahun Yuna?"

"Huh? Ulang tahun? Tidak unnie, ulang tahunku masih lama sekali"

"Tapi ryujin sendiri yang bilang kalau kamu sedang ulang tahun sekarang, dan dia bilang akan merayakannya dirumah mu"

"Ryujin? Dia yang ngomong gitu kak? Aku beneran gak ulang tahun. Jangan jangan ryujin mau buat alasan doang kak"

"Ka-kalau begitu kakak matikan. Makasih" jeongyeon mematikan hp nya lalu bangkit dari tempatnya dan mengambil mantelnya.

"Jeong! Lu mau kemana?" Panggil nayeon.

"Ryujin ternyata bohong, dia sedang pergi ke sebuah tempat. Dia memberi alasan jika hari ini ulang tahun sahabatnya" jelas jeongyeon sambil mengambil kunci mobilnya.

"Jeong! Lu bakalan kemana nantinya?"

Sebelum mendengar suara nayeon, jeongyeon sudah pergi keluar rumahnya.

"Ryujin kenapa bisa berbohong?"

•••

Air matanya terus mengalir di sepanjang trotoar. Beberapa luka berbekas di lengannya dan wajahnya, lebih sesaknya ia terluka di bagian perasaanya.

Setiap langkahnya ia hampir terjatuh karena lemah, namun dia berusaha jalan semampunya.

"HYUNJIN!!"

SISTER - 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔𝑦𝑒𝑜𝑛&𝑅𝑦𝑢𝑗𝑖𝑛[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang