Ryujin menuruni tangga lalu dia melihat jeongyeon yang sedang sibuk di atas sofa, berkas berkasnya yang terbuka itu memenuhi sofa membuat barang barang itu memakan banyak tempat. Ryujin hanya menatap kakaknya itu binggung, lalu dia membiarkannya agar jeongyeon tidak terganggu.
Ryujin hanya duduk di sofa kosong yang khusus satu orang saja, lalu dia menyalakan televisi. Sudah biasa jika ryujin melihat kakaknya yang sibuk, padahal semua orang tau kalau Minggu adalah waktu luang untuk beristirahat, bersenang senang setelah pekerjaan numpuk, dan sebagainya. Tapi jeongyeon tak lepas dari berkas berkasnya dan juga laptopnya.
"Liburannya emang masih panjang? Kapan kau memulai kuliah?" Tanya jeongyeon yang arah tatapannya masih fokus pada laptopnya.
"Masih ada seminggu lagi, setelah itu ryujin memulai kuliah pertama Ryu"
Jeongyeon menganggukkan kepalanya mengerti, lalu dia mengecek jam yang ada di layar hp nya itu. Dia juga pasti membagi waktu, jika pekerjaannya selesai di saat itulah dia bisa bersama ryujin leluasa.
"Kak" panggil ryujin di dengar jeongyeon.
"Hm??"
"Aku udah libur, tapi kakak gak ada libur liburnya?"
Jeongyeon hanya terdiam, dia masih fokus mengetik sekarang, Dan tatapannya selalu berganti ke berkas berkas yang terbuka itu.
"Kakak kan bukan anak murid atau mahasiswa lagi? Mana ada libur liburnya"
"Aku tau itu... Tapi semua orang perlu istirahat! Sekali saja biarkan otak mu tidak bekerja kak, karena setiap organ tubuhmu itu juga perlu beristirahat"
"Kau belum bekerja saja seperti kakak, kalau kau mengerti nanti baru kau tau jawabannya" ryujin hanya membuang nafasnya panjang saja.
"Iya aku ngerti... Ryu juga pernah sibuk kak, pernah kaya kakak tuh gitu yang di sekelilingnya di penuhi berkas. Ryu juga pernah di kelilingi buku kaya kakak gitu"
"Udah tau gitu yaudah, kakak seperti ini agar semuanya tuntas" jelas jeongyeon membuat ryujin memanyun kesal di sana. Setelah ryujin berfikir, dia kembali berbicara pada jeongyeon.
"Kak! Cuti aja kak, kan Ryu masih ada seminggu libur... Kenapa kita gak jalan jalan aja cari suasana baru!"
Jeongyeon menggeleng, tugasnya saja baru selesai sekarang tapi belum besok besoknya yang kembali menumpuk.
"Aku masih sibuk bekerja Ryujin"
"Tapi kak... Kita jarang bersenang senang di luar sana..." Rengek ryujin sambil memukul mukul bantal sofa yang ada di tangannya.
"Tapi kakak benar benar lagi sibuk sibuknya... Kerjaan kakak hari ini baru selesai, tapi besok akan muncul lagi di meja kerja kakak okey" jeongyeon menyelesaikan aktivitasnya, lalu dia menutup laptopnya. Dia membereskan berkas berkas yang ada di sekitarannya itu lalu bangkit dari tempatnya.
"Kakak bukan robot" sindir ryujin.
"Yaaaa kakak tau" jeongyeon mengambil barang barangnya, setelah semua barang itu berada di tangannya, dia melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamarnya.
"Sudahlah, percuma berbicara pada kakak" Ryujin menyenderkan punggungnya lalu dia memejamkan matanya, bosan dan bosan.
Ting!
Suara pesan masuk membuat mata ryujin itu terbuka lebar, dia menatap layar hpnya cepat dan ternyata dugaannya benar. Soobin baru saja memberikan sebuah pesan disana. Segera ryujin membukanya, lalu membaca isi pesan tersebut.
"Hah!? Dia ingin kesini? Apa dia bercanda" Ryujin mengerutkan keningnya bingung, lalu mengigit bibir bawahnya ragu.
"Ryujin... Ini waktunya makan siang, tadi aku sudah memasak. Ayo makan?" Jeongyeon baru saja menuruni tangga, dan itu mengagetkan ryujin disana. Ryujin hanya diam tidak menjawab membuat langkah kaki jeongyeon itu terhenti, lalu dia menatap adiknya itu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER - 𝐽𝑒𝑜𝑛𝑔𝑦𝑒𝑜𝑛&𝑅𝑦𝑢𝑗𝑖𝑛[✓]
Fiksi PenggemarJeongyeon dan ryujin saudara? Ryujin yang keras kepala, sedangkan jeongyeon harus merawat adiknya itu sendiri? Ada Satu kejadian yang membuat ryujin menjadi pendiam dan merasa bersalah atas kelakuannya. Dan ternyata jeongyeon dan ryujin mempunyai m...